Books
“ULAT SUTRA”
Judul Asli : THE SILKWORM
by Robert Galbraith
Copyright © 2014 by
Robert Galbraith Limited
First published in
Great Britain in 2014 by Sphere
Cover design &
photography : Sian Wilson
Cover © Little Brown
Book Group Limited 2014
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Siska
Yuanita
Alih
Bahasa puisi : M. Aan Mansyur
Desain
sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Oktober
2014 ; 536 hlm ; ISBN 978-602-03-0981-1
Rate : 3.5 of 5
Cormoran Strike is
back !! Setelah sukses dalam memecahkan kasus yang melibatkan kematian Lula
Landry – aktris terkenal yang kematiannya dianggap sebagai aksi bunuh diri oleh
pihak kepolisian. Akibatnya Cormoran lebih dikenal oleh khalayak umum dan
orang-orang dari berbagai kalangan mulai mencari dan menghubungi dirinya.
Kepopularitasan yang mendadak terjadi ini berdampak pada kehidupan pribadi sang
detektif swasta, dari wartawan, reporter hingga paparazi yang menunggu di depan
kantornya, hingga telepon dari pihak yang serius membutuhkan bantuannya hingga
mereka yang sekedar iseng atau meminta bantuan secara gratis. Keuntungannya,
Cormoron bisa memilih kasus-kasus yang tidak terlalu sulit namun memberikan
imbalan jasa yang sangat tinggi. Sayangnya, sebagian besar kasus yang
berpotensi memiliki imbalan besar itu juga jenis pekerjaan yang membosankan dan
acapkali membuat Cormoran nyaris kehilangan kesabarannya. Dan puncaknya pada
suatu hari, kala suasana hatinya sedang tidak baik, calon klien yang mahal
membuatnya jengkel akibat sikapnya yang arogan dan melecehkan, membuat Cormoran
memilih untuk menangani klien baru, seorang wanita setengah baya yang mencari
suaminya yang menghilang.
Leonora Quine
bukanlah istri konglomerat atau pengusaha ternama. Suaminya Owen Quine adalah
seorang penulis yang dikatakan memiliki bakat namun nyaris tak mampu
menghasilkan tulisan yang membuat keluarganya kaya raya. Kini ia menghilang
tanpa jejak atau pesan selama berhari-hari. Leonora meminta bantuan Cormoran
untuk menemukan sang suami dan membawa pesan agar ia segera pulang karena
keluarganya, terutama sang putri yang memiliki ‘kebutuhan khusus’ memerlukan
bantuannya. Leonora menolak untuk melaporkan kehilangan sang suami, karena ia
memiliki sejarah suka menghilang selama berhari-hari, sekedar membuat sensasi
bagi lingkungan sekelilingnya. Berdasarkan perhitungan bisnis, ini bukanlah
jenis kasus yang layak untuk dikerjakan oleh Cormoran, ia bahkan cukup pesimis
akan pembayaran jasanya. Namun sesuatu menggerakan Cormoran untuk tetap
melalukan penyelidikan dan mencari Owen Quine. Dan ternyata tugas ini tidak
semudah yang ia bayangkan, karena satu demi satu kenalan Owen yang ia hubungi,
tidak satunya yang mengetahui dimana gerangan ia berada. Di saat penyelidikan
Cormoran nyaris berada pada titik buntu, akhirnya pria tersebut berhasil
ditemukan. Sayangnya ia sudah berwujud mayat yang mengerikan dengan luka-luka
yang aneh.
![]() |
[ source ] |
Dari sekedar mencari
tahu tentang sosok Owen melalui rekan kerja, kenalan, hingga musuh bebuyutnya,
Cormoran semula hanya bermaksud mendapatkan gambaran jelas agar bisa lebih
mudah menemukan pria ini. Kini ia harus kembali melacak kumpulan wawancara dan
kembali kepada orang-orang yang ia jumpai, untuk mengetahui kebenaran tentang
kehidupan Owen, dan menemukan alasan mengapa ia dibunuh dengan cara yang cukup
mengerikan. Petunjuk demi petunjuk mulai mengarahkan Cormoran pada dua sisi
kisah yang berbeda. Tentang sosok Owen Quine – penulis berbakat yang kurang
dihargai dan tidak berhasil dalam menghasilkan sebuah karya tulis yang masuk
jajaran bestseller. Namun ada pihak-pihak yang dengan jelas menyatakan bahwa
tulisan Owen adalah ‘sampah’ yang tidak bernilai dan menjijikan. Bahwa ia
manusia yang tidak memiliki akhlak atau moralitas dalam melakukan apa pun atau
memperlakukan orang-orang di sekelilingnya dengan sangat buruk. Keterangan dan
masukan yang saling bertolak-belakang ini membuat Cormoran bertanya-tanya,
siapa sebenarnya yang berkata dengan jujur dan siapa yang berbohong atau
menutupi hal-hal tertentu yang menjadi penyebab kematian Owen ...
Menurut kabar, Anda memiliki sebuah bukuDi dalamnya Anda telah mengutip dengan cerdiknyaNama-nama para pelanggar kejahatanYang mengendap-endap di kota[ ~ The White Devil by John Webster | quote from The Silkworm p. 111 ]
Situasi semakin buruk
ketika salah satu kenalan lama Cormoran ternyata menjabat sebagai detektif
kepolisian yang mengalami tekanan untuk segera menangkap pelaku kejahatan.
Perbedaan prinsip dan intuisi yang dimiliki Cormoran, bertentangan dengan pihak
kepolisian, dan ketika mereka menangkap tersangka utama, Cormoran justru
berusaha keras untuk mencari jalan membebaskan sang tertuduh. Karena ia yakin
pelaku sebenarnya masih berkeliaran di luar dengan bebas. Sayangnya ia juga
harus berlomba dengan waktu untuk membuktikan ‘teori-teori’ yang dimentahkan
oleh pihak berwenang. Salah satu dampak keberhasilan Cormoran mengungkap kasus
Lula Landry, justru mempermalukan posisi pihak berwajib di mata awam, dan tentu
saja mereka menyalahkan Cormoran yang dianggap sengaja menjadi sensasi pribadi,
dan berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi sang detektif swasta untuk tidak
membuat ‘kekacauan’ baru menyangkut kasus Owen Quine. Mampukah Cormoran sekali
lagi membuktikan insting dan intuisinya untuk mengungkap kebenaran mengalahkan
pihak berwajib ?
![]() |
[ source ] |
Kasus terbaru sang
detektif swasta Cormoran Strike ini cukup menggugah rasa penasaran, apalagi
dengan penemuan kondisi korban yang tidak dapat dikatakan ‘wajar’ ... ditambah
dengan bumbu pengungkapan ala Dante Inferno, membuatku cukup berharap kisah
kali mampu memikat hatinya sebagai pecinta kisah misteri. Sayangnya harapan dan
ekspektasi tersebut tidak mampu bertahan cukup lama. Menjelang pertengahan bisa
diduga siapa gerangan pelakunya, sehingga sampai akhir kisah kesan misterius
menghilang begitu saja. Namun di sisi lain, unsur petualangan dan action yang
muncul cukup memuaskan dan mampu mengusir sedikit rasa bosan ketika mendapati
akhir kisah sudah terbayang di benakku. Hal lain yang tak kalah menarik adalah
perkembangan hubungan unik antara Cormoran dan Robin, apalagi situasi semakin
seru karena Robin disibukkan dengan persiapan pernikahannya, meski ia lebih
tertarik mendampingi Cormoran dalam aksi seru memburu pelaku pembunuhan, yang
membuat situasi yang serba tidak menyenangkan dengan tunangannya. Dan hingga
akhir, satu-satunya yang masih membuatku bakalan tertarik untuk melanjutkan
petualangan Cormoran berikutnya, tidak lain karena ingin tahu bagaimana nasib
Robin dan Cormoran secara pribadi ...
Ha-ha-ha, kau terjerat jaring-jaringmu sendiriSeperti ulat sutra
[ ~ The White Devil by John Webster | quote from The Sikworm p. 502 ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
234th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment