Translate

Friday, August 23, 2013

Books "DAS PERFUME"

Books “PERFUME – THE STORY OF A MURDERER
Judul Asli : DAS PERFUME
Copyright © Patrick Süskind, 1985
Penerbit DastanBook
Alih Bahasa : Bima Sudiarto
Cetakan : Desember 2007 ; 428 hlm
Rate 3,5 of 5
~ Reblogged from HobbyBuku’s Classic ~
[ Conclusion in English at the bottom Post ]

Pertama kali saat melihat cover buku yang serba hijau, langsung tertarik dan membaca sinopsis di belakang sampul, membuat rasa penasaran dengan kisah thriller ala Jack The Ripper, namun ternyata kisah ini lebih kompleks, bukan sekedar novel kriminal biasa ...

Jean-Baptiste Grenouille (dalam bahasa Prancis, Grenouille berarti ‘kodok’) dilahirkan pada tanggal 17 Juli 1738 di Paris, Prancis dalam kondisi yang tak biasa. Ibunya sedang bekerja di pasar ikan, dan langsung melahirkan di tempat dalam kondisi yang tak layak. Namun bagi wanita yang terbiasa dengan kondisi serupa, hamil tanpa tahu siapa ayahnya, ia hanya menerima kelahiran, kemudian meninggalkan bayinya tewas di tempat. Namun bayi kelima yang dilahirkan ini tak mudah menyerah. Ia menangis sekencang-kencangnya, ditengah tumpukan bangkai ikan, kotoran dan sampah busuk serta genangan darah. Sang ibu yang ketahuan dengan sengaja meninggalkan sang bayi, dihukum penggal, dan bayi yatim-piatu ini segera diurus oleh pihak berwenang.



Bayi ini berpindah-tangan antara ibu susu satu dengan yang lainnya. Keanehan ini terungkap saat salah satu ibu susu Jeanne Bussie, menyatakan bahwa sang bayi adalah titisan iblis , bahkan pastur biarawan yang hendak merawatnya, mendadak berubah pikiran setelah bersama-sama dengan bayi ini, dan akhirnya menyerahkan bayi ini dibawah naungan panti asuhan yang dipimpin oleh Madame Gillard, wanita keji dan berhati dingin, bersedia memanfaatkan siapa saja demi keuntungan pribadi. Grenouille yang terlahir tanpa cinta kasih ibunya, dibuang dan dilempar kesana kemari oleh pihak-pihak serta institusi terkait, terdampar dalam asuhan seseorang yang tak memiliki hati nurani serta kebajikan.

Maka Grenouille beranjak dewasa sebagai makhluk aneh, pendiam, tak suka berinteraksi dengan manusia lain. Ia mendapati dirinya memiliki kemampuan untuk mencium aroma manusia dan mampu memilah-milah aroma itu menjadi berbagai jenis. Ia belum menyadari bahwa dirinya memiliki keanehan karena tak memiliki ‘aroma’ khusus, hanya mengetahui bahwa ia tak menyukai aroma yang berada di sekelilingnya. Saat Madame Gillard keanehannya, termasuk mampu menemukan simpanan uang yang disembunyikan hanya dari aromanya, beliau mengirim bocah itu untuk bekerja di penyamakan kulit, agar dirinya terlepas dari keanehan Grenouille.

Saat Grenouille semakin menyadari kemampuannya mencium-aroma berkembang sedemikian pesat, hingga mampu mendeteksi keberadaan seseorang ataupun benda yang bermil-mil jauhnya, ia membangun perpustakaan dalam ingatannya, semuanya berisi berbagai aroma yang telah dikenalinya. Akibat perlakuan keji selama di panti asuhan, ia menjadi sosok yang dingin-tak berperasaan, dan mampu menerima berbagai siksaan dan deraan setelah sekian tahun diberi ajaran khusus oleh Madame Gillard. Ia bahkan tak memiliki apa yang disebut sebagai hati nurani. Hidupnya hanya diperuntukkan untuk memenuhi rasa laparnya demi mengumpulkan berbagai jenis aroma.

Dan suatu hari ia mencium aroma yang tak biasa, yang sangat menarik perhatiannya. Pencariannya membawa kepada seorang gadis berusia sekitar 14-15 tahun yang memiliki aroma memabukkan, aroma gadis perawan yang menginjak pubertas. Dalam usaha memuaskan rasa dahaga akan aroma tersebut, tanpa sadar Grenouille membunuh gadis itu. Setelah melucuti tubuh gadis yang telah tewas itu, dan menghabiskan waktu mengumpulkan setiap aroma tubuh yang masih tertinggal hingga menjadi mayat yang kaku, Grenouille kembali ke tempat penyamakan kulit, dan bertekad untuk menjadi pencipta aroma terbaik di dunia, ia akan belajar membuat parfum yang memabukkan seperti aroma gadis itu.

Maka dimulailah perjalanan baru dalam kehidupan Grenouille, saat ia berhasil magang di tempat  Baldini – salah satu pembuat parfum ternama di Prancis. Keunikkan kemampuan Grenouille serta ambisinya yang tinggi dalam menciptakan berbagai aroma parfum membuat nama Baldini yang sempat surut menjadi terkenal kembali. Namun Grenouille masih belum puas, ia belum menemukan cara yang paling tepat untuk menciptakan aroma yang senantiasa ternging-ngiang dibenaknya. Terutama ketika ada beberapa material, terutama non-organik yang tak mampu ia pecahkan menjadi parfum yang diinginkan. Frustasi dan patah semangat, membuat pria muda yang berambisi tinggi ini menjadi stress dan ketika wabah cacar menyerang dirinya, kondisi lemah secara fisik serta mental nyaris merenggut nyawanya, hingga Baldini yang menyukai dirinya, membuka rahasia untuk penciptaan parfum yang lebih sempurna.

Perjalanan hidup Grenouille segera berubah. Ia memiliki tujuan yang lebih jelas guna mewujudkan Impiannya. Berkemas meninggal Baldini tanpa memikirkan balas jasa, ia melakukan pencarian akan jati diri serta pemenuhan Impian yang nyaris membuatnya gila. Mulai dari bertapa di pegunungan sunyi jauh dari keramaian manusia, kemudian kembali ke pemukiman dan magang pada seorang ilmuwan eksentrik yang memperlakukan dirinya sebagi kelinci percobaan, hingga suatu hari ia menemukan kembali aroma yang lebih matang, lebih memabukkan dari seorang gadis yang beranjak dewasa bernama Laure, dan kini Grenouille memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk membuat parfum yang tahan lama dari aroma yang diimpikan.

Bahkan demi memenuhi kerakusan akan aroma itu, Grenouille menyiapkan serangkaian sumber aroma, dengan membunuh dan menyimpan aroma gadis-gadis perawan yang telah mencapai kedewasaan secara seksual. Selama 2 tahun, korban berjatuhan lebih dari 24 gadis perawan, hingga ia menyiapkan korban terakhir, yang sengaja disimpan hingga ‘matang’ --- gadis bernama Laure, yang kini disembunyikan dan dilindungi keluarganya setelah tragedi pembunuhan berantai itu meneror para penduduk.

My Random Thought :
This stories is so vivid by the describition and detail on how Grenouille smells and hunted the ‘essence’ on his victims. But this is not a typical crime-novel with gross-detail-of-murderer, this is a story about human being, who born in this awful world, rejected by his own mother, then everyone else surround him, raise without loving only know about order and punishment, makes him an unsocial person, weird, no moral conflict and remorse what so ever or even affraid of punishment. In term of the laws, person like this maybe called as a sosiopath. But let’s back for a moments, what makes him becoming what he is, are because of the environment who raise him and give no attention at all to the poor soul. Even the priest from the parrist while he was still a baby, reject him and put this baby under the care-taker of selfish and ignoren woman. 

What makes this stories so different than others, the author put Grenouille as a ‘special-person’ – his ability to sense and smells even divided into different category, was an unique gift since he was born. You can called a gifted boy, but misfortune not to be recognize but others. Can you imagine if Beethoven ability never been known or showed to peoples, or even no Annie Sullivan near Hellen Keller, to teach and love her so she can learn the way normal living in peoples ?? Well, maybe I’m over dramatic the situation, but my point is someone past-life have bigger part on the future or path he / she become.

Süskind also makes the readers as an audience to seek the meaning being ‘human’ as Grenouille’s mind, with the scene when he plays part as a God (that’s stories like a sharp-knife through the heart, people or us, I believe also often taking a part, wishing to be God, especially on judging others), but if we read and also listen carefully, Grenouille desire was to create something he feels amazing and liberating, something that can move his feelings, and being unable understanding the meaning of love, he never understood the concept in life. Consequences, he still searching the desire on his whole life. After he finally find what he believe to be the peak of the greatest invention of the world, he try to giving back through the world, but that’s not giving some satisfication on his mind. He finally reject his own work, sick what others responses, and with the twisted ending, the author ends it.

Tentang Penulis :
Patrick Süskind (26 Maret 1949), adalah seorang novelis serta penulis naskah asal Jerman. Belajar sejarah di Munich kemudian menjadi penulis di dunia pertelevisian. Novelnya yang berjudul The Pigeon (Die Taube) rilis tahun 1988  kemudian diadaptasi menjadi naskah panggung dan dipentaskan pertama kali di gedung Teater BAC London pada Mei 1993. Naskah panggung lainnya yang berjudul Der Kontrabas (Bas Ganda) dipentaskan di Munich pertama kalitahun 1981 dan sejak itu menjadi salah satu karya yang paling sering dipentaskan di Jerman, Swiss, dan Austria. Novel Süskind lain yang berjudul The Story of Mr. Sommer (Die Geschichte Von Herr Sommer ) rilis tahun 1992, kemudian Three Stories and A reflection (Drei Geschichten ) rilis pada tahun 1996, dan sebuah kumpulan esai berjudul On Love and Death (2006). Novel Das Parfum ini adalah novel pertamanya yang terjual lebih dari 15 juta kopi.

[ more about the author and related works, check at here : Patrick Süskind | on Goodreads | Das Parfum (Novel) | on IMDb ]

Best Regards,

* Hobby Buku * 

1 comment:

  1. Buku ini sempet masuk jadi wishlist saya, tertarik sama premisenya. Terus saya dapet filmnya di kampus, begitu nonton langsung urung baca bukunya. A lot of disturbing pictures o.O
    Btw, salam kenal ^.^

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...