Books
“PENCURI LEGENDARIS DARI INGGRIS”
Judul Asli :
MR. JUSTICE RAFFLES
[ book 4 of A.J. RAFFLES Series ]
Copyright © E.W.
Hornung | first published by Smith, Elder & Co. in 1909
Penerbit
Visimedia
Alih Bahasa
: Melody Violine
Editor :
Fitria Pratiwi
Proofreader
: Tim Redaksi Visimedia
Desain
Sampul & Lay-out : Nuruli Khotimah
Cetakan I :
Maret 2013 ; 422 hlm ; ISBN 979-065-173-2
Rate : 3.5
of 5
~
Re-Blogged from HobbyBuku’s Classic ~
Siapa yang
tak kenal dengan sosok A.J. Raffles – pemain kriket yang terkenal akan
kemampuannya di lapangan permainan. Sosoknya yang menawan, tampan dan pandai
bergaul, selalu memikat khalayak umum serta para penggemarnya. Namun hanya
sedikit bahkan bisa dikatakan tiada satu pun dari mereka yang mengetahui secara
persis, siapa sebenarnya sosok beliau. Hanya ada satu orang yang mengetahui
‘rahasia-kelam’ dibalik penampilan Raffles yang sempurna itu. Ia adalah Harry
‘Bunny’ Manders – adik kelas sekaligus sahabat serta rekan Raffles dalam bidang
yang sama sekali berbeda.
Kalangan
sosialita papan atas mengenal Raffles sebagai salah satu dari mereka.
Sebenarnya Raffles beserta rekannya Bunny, melakukan ‘penyamaran’ yang nyaris
sempurna, demi menutupi aktifitas rahasia yang menjadi sumber penghasilan
kehidupan mereka di kalangan atas. Mereka atau tepatnya Raffles adalah pencuri
budiman (gentleman thief) yang mencari korban kaum kaya raya, terutama yang
suka memamerkan harta serta simpanan berharga mereka. Atau pihak-pihak yang
menyombongkan kemampuan sistem keamanan mereka yang tak bisa ditembus,
menimbulkan sebuah tantangan tersendiri bagi sang pencuri budiman ini.
Dalam dua
kisah pendahulu yang telah kubaca (The Amateur Cracksman dan Raffles : The
Further Adventures of The Amateur Cracksman), pembaca diajak menelusuri aneka
petualangan sosok ini dan rekan kerjanya. Sedikit perbedaan yang cukup berarti,
jika dalam kisah-kisah sebelumnya, dibuat dalam format cerita pendek, membuat
rangkaian petualangan yang sangat menarik namun sayangnya tanpa disertai
perkembangan dan penggalian lebih dalam terhadap karakter masing-masing
....maka kisah kali yang merupakan sebuah novel utuh, mampu menambah kekurangan
yang terjadi dalam kisah-kisah pendek tersebut.
Mengambil
lokasi serta periode waktu sebelum Raffles serta Bunny berangkat sebagai
sularelawan Perang Boer, kisah ini merupakan ‘pertarungan’ yang cukup
menegangkan antar Raffes serta Bunny berhadapan dengan Dan Levy yang dipanggil
sebagai Mr. Shylock (karakter dalam kisah “The Merchant of Venice” karya
Shakeaspeare, yang mengacu pada sifat serta karakter serupa dalam kisah ini) –
seorang pedagang kaya raya yang juga berprofesi sebagai rentenir yang sangat
licik dan keji. Kali ini Raffles memanfaatkan kemampuannya sebagi pencuri bukan
untuk kepentingan pribadi semata melainkan untuk membantu kenalannya yang
dijerat dalam perangkap Dan Levy hingga tak mampu membayar hutangnya.
Kisah ini
menjadi sangat menegangkan karena ternyata lawan yang mereka hadapi tidak mudah
tertipu oleh ‘permainan’ yang diatur oleh Raffles. Dan ketika ia menyadari
siapa sebenarnya Raffles, permainan yang semula hanya digunakan untuk menjerat
korban-korban tak berdaya, memeras mereka hingga titik darah penghabisan, kini
Dan Levy berniat melakukan hal serupa pada Raffles. Sebuah perangkap serta
ancaman akan pengungkapan rahasia sisi kehidupan lain Raffles, dimanfaatkan
oleh seorang penjahat untuk memperalat Raffles, menggunakan kemampuannya demi
kepentingan pribadinya. Mampukah Raffles serta Bunny meloloskan diri dari lawan
mereka yang licik dan keji ini ?
Tentang
Penulis :
Ernest
Wiliam Hornung (7 Juni 19866 – 22 Maret 1921) adalah novelis asal Inggris yang
terkenal dengan karyanya yang mengambil tokoh utama sosok pencuri budiman
(gentleman thief) bernama A.J. Raffles, yang hidup di London, Inggris pada
akhir abad ke-19 (era Victorian) dan berpetualangan menjelajahi kawawan Eropa.
Lahir
sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, dari pasangan John Peter Hornung
(1821 – 1886) dan Harrietnée Armstrong (1824 – 1896), ia banyak menghabiskan
masa kecilnya di Prancis dan Inggris. Sempat bersekolah di Uppingham School
selama 4 tahun namun karena penyakit asma yang dideritanya, ia harus
meninggalkan sekolah pada tahun 1883 dan pindah ke New South Wales, Australia.
Kehidupan
barunya di Australia ini yang memberi ilham pada karya pertamanya ‘A Bride from
the Bush (1890) hingga bergabung dengan Society of Authors an Reform Club. Pada
tanggal 27 September 1893, beliau menikah dengan Constance Aimée Monica Doyle (1868 – 1924),
yang juga merupakan saudara perempuan penulis ternama Sir Arthur Conan Doyle
(1859 – 1930).
Tokoh utama
A.J. Raffles pertama muncul pada terbitan Cassel’s Magazine sepanjang tahun
1898 berupa cerita pendek, hingga kemudian dikumpulkan menjadi kumpulan cerpen
berjudul ‘The Amateur Cracksman’ (1899). Kesuksesan kisah ini menjadi bahan
pembicaraan, bahkan tidak sedikit yang menduga adanya pengaruh Sir Arthur Conan
Doyle yang telah dikenal melalui karyanya serial cerita pendek petualangan
detektif unik Sherlock Holmes dengan rekannya Dr. Watson (demikian pula dalam karya
E.W. Hornung ini karakter A.J. Raffles memiliki sahabat serta rekan setia yang
dipanggil ‘Bunny’ Manders, yang berperan sebagai narator dalam perjalanan kisah
Raffles).
Jika
Sherlock Holmes adalah tokoh penegak hukum dan keadilan, maka A.J. Raffles justru
sebaliknya, ia diburu oleh pihak berwajib. Musuh-musuhnya juga bermunculan dari
kalangan dunia hitam. Terutama sesama pencuri atau bahkan perampok keji yang
mengincar ‘mangsa’ sama namun selalu dikalahkan oleh kecerdikan Raffles.
Kesuksesan ‘The Amateur Cracksman’ membuat beliau kembali menghadirkan
petualangan Raffles dan Bunny dalam ‘The Black Mask’ (1901) atau yang
diterbitkan dalam edisi berjudul ‘Raffles : The Further Adventures of the
Amateur Cracksman’ – yang berakhir dengan tragedi ketika tokoh utama tewas
sebagai sukarelawan dalam Perang Boer Kedua di Afrika Selatan (1899 – 1902).
Ketika para
pembaca dan penggemar meminta dimunculkan kembali kisah Raffles, dan tawaran
dari penerbit bermunculan, maka beliau menulis kisah terbaru dengan judul ’A Thief
In The Night’ (1905). Meski kisah ini merupakan petualangan terbaru, beliau
menolak untuk menghidupkan kembali sosok Raffles (sebagaimana yang dilakukan
oleh Sir Arthur Conan Doyle setelah ‘mematikan’ karakter Sherlock Holmes,
kemudian ‘dihidupkan’ kembali dalam ‘The Return of Sherlock Holmes’ setelah
desakan para penggemar dan penerbit), sehingga karya ketiga yang diterbitkan
ini berisikan petualangan Raffles dan Bunny sebelum ia terjun dalam konflik
Perang Boer di Africa.
‘Mr. Justice
Raffles’ merupakan satu-satunya novel yang beliau tulis (pertama kali rilis di
tahun 1909), dan karena itu pengembangan karakter Raffles serta Bunny lebih
menarik dan matang dibandingkan cerita-cerita pendek yang ditulis sebelumnya.
Beberapa detail yang muncul juga memberikan gambaran lebih jelas siapa
sebenarnya sosok Raffles yang serba misterius dan tertutup, dan bagaimana ia
bisa dekat dengan Bunny Manders yang memiliki sifat serta karakter berbeda
dengan dirinya.
[ more about the author and related works,
just check at here : E.W. Hornung | on Wikipedia | on Goodreads | Movies Adaptations | Raffles Series ]
Best
Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment