Judul Asli : YOU CAN’T HIDE
[ book 5 of Karen Rose’s Series ]
Copyright © 2005 by Karen Rose Hafer
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Maria Asri Prahesti
Sibuea
Editor : Sylfentri
Cetakan ke-01 : Januari 2009 ; 596
hlm
Cover by Expertoha ; photographer by
Constantin Opris Nadejda Ivanova
Rate : 3 0f 5
Seorang gadis ditemukan tewas secara
mengerikan akibat meloncat dari jendela apartemennya di lantai
22. Detektif Aidan Reagan dan Todd Murphy yang menangani kasus tersebut
mendapati bahwa peristiwa tersebut bukan sekedar bunuh diri biasa. Korban
bernama Cynthia Adams merupakan pasien dari Tess Ciccotelli, seorang psikiater
terkenal yang dibenci secara pribadi oleh Aidan karena salah satu kesaksian
yang diberikan oleh Tess telah membebaskan tersangka pembunuhan brutal yang
menewaskan bayi serta polisi, dengan dalih bahwa tersangka mengidap kelainan
jiwa yang parah. Apalagi dengan ditemukannya bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
sang dokter – Tess Cicotelli terlibat atas keputusan Cynthia Adams untuk terjun
hingga tewas.
Kesaksian Tess yang mengatakan bahwa dirinya datang di tempat kejadian perkara karena menerima telepon misterius dari seorang wanita yang mengaku sebagai tetangga Cynthia yang melihat dirinya hendak melompat, tidak dapat menghapuskan kecurigaan serta bukti-bukti yang mengarah pada Tess sebagai tersangka utama. Apalagi setelah itu bermunculan peristiwa-peristiwa dimana para pasien Tess tewas ‘bunuh-diri’
Kesaksian Tess yang mengatakan bahwa dirinya datang di tempat kejadian perkara karena menerima telepon misterius dari seorang wanita yang mengaku sebagai tetangga Cynthia yang melihat dirinya hendak melompat, tidak dapat menghapuskan kecurigaan serta bukti-bukti yang mengarah pada Tess sebagai tersangka utama. Apalagi setelah itu bermunculan peristiwa-peristiwa dimana para pasien Tess tewas ‘bunuh-diri’
Tess
harus berjuang mencari bukti yang dapat membebaskan dirinya, sesuatu yang
sangat berat apalagi ketika dirinya dipojokkan pada bukti-bukti yang
memberatkan posisinya. Di sisi lain ia juga harus berjuang menyelamatkan
pasien-pasiennya, karena tampaknya ada pembunuh yang senantiasa mengincar
mereka. Tess berusaha sekuat tenaga menampilkan dirinya yang tegar terutama
saat ia berhadapan dengan orang-orang yang terang-terangan menuduhnya sebagai
tersangka pembunuhan … orang-orang seperti Aidan Reagan, bahkan rekan-rekan
yang pernah dekat dengannya seperti Todd Murphy seakan tidak bergeming untuk
membelanya saat bukti-bukti yang muncul memberatkan dirinya.
Aidan
yang sejak awal menunjukkan rasa tidak suka pada Tess dan menempatkan dirinya
sebagai tersangka utama, justru menghadapi kenyataan yang tak dapat dihilangkan
dari benaknya. Semakin dalam penyelidikan berjalan, semakin banyak korban &
petunjuk yang memberatkan diri Tess, semakin Aidan mendapati bahwa dirinya tidak yakin bahwa
Tess mampu melakukan semua pembunuhan tersebut. Walau pun Tess senantisa
menampilkan sosoknya sebagai wanita psikiater professional, cantik, kaya,
dingin bahkan dianggap sombong oleh beberapa orang, namun Aidan mulai dapat
menangkap sosok lain yang disembunyikan secara rapi … sosok wanita yang penuh
kasih sayang dan sangat terluka hingga berusaha membentuk ‘benteng’ di sekitar
dirinya, membuat Aidan kembali merasakan sesuatu yang lain di hatinya, sesuatu
yang pernah hilang akibat perlakuan seorang wanita yang telah menorehkan
‘luka-hati’ pada dirinya.
Walaupun
sikap Tess sudah tidak terlalu dingin, namun Aidan menangkap ada sesuatu yang
menyebabkan wanita itu menutupi masa lalunya – sesuatu yang berhubungan dengan
keluarga Tess, sesuatu yang telah menyakiti & dipendam dalam-dalam … dan
Aidan bertekad akan membantu Tess memulihkan keadaannya, meski ia harus
bersabar dalam membuat Tess agar mau membuka dirinya. Aidan yang terkenal pria
yang tidak sabaran, tanpa disadari dirinya telah jatuh-cinta setengah mati pada
Tess.
Namun
hubungan antara keduanya tidak dapat berjalan lebih mulus, karena si pembunuh
semakin lama semakin gila dalam aksinya. Bukan hanya pasien-pasien Tess yang
menjadi korban, tetapi setiap orang yang memiliki hubungan dengan dirinya dalam
bahaya menjadi target berikutnya. Belum habis kepusingan yang dialami oleh Tess
datang kakaknya – Vito Cicotelli, yang juga polisi di Portland, khusus mengambil cuti demi
menjaga Tess dari si pembunuh sekaligus mengawasi Aidan – pria baru yang mulai
dekat dengan adik perempuan satu-satunya …. Di sisi lain mulai terjalin
hubungan antara dirinya dengan keluarga Aidan, yang untungnya sedikit dibantu
oleh Kristen – saudara ipar Aidan yang telah mengenal Tess dan mempercayai
bahwa Tess tidak bersalah di saat semua orang menuduhnya … termasuk Aidan. Dan
Kristen juga mengingatkan Aidan agar menaruh kepercayaan pada Tess di saat ia
mau terlibat langsung dalam penyelidikan guna membantu terungkapnya kasus
tersebut.
Aidan
harus memutar otak dan bolak-balik mencari petunjuk yang dapat mengungkap otak
si perencana pembunuhan. Namun seakan-akan si pembunuh selalu selangkah lebih
maju dalam pengejaran tersebut. Mau-mau tidak mau Aidan harus menelusuri jejak
kembali ke masa lalu orang yang terkait pada kasus ini, yaitu masa lalu Tess
Cicotelli, siapa yang pernah berhubungan dengannya, siapa yang pernah dekat
dengannya … ditambah dengan keengganan Tess untuk bercerita lebih lanjut
tentang keluarganya, selain fakta bahwa ia telah bertahun-tahun tidak
berhubungan bahkan berbicara dengan mereka, kecuali dengan Vito saja.
Kesempatan
datang tanpa diduga dengan kedatangan kedua orang tua Tess secara tiba-tiba
karena khawatir dengan kehebohan berita pembunuhan di sekeliling Tess.
Ketegangan kembali melanda diri Tess, bukan hanya ia harus berhadapan dengan
musuh tak terlihat yang mengincar dirinya, ia juga harus berhadapan dengan
‘hantu masa-lalunya’ …. Ia tak dapat lagi melarikan diri dan keputusan
harus segera diambil demi masa depan dirinya juga orang-orang yang dikasihinya.
Apalagi kelihatannya si pembunuh mulai mengincar orang-orang yang memiliki
hubungan lebih dekat dengan Tess, mulai dari Rachel – adik Aidan yang mulai
dekat dengan Tess, dan akhirnya anggota keluarga Tess …. hingga diri Tess
sendiri !!!
Tentang
penulis :
Karen Rose adalah mantan guru SMA di bidang kimia & fisika, yang mendapat gelar sarjana tehnik kimia dari Universitas Maryland. Pada tahun 2005 - novelnya kedua berjudul “Have You Seen Her” masuk sebagai finalis penerima penghargaan RITA sedangkan novelnya ketiga, “I’m Watching You” menerima penghargaan RITA untuk kategori Best Romantic Suspense. “Nothing To Fear” yang merupakan novel keempat masuk nominasi sebagai finalis RITA pada tahun 2006 dan dinominasikan sebagai Best Suspense oleh Romantic Times Magazine dan Best Fiction oleh SIBA Book Award. Karen Rose kini tinggal di Florida bersama suami dan anak mereka. Jika sedang tidak menulis, ia gemar melakukan traveling, karate dan bermain ski.
Links
Situs Resmi : www.karenrosebooks.com
Best Regards,
* HobbyBuku *
No comments:
Post a Comment