Translate

Friday, March 9, 2012

Books "YOU CAN'T HIDE"

Judul Asli : YOU CAN’T HIDE 
[ book 5 of Karen Rose’s Series ]
Copyright © 2005 by Karen Rose Hafer
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Maria Asri Prahesti Sibuea
Editor : Sylfentri
Cetakan ke-01 : Januari 2009 ; 596 hlm
Cover by Expertoha ; photographer by Constantin Opris Nadejda Ivanova 
Rate : 3 0f 5

Seorang gadis ditemukan tewas secara mengerikan akibat meloncat dari jendela apartemennya di lantai 22. Detektif Aidan Reagan dan Todd Murphy yang menangani kasus tersebut mendapati bahwa peristiwa tersebut bukan sekedar bunuh diri biasa. Korban bernama Cynthia Adams merupakan pasien dari Tess Ciccotelli, seorang psikiater terkenal yang dibenci secara pribadi oleh Aidan karena salah satu kesaksian yang diberikan oleh Tess telah membebaskan tersangka pembunuhan brutal yang menewaskan bayi serta polisi, dengan dalih bahwa tersangka mengidap kelainan jiwa yang parah. Apalagi dengan ditemukannya bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sang dokter – Tess Cicotelli terlibat atas keputusan Cynthia Adams untuk terjun hingga tewas.



Kesaksian Tess yang mengatakan bahwa dirinya datang di tempat kejadian perkara karena menerima telepon misterius dari seorang wanita yang mengaku sebagai tetangga Cynthia yang melihat dirinya hendak melompat, tidak dapat menghapuskan kecurigaan serta bukti-bukti yang mengarah pada Tess sebagai tersangka utama. Apalagi setelah itu bermunculan peristiwa-peristiwa dimana para pasien Tess tewas ‘bunuh-diri’

Tess harus berjuang mencari bukti yang dapat membebaskan dirinya, sesuatu yang sangat berat apalagi ketika dirinya dipojokkan pada bukti-bukti yang memberatkan posisinya. Di sisi lain ia juga harus berjuang menyelamatkan pasien-pasiennya, karena tampaknya ada pembunuh yang senantiasa mengincar mereka. Tess berusaha sekuat tenaga menampilkan dirinya yang tegar terutama saat ia berhadapan dengan orang-orang yang terang-terangan menuduhnya sebagai tersangka pembunuhan … orang-orang seperti Aidan Reagan, bahkan rekan-rekan yang pernah dekat dengannya seperti Todd Murphy seakan tidak bergeming untuk membelanya saat bukti-bukti yang muncul memberatkan dirinya.



Aidan yang sejak awal menunjukkan rasa tidak suka pada Tess dan menempatkan dirinya sebagai tersangka utama, justru menghadapi kenyataan yang tak dapat dihilangkan dari benaknya. Semakin dalam penyelidikan berjalan, semakin banyak korban & petunjuk yang memberatkan diri Tess, semakin Aidan mendapati bahwa dirinya tidak yakin bahwa Tess mampu melakukan semua pembunuhan tersebut. Walau pun Tess senantisa menampilkan sosoknya sebagai wanita psikiater professional, cantik, kaya, dingin bahkan dianggap sombong oleh beberapa orang, namun Aidan mulai dapat menangkap sosok lain yang disembunyikan secara rapi … sosok wanita yang penuh kasih sayang dan sangat terluka hingga berusaha membentuk ‘benteng’ di sekitar dirinya, membuat Aidan kembali merasakan sesuatu yang lain di hatinya, sesuatu yang pernah hilang akibat perlakuan seorang wanita yang telah menorehkan ‘luka-hati’ pada dirinya.

Walaupun sikap Tess sudah tidak terlalu dingin, namun Aidan menangkap ada sesuatu yang menyebabkan wanita itu menutupi masa lalunya – sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Tess, sesuatu yang telah menyakiti & dipendam dalam-dalam … dan Aidan bertekad akan membantu Tess memulihkan keadaannya, meski ia harus bersabar dalam membuat Tess agar mau membuka dirinya. Aidan yang terkenal pria yang tidak sabaran, tanpa disadari dirinya telah jatuh-cinta setengah mati pada Tess.

Namun hubungan antara keduanya tidak dapat berjalan lebih mulus, karena si pembunuh semakin lama semakin gila dalam aksinya. Bukan hanya pasien-pasien Tess yang menjadi korban, tetapi setiap orang yang memiliki hubungan dengan dirinya dalam bahaya menjadi target berikutnya. Belum habis kepusingan yang dialami oleh Tess datang kakaknya – Vito Cicotelli, yang juga polisi di Portland, khusus mengambil cuti demi menjaga Tess dari si pembunuh sekaligus mengawasi Aidan – pria baru yang mulai dekat dengan adik perempuan satu-satunya …. Di sisi lain mulai terjalin hubungan antara dirinya dengan keluarga Aidan, yang untungnya sedikit dibantu oleh Kristen – saudara ipar Aidan yang telah mengenal Tess dan mempercayai bahwa Tess tidak bersalah di saat semua orang menuduhnya … termasuk Aidan. Dan Kristen juga mengingatkan Aidan agar menaruh kepercayaan pada Tess di saat ia mau terlibat langsung dalam penyelidikan guna membantu terungkapnya kasus tersebut. 


Aidan harus memutar otak dan bolak-balik mencari petunjuk yang dapat mengungkap otak si perencana pembunuhan. Namun seakan-akan si pembunuh selalu selangkah lebih maju dalam pengejaran tersebut. Mau-mau tidak mau Aidan harus menelusuri jejak kembali ke masa lalu orang yang terkait pada kasus ini, yaitu masa lalu Tess Cicotelli, siapa yang pernah berhubungan dengannya, siapa yang pernah dekat dengannya … ditambah dengan keengganan Tess untuk bercerita lebih lanjut tentang keluarganya, selain fakta bahwa ia telah bertahun-tahun tidak berhubungan bahkan berbicara dengan mereka, kecuali dengan Vito saja.

Kesempatan datang tanpa diduga dengan kedatangan kedua orang tua Tess secara tiba-tiba karena khawatir dengan kehebohan berita pembunuhan di sekeliling Tess. Ketegangan kembali melanda diri Tess, bukan hanya ia harus berhadapan dengan musuh tak terlihat yang mengincar dirinya, ia juga harus berhadapan dengan ‘hantu masa-lalunya’ …. Ia  tak dapat lagi melarikan diri dan keputusan harus segera diambil demi masa depan dirinya juga orang-orang yang dikasihinya. Apalagi kelihatannya si pembunuh mulai mengincar orang-orang yang memiliki hubungan lebih dekat dengan Tess, mulai dari Rachel – adik Aidan yang mulai dekat dengan Tess, dan akhirnya anggota keluarga Tess …. hingga diri Tess sendiri !!!

Tentang penulis :


Karen Rose adalah mantan guru SMA di bidang kimia & fisika, yang mendapat gelar sarjana tehnik kimia dari Universitas Maryland. Pada tahun 2005 - novelnya kedua berjudul “Have You Seen Her” masuk sebagai finalis penerima penghargaan RITA sedangkan novelnya ketiga, “I’m Watching You” menerima penghargaan RITA untuk kategori Best Romantic Suspense. “Nothing To Fear” yang merupakan novel keempat masuk nominasi sebagai finalis RITA pada tahun 2006 dan dinominasikan sebagai Best Suspense oleh Romantic Times Magazine dan Best Fiction oleh SIBA Book Award. Karen Rose kini tinggal di Florida bersama suami dan anak mereka. Jika sedang tidak menulis, ia gemar melakukan traveling, karate dan bermain ski.
Links Situs Resmi : www.karenrosebooks.com 

Best Regards, 
* HobbyBuku * 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...