Books “ARSÈNE LUPIN vs MAFIA MAFFIA”
Judul Asli : LES
MILIARDS d’ARSÈNE LUPIN
Copyright © by Maurice Leblanc, 1941
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Julie Medikawati
Editor : Muthia Esfand
Desain cover : Nuruli Khotimah
Cetakan I : Februari 2013 ; 290 hlm
Rate : 3 of 5
Kisah dibuka dengan peristiwa yang berkaitan dengan James
Mac Allermy –pemilik dan direktur Allô-Police, surat kabar ternama dalam dunia
kriminologi di Amerika, ditemukan tewas secara
mengenaskan. Disusul dengan berita kematian sahabat dekatnya Frédéric Fildes,
seorang ahli hukum dan sekaligus pengacara beliau. Keduanya dinyatakan tewas
terbunuh namun sang pelaku tidak pernah ditangkap. Tanpa diketahui siapa pun,
peristiwa pembunuhan itu disaksikan oleh seseorang, wanita muda yang cantik dan
menarik bernama Patricia Johnston – sekretaris James Mac Allermy, yang menerima
sebuah mandat berisi pesan rahasia seandainya terjadi sesuatu pada dirinya.
Merasakan adanya , memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan segera berangkat ke
Prancis untuk menyelidiki penyebab di balik kematian sang pimpinan. Ia memiliki
putra bernama Rodolphe Namun ia harus berhadapan dengan jaringan rahasia yang
menamakan diri Maffia, yang tak segan-segan menempuh segala cara guna
mendapatkan ‘dokumen’ yang diwariskan kepada Patricia. Nyawanya terancam bahaya
besar hingga ia bertemu sosok pria menarik yang tak lain adalah Arsène Lupin.
Satu lagi karya LeBlanc yang menampilkan karakter Arsène
Lupin secara utuh sejak awal hingga akhir kisahnya. Jika dalam beberapa kisah
lainya, karakter pencuri budiman ini muncul sebagai sosok di balik layar, maka
kali ini ia tampil di depan dan mulai sedikit membuka diri dengan menunjukkan
dirinya juga manusia biasa yang bisa mengalami jatuh-bangun akibat ‘jatuh-hati’
pada wanita yang tak biasa. Secara keseluruhan, seharusnya kisah ini mampu
memberikan daya tarik tersendiri, namun entah mengapa kenyamanan dalam
menyelesaikan kisah ini terhambat denga gaya penuruturan yang ‘melompat-lompat’
serta berbagai kiasan yang terasa janggal di sana-sini. Karakter Lupin terkesan
sangat konyol dan humor-humor serta gaya bahasanya yang sering sedikit ‘sarkatis’
tidak mampu menghidupkan suasana, bahkan saat membayangkan dialog-dialog yang
terjadi, dalam bayanganku justru muncul melodrama ala telenovela.
Apakah karena buku ini diterjemahkan langsung dari edisi
berbahasa Perancis, bukannya edisi berbahasa Inggris ? Atau sang penerjemah
kurang menangkap nuansa dalam kisahnya dan hanya melakukan ‘terjemahan’ secara
utuh...yang jelas cukup lama waktu yang kubutuhkan untuk menyelesaikan kisah
ini secara tuntas karena faktor-faktor tersebut. Untuk ide kisah, seharusnya
bisa menjadi sebuah kisah misteri yang melibatkan konspirasi tingkat tinggi.
Dan penggambaran sosok Lupin terus terang kurang kusukai dengan pengulang demi
pengulangan akan curahan hati yang tak tersampaikan. Sebagai sosok pria
Perancis sejati yang terkenal romantis sekaligus misterius, mengapa bagaikan
pria lemah bahkan sosok badut yang sama sekali tidak lucu. Sungguh sayang,
padahal pengharapanku akan kisah ini sangat tinggi. Entah dimana kesalahan
telah terjadi, yang jelas edisi buku ini tidak mendapat ‘tempat-khusus’ sebagai
bacaan favorit-ku.
Note : Novel ini merupakan karya terakhir Leblanc, dan
sebagian dari isi novel ini sempat lenyap dalam serangkaian edisi yang terbit
di Prancis. Hingga seorang kolektor karya beliau mampu mengumpulkan dan
melengkapi keseluruhan kisah termasuk bagian-bagian yang hilang. Edisi
terjemahan ini dibuat berdasarkan novel utuh yang masih berbahasa Prancis. [
pengantar dari penerbit ]
Tentang Penulis :
Maurice Marie Émile Leblanc, dilahirkan pada tanggal 11
November 1864 di Rouen, Normandy, Prancis, dari sebuah keluarga kaya dengan
tradisi Prancis yang kental. Ia merupakan putra kedua dari pasangan Émile
Leblanc – seorang pria keturunan Italia, dengan Blance Brohy. Saat perang di
Prancis pecah pada tahun 1870, ia berusia 6 tahun. Setelah sempat mengeyam
pendidikan di Rouen, Jerman serta Italia, akhirnya ia memutuskan untuk bekerja
pada firma milik keluarganya, yang menyebabkan dirinya meneruskan pendidikan di
sebuah sekolah hukum di Paris. Pada masa inilah Leblanc menemukan keasyikan
tersendiri dalam dunia menulis. Pada akhirnya ia mengabaikan bisnis keluarga
serta sekolahnya, kemudian beralih menekuni dunia menulis sebagai penulis
cerita kriminal di majalah amatir, sekaligus sebagai reporter untuk surat kabar
Prancis seperti Figaro, Gil Blas, dan
Echo de Paris. Leblanc akhirnya
drop-out dan memilih fokus untuk menekuni profesi sebagai penulis. Tahun 1889,
dia menikah dengan Marie-Ernestine Lalanne, tetapi bercerai pada tahun 1895.
Novelis Prancis yang menginspirasi Leblanc dalam dunia
penulisan adalah Gustave Flaubert serta Guy de Maupassant. Novel pertamanya
dipublikasikan pada tahun 1887 dengan judul Une Femme, yang bertema psikologi.
Namanya belum cukup diakui di Prancis hingga ia menulis cerita lepas pertamanya
yang memunculkan sosok Arsène Lupin, terbit pertama kali di majalah Je Sais
Tout Vol. 6, tanggal 15 Juli 1905. Sosok Arsène Lupin yang disebut sebagai ‘the
French Conan Doyle’ ditampilkan sebagai pencuri ulung yang cerdik mendapat
sambutan luar biasa dari kalangan pembaca. Ketenaran Maurice Lupin dengan tokoh
Arsène Lupin dianggap hanya bisa disaingi oleh Sir Arthur Conan Doyle, sang
pencipta tokoh detektif ternama Sherlock Holmes. Kepopuleran karya Doyle
menjadi sumber insiprasi para penulis lain untuk menghasilkan tulisan tentang
kisah detektif yang serupa dengan sosok Sherlock Holmes, termasuk Leblanc.
Namun alih-alih sosok detektif, ia menciptakan sosok pencuri budiman dengan
gaya yang sangat Prancis.
[ source ] |
Sosok Arsène Lupin merupakan pria bangsawan Prancis
yang perlente, santun, serta penuh tata krama dan tampak terhormat, memiliki
sisi lain yang digambarkan sebagai humoris dengan sifat bercanda yang nakal, cerdik
dan memiliki kemurahan hati yang cukup unik sebagai pencuri. Nama awal karakter
yang ia ciptakan semula adalah Arsène Lopin hingga seorang politisi setempat
dengan nama serupa protes, dan ia ganti menjadi Arsène Lupin. Dalam kisah
debutan ini, Leblanc mempertemukan sosok Arsène Lupin melawan karakter Sherlock
Holmes, yang bersaing dalam menghadapi kasus di wilayah Prancis. Setelah kisah
ini terbit, pihak Sir Arthur Conan Doyle mengajukan keberatan resmi atas
penggunaan nama Sherlock Holmes. Sehingga pada edisi terbitan 1908, diganti
menjadi berjudul Arsène Lupin contre Herlock Sholmès, dan karakter Watson
dirubah menjadi Wilson (dalam edisi terbitan Amerika, nama Sherlock Holmes
dirubah menjadi Holmlock Shears).
Leblanc menghabiskan masa 25 tahun dalam hidupnya dengan
menulis aneka kisah mengenai sosok Arsène Lupin. Karakter sang pencuri budiman
ini kemungkinan besar terinspirasi dari seorang pencuri cerdik dari Prancis
bernama Maurice Jacob yang senantiasa menghiasi halaman depan surat kabar
Prancis pada era 1900-an. Namun ada pula yang mengatakan salah satu buku yang
mempengaruhi Leblanc dalam menulis serial petualangan Arsène Lupin, adalah Les
21 Jours d’un Neurasthénique karya Octave Mirbeau yang terbit di Prancis pada
tahun 1901 melalui sebuah buku yang
berkisah tentang pencuri budiman bernama Arthur Lebeau. Karena dedikasinya
dalam dunia literasi Prancis, Leblanc mendapat penghargan Légion d’Honneur.
Beliau meninggal dunia di Perpignan pada tahun 1941. Bekas rumahnya di Etretat
kini dijadikan Museum Maurice Leblanc.
[ more about the author, books and related works, check on here : Maurice LeBlanc | on IMDb | on Gutenberg | on Wikisource ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment