Books : “ SI BUTA
DARI SEVILLA ”
Judul
Asli : THE BLIND MAN OF SEVILLE
( book 1 of Javier Falcon Series )
( book 1 of Javier Falcon Series )
A
Novel by Robert Wilson
Copyright
© 2003 by Harper Collins Publishers
Penerbit
Dioma Publishing
Alih
Bahasa : FX Bambang Kussriyanto
Editor
: L. Heru Susanto Pr.
Lay-out
: Lusia Susanti
Cover
by Sova WKB Hermanto
Cetakan
ke-01 : Mei 2008 ; 612 hlm
Rate : 2,5
Sinopsis :
(Sevilla,
Spanyol – April 2001)
Saat
masyarakat bergembira menyambut liburan dan perayaan Semana Santa – Pekan Suci,
pihak kepolisian dikejutkan dengan masuknya laporan pembunuhan keji terhadap
Raul Jimenez – seorang pengusaha restoran terkenal di Sevilla. Tubuh korban
ditemukan terikat erat di kursi yang dihadapkan pada sebuah layar TV. Lidah dan
kelopak mata korban telah dipotong, sehingga kedua bola matanya seakan melotot
keluar – menimbulkan kesan bahwa korban dipaksa menonton sesuatu yang
mengerikan di layar TV hingga ia tewas.
Selain
itu si pembunuh tampaknya sengaja meninggalkan kaset video yang diberi judul Keluarga Jimenez di kotaknya. Saat kaset
tersebut diputar, awalnya hanya berisi rekaman kegiatan keluarga Jimenez di
berbagai tempat, kemudian mulai mengarah pada kegiatan yang disembunyikan
seperti kunjungan rutin Consuelo Jimenez-istri Raul Jimenez di suatu tempat
yang dapat diduga tempat kekasih gelapnya, bahkan adanya rekaman saat Raul Jimenez
pergi ke kawasan pelacuran, semuanya menunjukkan bahwa si pembunuh telah
menguntit keluarga Jimenez selama beberapa waktu. Dan rekaman yang terakhir
yang paling mengejutkan karena menunjukkan kegiatan terakhir yang dilakukan
oleh Raul di ruangan tempat mayatnya kemudian ditemukan, rekaman yang
menunjukan kegiatan Raul dengan seorang pelacur wanita – hal itu menunjukan
bahwa si pembunuh telah berada di dalam ruangan bersama calon korbannya.
Keberadaan
Raul di dalam ruangan yang hampir kosong membuktikan kebenaran berita bahwa
Raul membawa keluarganya pindah ketempat baru setelah urusan penjualan usaha
restaurannya berhasil. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pada hari itu
Raul masih berada di tempat tersebut – seorang diri ? Hasil penyelidikkan menunjukkan
bahwa Raul sendiri yang memundurkan jadwal ‘pembersihan’ perabot dengan alasan
masih ada kegiatan yang harus dilangsungkan – dan ini berarti si pembunuh bisa
jadi ‘orang dalam’ yang mengetahui secara persis jadwal serta kegiatan Raul
beserta keluarganya.
Tentu
saja tersangka utama adalah istri kedua Raul yaitu Consuelo Jimenez, yang
diketahui justru menentang penjualan bisnis restaurant yang berkembang pesat.
Consuelo Jimenez tidak seperti kebanyakkan istri-istri pengusaha besar – bukan
saja lebih muda & cantik namun ia juga sangat cerdas & terbukti
merupakan otak dibelakang kesuksesan usaha-usaha restauran Jimenez yang
terkenal. Apalagi terbukti bahwa diantara kedua pasangan suami-istri itu,
masing-masing menyimpan kehidupan seksual yang berbeda. Maka tak pelak lagi
jika Inspektur Ramirez, asisten Inspektur Kepala Kepolisian Sevilla yang
ambisius bersikeras untuk memojokkan dua orang wanita yang terlibat dalam
kehidupan Raul beberapa hari terakhir, yakni istrinya – Consuelo Jimenez atau
Eloisa Gomez – pelacur yang menemani Raul pada saat-saat akhir sebelum ia tewas
dibunuh.
Meski
kelihatannya kasus tersebut mudah diselesaikan, namun ada beberapa ‘lubang’
yang terasa aneh & janggal dalam kasus pembunuhan itu. Dan semakin dalam
penggalian akan latar belakang sosok Raul Jimenez, semakin besar lubang yang
terjadi – yang menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan baru. Detektif Javier Falcon – Inspektur Kepala Bagian
Pembunuhan Kepolisian Sevilla, belum pernah menjumpai kasus seaneh ini
sepanjang karirnya. Apalagi saat ia menemukan keberadaan fakta bahwa ayahnya –
Fransisco Falcon, sang pelukis terkenal yang telah meninggal dunia beberapa
waktu sebelumnya, ternyata memiliki hubungan yang cukup dekat dengan almarhum
Raul Jimenez, demikian juga dengan Consuelo Jimenez.
Alih-alih
menyelidiki latarbelakang Raul lewat Consuelo, justru membuat Javier Falcon
teringat akan warisan dari ayahnya – rumah yang sekarang ditinggalinya setelah
perceraiannya dengan istrinya-Inez. Entah mengapa ia diingatkan akan keengganan
untuk membereskan barang-barang peninggalan ayahnya, apalagi memasuki studio
lukis tempat ayahnya biasa bekerja. Tekanan akan pekerjaan tanpa disadari
memberikan beban tambahan bagi dirinya yang mengalami berbagai peristiwa
menyakitkan yang berusaha dilupakannya. Dan justru dalam kasus Raul Jimenez
yang harus segera dituntaskan ( juga
lebih dikarenakan kedekatan korban dengan pejabat pimpinan Javier ),
maka perlahan namun pasti – luka lama serta dendam sekian tahun mulai terkuak
tanpa dapat dihindari lagi, terutama oleh Javier Falcon.
Sang
pembunuh yang dijuluki Si Buta dari Sevilla ( karena cara penyiksaan yang
dilakukan dengan mengelupas kelopak mata korbannya ) baru memulai rencananya
dengan Raul Jimenez, dan korban-korban lain segera menyusul dengan cepat. Mulai
dari si pelacur Eloisa Gomez hingga sosok yang dikenal sebagai Ramon Salgado –
agen penjual lukisan Fransisco Falcon. Pembunuhan Ramon Salgado tepat sebelum
janji pertemuannya dengan Javier Falcon, dimana sebelumnya Ramon menjanjikan
suatu informasi tentang Raul Jimenez dengan imbalan Javier memperbolehkan
dirinya masuk ke dalam studio sanggar Fransisco Falcon.
Modus operandi yang
sama – penyiksaan terhadap diri Ramon menjelang kematiannya, serta rekaman
video yang sengaja ditinggalkan oleh pembunuh, semua menuntun Javier untuk
menelusuri barang-barang peninggalan ayahnya. Dan disanalah ia menemukan kotak
dengan surat dari ayahnya, yang berisi pesan untuk membakar semua
peninggalannya tanpa tersisa – demi ketenangan kehidupan Javier. Namun keingin
tahuan yang besar justru mendorong Javier bertindak sebaliknya – yakni membuka
dan ia menemukan buku harian sang maestro Fransisco Falcon. Sesuai dengan
‘janji’ dalam surat, maka secara perlahan Javier memasuki kehidupan masa lalu,
kehidupan yang membentuk sosok yang kemudian dikenal dengan nama Fransisco
Falcon – yang menjadi terkenal dan kaya raya namun menyimpan kepedihan serta
rahasia kelam tentang dirinya serta keluarganya.
Buku
harian ayahnya secara bertahap mulai membuka kegelapan yang juga tanpa disadari
menjadi bagian kehidupan anak-anaknya, terutama si bungsu Javier Falcon – putra
kesayangan ayahnya. Javier mulai mengetahui kebiasaan aneh & menjijikkan
ayahnya yang ternyata ‘menyukai’ anak laki-laki dalam mempertahankan
pekerjaannya. Dari buku harian itu pula terbentuk suatu pola akan hubungan
Ramon Salgado – Raul Jimenez – Fransisco Falcon, suatu persekongkolan akan
kejahatan yang mengakibatkan hilangnya beberapa nyawa.
Javier
Falcon merasakan suatu ikatan tersendiri dengan si pembunuh, apalagi saat secara
misterius dan disengaja – si pembunuh mulai menghubungi dirinya secara langsung
dan mengancam akan keselamatan Javier. Terbiasa dengan kondisi pekerjaannya
yang senantiasa bersinggungan dengan bahaya, membuat Javier tidak terlalu
‘memperhatikan’ peringatan si pembunuh, hingga terjadi kecelakaan mengerikan
yang menimpa seseorang yang dikasihinya – maka Javier sadar bahwa tinggal
menunggu waktu sebelum ia ‘dijemput’ oleh si pembunuh. Si Buta dari Sevilla,
akan datang menagih hutang serta pembalasan akan kematian keluarganya sekian
tahun yang lampau, sekaligus memberikan penghormatan pada Javier Falcon dengan
memberikan pengetahuan serta kejelasan tentang masa lalu yang terkubur
dalam-dalam di sudut gelap benak Javier semasa kecil … peristiwa kematian misterius
ibunya, serta menghilangnya ibu tiri yang dikasihinya … semua akan menjadi
jelas tepat menjelang ajal menanti diri Javier Falcon.
Kesan :
Buku ini
termasuk lumayan ‘berat’ bukan dalam hal materi, tapi lebih karena cara
penyampaian yang menggunakan sudut pandang orang pertama ( Javier Falcon )
sesekali dimasuki dengan kisah dari buku harian Fransisco Falcon, yang
merupakan kilas balik dari masa lalu – ditambah dengan detil waktu serta
penggambaran situasi lokasi & penggambaran kejiwaan Javier Falcon, membuat
pembacaan buku ini menjadi lebih lambat … ya, jadi harus sedikit bersabar dalam
menyelesaikan buku 600 hlm ini.
Plotnya
di awal sangat menarik, namun di tengah-tengah jika tidak berhati-hati bisa
jadi menjadi sedikit ‘boring’ dengan alur yang melambat & dengan setting
yang terkadang meloncat ( masa lalu & masa kini ) … namun menjelang akhir,
mulai kembali alur menjadi menegangkan & endingnya lumayan bagus, paling
tidak penulis tidak membiarkan pembaca bertanya-tanya dan semua misteri terjawab
pada akhir kisah buku ini. Yang jelas, butuh sedikit visualisasi dalam
menikmati kisah ini, karena itu jika dibuat suatu film dari buku ini, maka alur
serta settingnya benar-benar akan menjadi lebih hidup dengan penggambaran
detil-detil dalam setiap aspek ( cara ini yang ku-gunakan dalam meningkatkan
antusiasme penyelesaian pembacaan ).
Berapa
skor yang diperoleh ? Untuk ide serta kreatifitas ku-beri nilai 4 bintang dari
5 bintang, untuk kenikmatan serta kecepatan pembacaan ku-beri nilai 3 dari 5 (
karena alasan tadi, agak ‘lemot’ di tengah-tengah, untung tidak mogok … karena
endingnya bagus ).
P.S. Buku
ini ku-selesaikan diselingi dengan penyelesaian pembacaan 3 buku lainnya
he..he.. ( The Thirthteen Tale, Imperium & The Wednesday Letter )
Best Regards,
* HobbyBuku *
No comments:
Post a Comment