Books “LIDAH TAK
BERTULANG”
Judul Asli : SPEAKING IN TONGUES
Copyright © 1999 by Jeffery Deaver
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : B. Sendra Tanuwidjaja
Cetakan ke-01 : September 2008 ; 448
hlm
Cover by Marcel A.W.
Rate : 4
Rate : 4
Sinopsis :
Tate Collier, seorang pengacara
terkenal, mendadak melakukan perubahan drastis dalam kehidupannya. Ia
mengundurkan diri dari gemerlap kota besar, berpisah dengan istri serta
meninggalkan putrinya, memilih hidup di tanah pertanian warisan keluarganya di
pedalaman Virginia hanya ditemani seekor anjing kesayangan.
Tak ada yang mengetahui alasan dibalik
tindakan Tate tersebut, termasuk putri tunggalnya Megan – yang hanya bertemu
saat kunjungan mingguan di kediaman Tate. Perpisahan antara Tate dengan ‘Bett’
Beatrice Susan McCall membawa dampak pada perkembangan pribadi Megan hingga
menjadi anak pemberontak, bergaul dengan orang-orang yang ‘salah’ & pada
akhirnya setelah nyaris tewas dalam suatu kejadian memalukan – Megan diwajibkan
menjalani konsultasi terapi dengan Dr. Hanson, seorang psikoterapi. Dan
mimpi-mimpi buruk yang senantiasa membayangi Megan semakin menjadi, bahkan
Megan seringkali meragukan ‘kewarasan’ dirinya & semua mengalami perubahan
saat kehadiran Dr. Bill Peters yang menggantikan Dr. Hanson untuk sementara
waktu karena harus mendampingi ibunya yang mengalami kecelakaan. Megan menaruh
kepercayaan pada Dr. Bill Peters yang tampan serta simpatik & mengungkapkan
isi hatinya yang terdalam, kemarahan terhadap ayah-ibu-bahkan tunangan baru
ibunya, hubungannya dengan kekasih berkulit hitam, serta semua hal yang
dirahasiakan selama ini dituangkan dalam tulisan yang ditujukan kepada Tate
serta Bett … dan setelah Megan selesai mengungkapkan semua rahasia kelam
tersebut, ia dibius & dibawa pergi oleh Dr. Bill Peters.
Di tanah pertaniannya, Tate yang sedang
menanti kedatangan Megan sebagai kunjungan rutin, menemui keanehan serta
kejanggalan di kediamannya. Dan saat kedatangan Bett tanpa disertai Megan, maka
Tate memutuskan menghubungi temannya, Detektif Dimitri Konstantinatis aka
Konnie dari Kepolisian County Fairfax. Dari hasil penyelidikan sementara
ditemukan bahwa pakaian-pakaian Megan beserta ranselnya hilang, dan ditemukan
jadwal kereta menuju New York plus terdapat kertas-kertas berisi tulisan
Megan-penuh kemarahan & kata-kata kasar terhadap Tate maupun Bett, maka
disimpulkan bahwa Megan sengaja menghilang, lari dari kedua orang tuanya. Baik
Tate maupun Bett shock – terutama saat membaca surat Megan terhadap mereka.
Namun hati kecil Tate merasakan suatu kejanggalan, sehingga ia memutuskan
melakukan penyelidikan menelusuri jejak Megan.
Berdua dengan Bett, Tate berusaha
mendapatkan informasi tentang putri mereka, mulai dari berusaha menemui
Amy Walker-sahabat Megan, dan anehnya tidak dapat ditemui setiba mereka
dikediaman keluarga Walker. Kemudian saat mencari Dr. Hanson ternyata ia
ditangkap saat ditemukan melakukan pembunuhan terhadap diri ibunya, Greta
Hanson. Bahkan saat berusaha mencari Robert Eckhard, guru voli Jefferson
High-sekolah Megan, ia diciduk pihak berwajib dengan tuduhan sebagai tersangka
‘pedofil’ – padahal ia salah saksi yang dapat mengenali kendaraan yang telah
menguntit Megan selama beberapa waktu. Bahkan bekas pacar Megan, Joshua LeFevre
juga menghilang & tidak dapat dihubungi. Tate & Bett dihadapkan pada
kenyataan pahit bahwa kehidupan yang mereka jalani tidak seperti yang selama
ini tampak diluar, bahwa banyak kekecewaan diantara mereka & sekarang
kegetiran tersebut membawa putri mereka ke jalan yang kelam.
Tanpa disadari terutama oleh Tate bahwa
pemicu kejadian tersebut berakar dari masa lalu yang dihindarinya, masa lalu
yang membuat Tate mengambil langkah meninggalkan karirnya sebagai Penuntut Umum
yang cemerlang & menyepi di pedalaman hanya menangani kasus-kasus kecil.
Tate Collier yang dijuluki sebagai ‘iblis lidah-perak’ karena kepiawaiannya
dalam membujuk & mengarahkan pendengarnya sehingga kasus-kasus hukuman mati
yang ditangani selalu menang – akhirnya mengalami ‘kejatuhan’ saat hati nurani
dirinya tak mampu menerima akibat dari perbuatannya.
Penculik Megan McCall dikenal dengan
nama Dr. Bill Peters, namun ia juga dikenal dengan nama William McComb-agen FBI
Unit Anak Hilang & Ekploitasi atau menjadi siapapun juga demi kelancaran
pelaksanaan rencananya. Nama sebenarnya adalah Dr. Aaron Matthews, ia seorang
psikoanalisis & pandai memanipulasi pikiran orang lain … dan saat ini ia
mengerahkan segenap kemampuan & pikirannya hanya pada satu tujuan :
membalas dendam pada Tate Collier yang telah mengirim putra tunggalnya Peter Matthews
ke vonis hukuman mati atas pembunuhan beberapa pasien Rumah Sakit dimana ia
praktek & tempat dimana Peter dirawat.
Aaron Matthews akan menyekap Megan
& membuat Tate merasakan penderitaan sebagaimana dirinya saat
kehilangan Peter untuk selamanya. Aaron menyusup masuk ke dalam kehidupan Tate,
meracuni pikiran Megan bahwa kedua orang tuanya tidak memperdulikan bahkan
membenci kehadiran dirinya, membuat Betty Sue terpaksa berpisah dengan
tunangannya Brad Markham dengan cara yang memalukan, bahkan penyebab tertangkapnya
Dr. Hanson, Robert Eckhard & percobaan pembunuhan terhadap Joshua LeFevre
yang mencoba menyelamatkan Megan bahkan mengalihkan tuduhan pembunuhan sadis
Amy Walker terhadap diri Tate setelah ia berhasil memperdaya Detektif Konnie
untuk memperoleh bukti-bukti hasil penyelidikkan atas hilangnya Megan &
menjebak Konnie atas peristiwa tabrak-lari yang menimbulkan korban jiwa.
Tate Collier akhirnya menyadari bahwa
rahasia kelam yang menyebabkan kehidupannya berubah dratis beberapa tahun
lampau – kini menghadang dirinya & nyawa Megan, seseorang yang dikasihinya
tergantung pada bagaimana ia menemukan & menghadapi seorang psikopat
berbahaya yang sangat cerdik. Saat kedua orang yang memiliki kemampuan ‘lidah
tak bertulang’ saling berhadapan, hanya satu cara yang dapat mengalahkan lawan
masing-masing – membuka rahasia terkelam dari kehidupan masing-masing, rahasia
yang sangat menyakitkan karena merupakan Fakta akan Kebenaran & Kejujuran.
Kesan :
Sekali lagi Jeffery Deaver mampu
menghadirkan karya yang berbeda sekaligus mencekam. Dengan setting & plot
waktu yang cepat, pembaca dibawa memasuki dunia dimana kehidupan manusia
sebenarnya. Jika semua atribut seperti status sosial, pekerjaan, kekayaan,
warna kulit, agama & keyakinan, kenalan & relasi, semua dihilangkan
maka yang tertinggal hanya pribadi itu sendiri.
Mengambil sosok Tate Collier & Dr. Aaron Matthews sebagai tokoh utama, penulis membawa kita untuk melihat sampai sejauh mana manusia mampu berbuat bahkan menyakiti orang-orang yang dikasihi demi alasan untuk melindungi namun justru berbalik menjadi boomerang yang menghancurkan. Baik Tate maupun Aaron mengambil keputusan yang merubah kehidupan mereka & saat langkah yang diambil membawa akibat yang tak terduga & berpengaruh pada kehidupan orang lain, mereka melarikan diri dari tanggung jawab dengan dalih bahwa kesalahan bukanlah 100% ada ditangan mereka, dan pada akhirnya mereka pun harus saling berhadapan dengan Kebenaran.
Mengambil sosok Tate Collier & Dr. Aaron Matthews sebagai tokoh utama, penulis membawa kita untuk melihat sampai sejauh mana manusia mampu berbuat bahkan menyakiti orang-orang yang dikasihi demi alasan untuk melindungi namun justru berbalik menjadi boomerang yang menghancurkan. Baik Tate maupun Aaron mengambil keputusan yang merubah kehidupan mereka & saat langkah yang diambil membawa akibat yang tak terduga & berpengaruh pada kehidupan orang lain, mereka melarikan diri dari tanggung jawab dengan dalih bahwa kesalahan bukanlah 100% ada ditangan mereka, dan pada akhirnya mereka pun harus saling berhadapan dengan Kebenaran.
Dibuka dengan kisah “Beruang-Beruang Yang Berbisik” – suatu kisah menunjukkan betapa rentan jiwa manusia hingga mudah terpedaya oleh kasak-kusuk yang tidak diketahui kebenaran. Lewat pencerminan karakter Tate Collier yang bersembunyi dibalik luka hati akibat perselingkuhan istrinya, berimbas pada kepahitan yang tanpa disadari tercermin pada sikapnya terhadap Megan, sebagaimana seringkali orang dewasa / orang tua melupakan kepekaan & kehalusan perasaan seorang anak kecil, maka luka tersebut turut membekas pada hati Megan yang membuatnya membenci ayahnya sebagai tameng karena kehilangan rasa cinta yang dirindukannya. Sebagaimana banyak orang melakukana kesalahan, Tate hanya memenuhi kebutuhan ‘keluarga’ secara fisik namun pemenuhan rohani dilupakan, yang menyebabkan kekosongan dalam hati Tate.
Ketidak-dewasaan Betty Sue dalam
menghadapi berbagai hal yang mengecewakan dirinya, kehilangan cinta sejati
akibat perselingkuhan dirinya membuat sosok seorang Ibu hilang & menjadi
seorang wanita yang mencari perlindungan diantara pria-pria lain. Sedangkan
Megan, gadis berusia 17 tahun, di masa akil-balik justru dihadapkan bahwa
kehidupannya yang masih sangat panjang terasa menakutkan karena tiada seorang
pun yang menginginkan dirinya, bahkan saat Joshua LeFevre, pria kulit hitam
yang menawarkan cinta sepenuhnya justru membuat dirinya merasa tidak nyaman ( Megan
menyebut dirinya sendiri Megan Sinting, sebagai ekspektasi yang ia pikirkan
atas penerimaan dirinya ).
Demikian pula sosok Aaron Matthews,
yang mencari pembenaran dalam tindakan menuntut keadilan, ia menganggap bahwa
Tate yang bersalah atas kematian Peter, namun sesungguhnya Peter telah lama
mati justru akibat perbuatan ayahnya, tindakan Tate hanyalah jalan yang membuka
alternatif lain dalam sejarah kehidupan Peter Matthews. Aaron bermain dengan
api untuk merubah nasibnya, jika Sang Pencipta mampu melakukan perubahan,
mengapa dirinya sebagai prototype tidak mampu melakukan hal yang sama ? Maka
kejatuhan pada akhirnya yang terjadi pada diri Aaron Matthews. Ia ingin Tate
merasakan luka hati & keluarganya terpecah belah, dan ternyata luka
hati masing-masing justru mempersatukan keluarga yang terpisah – keluarga yang
terbentuk bukan dari hubungan darah langsung namun ternyata kuat dalam kasih
& keyakinan.
Ini kisah dimana masing-masing pihak
mencari perhatian, penghargaan & pengakuan akan dirinya, dan pada akhirnya
ditemukan pemahaman bahwa untuk dihargai & dicintai tidak membutuhkan
hubungan kekerabatan asalkan mau memberikannya terlebih dahulu dengan segenap
hati, seperti juga hubungan manusia dengan Pencipta-Nya.
Jika dalam The Bone Collector atau Devil’s
Teardrop, penulis banyak memberikan detil-detil penyelidikan forensic, dan
dalam Blue Nowhere membahas tentang kehidupan social & pribadi seorang
hacker, maka lewat Speaking In Tongues bukanlah sekedar kisah thriller semata,
tapi membuka pemahaman akan sifat-sifat dasar manusia yang senantiasa memiliki
kesamaan dimanapun berada. Walau bukan sejenis kisah filosofi, setelah selesai
membaca, mau tidak mau pikiran pun terbawa, mengesampingkan segi dramatisasi -
kisah ini bisa terjadi pada siapa saja bahkan pada diri kita semua.
Best Regards,
* HobbyBuku *
Saya baru mau baca salah satu bukunya The Sleeping Doll. Sepertinya penulis satu ini lebih ke arah psikologi ya untuk misterinya
ReplyDeleteBukan ... malah lebih ke thriller-suspence, cmn yg judul ini sama Sleeping Doll tentang crime-psycology ( Sleeping Doll itu serial Kathryn Dance yang memang seorang crime-psycology ), klo baca yang serial Lincoln Rhyme malah tentang forensik :D
ReplyDelete