Books
“PENDOSA”
Judul Asli : THE GUILTY
[
book 2 of HENRY PARKER Series ]
Copyright © 2008 by
Jason Pinter
Penerbit VioletBooks
Alih Bahasa : Riana
Irawan
Editor
: Johana Rahayu Pujiastuti, Anna Ervita Dewi
Lay out : Budi
Triyanto
Cetakan I : 2011 ; 424
hlm ; ISBN 978-979-081-425-7
Harga Normal : Rp. 50.000,-
Rate : 3 of 5
Henry Parker,
jurnalis muda dari surat kabar New York Gazette, mendapat panggilan khusus
untuk meliput kematian Athena Paradis – sosialita papan atas yang ditembak di
depan Kitten Club, klub selibriti yang terkenal di New York. Kasus yang menjadi
sorotan publik ini ternyata tidak mampu diungkap lebih dalam oleh pihak NYPD,
kecuali alat pembunuh yang digunakan dapat dikatakan ‘tidak biasa’ – lebih
menyerupai senapan untuk berburu kaliber besar. Penyelidikan Henry nyaris
menemui jalan buntu hingga peristiwa penembakan kedua berlangsung di depan
matanya. Kali ini korban yang tewas adalah seorang polisi yang cukup ia kenal –
Letnan Detektif Joe Mauser, pria yang sempat membuat dirinya menjadi buronan
karena dianggap bertanggung jawab atas kematian saudara iparnya, Jon Frerickson
– polisi korup yang terlibat dalam penyelidikan kasus Henry.
Masa lalu Henry yang
membuatnya nyaris kehilangan nyawa, dimana tak seorang pun mempercayai
kebenaran bahwa dirinya tak bersalah, hingga ia bertemu dengan Amanda Davies –
wanita yang sama sekali asing namun justru menjadi penyelamat dan kini
kekasihnya. Kini, Henry kembali dingatkan akan ‘luka lama’ akibat kematian Joe
Mauser, bahkan pihak NYPD tidak menunjukkan kerjasama dalam penyelidikannya
karena masih menganggap Henry sebagai penyebab kematian rekan sesama polisi,
terlepas mereka justru pihak yang bersalah. Kematian Joe Mauser bisa dianggap
sebagai ‘collateral damage’ karena sasaran utama adalah Wali kota Perez. Henry
tahu bahwa kasus penembakkan ini baru saja dimulai, dan sang pelaku akan segera
melancarkan serangan baru – mencari mangsa baru !!
Dengan bantuan Agnes
Trimble – profesor Sejarah Amerika New York University, mantan dosen Amanda
Davies, Henry berhasil menemukan petunjuk untuk melacak keberadaan senjata
pembunuh yang cukup unik. Perjalanan Henry menyeretnya ke wilayah Meksiko, di
mana senjata tersebut diduga merupakan salah satu artefak yang disimpan dalam
museum. Pengungkapan kebenaran yang disembunyikan rapat-rapat sekian lama,
membawa Henry pada jejak sejarah sosok yang terkenal dalam sejarah Amerika :
Billy The Kid dan Jesse James – dua penembak ulung yang juga memiliki reputasi
sebagai bandit dan pembunuh yang menghabiskan banyak korban jiwa. Salah satu
informasi yang cukup menarik perhatian Henry, menyangkut adanya kemungkinan
bahwa Billy The Kid tidak tewas ditembak oleh Pat Garrett, melainkan justru
bersembunyi dan menjalani kehidupan tenang bersama keluarganya ...
“Satu-satunya perbedaan antara orang yang tak bersalah dengan yang bersalah adalah tak ada yang percaya pada alasan orang yang bersalah selain diri mereka sendiri.” [ ~ Henry Parker from The Mark ]
Ini
adalah buku kedua serial Henry Parker – jurnalis muda yang terlibat dalam
konflik yang nyaris merenggut nyawanya, atau setidaknya demikian latar belakang
kisah ini dimulai ... Berhubung diriku belum sempat membaca buku pertama, ada
beberapa bagian yang cukup membingungkan pada awalnya, terutama menyangkut
hubungan Henry dengan Mya Loverne – mantan kekasihnya yang meninggalkan dirinya
ketika ia sedang dalam masalah besar, menjadi buronan pihak berwajib karena
dianggap membunuh polisi. Terlepas dari hal itu, kisah ini mampu menarik
perhatianku, terlebih karena karakter Henry bisa dikatakan cukup kompleks.
Kisah sosok jurnalis muda yang berusaha menulis tentan kebenaran, apalagi ia
memiliki ‘insting’ untuk mengetahui kejanggalan yang terjadi dalam sebuah kisah
yang akan ditulisnya, hingga rela menelusuri pencarian fakta dan bukti-bukti
untuk mengungkap kebenaran, walau harus bertarung dengan maut – menjadikan
kisah Henry Parker bagai sajian fiksi thriller nan menegangkan dan mengundang
rasa penasaran.
[
more about the author & related works, just check at here : Jason Pinter | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment