Translate

Thursday, October 4, 2012

Books "GLORY IN DEATH"



Books “ KEMASYHURAN DALAM KEMATIAN “
Judul Asli : GLORY IN DEATH 
( book 2 of In Death Series )
A Novel by J.D. Robb
Copyright © 1995 by Nora Roberts
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Marina Suksmono
Editor : Sisilia Kinanti G.
Cover by Marcel A.W.
Cetakan ke-1 : Mei 2008 ; 448 hlm 
Rate : 3,5 of 5

Sinopsis :

[ source ]
Walau telah menangani sekian banyak kasus pembunuhan, dari yang biasa hingga yang mengerikan – Letnan Eve Dallas masih tak dapat menghilangkan kegelisahan saat mendatangi tempat kejadian perkara pembunuhan ini. Korban adalah Cicely Towers – Jaksa Penuntut Umum yang telah terkenal akan keahliannya mengirim para penjahat ke balik pintu penjara. Yang sedikit mengganjal adalah lokasi ditemukan mayat tersebut. Terletak di trotoar jalan kawasan kumuh yang jelas bukan area dimana Cicely biasa berada dan lehernya telah digorok dengan kejam hingga kehabisan darah – yang merupakan penyebab kematian korban.

Belum tuntas penyelidikan awal dilakukan, Eve mendapat panggilan khusus dari Komandan Whitney. Mengira akan ‘dikuliahi’ seperti biasa, Eve sama sekali tak menyangka bahwa justru akan mendapat ‘permintaan-khusus’ dari pimpinannya agar bersedia menerima kasus tersebut sebagai kasus utama secara pribadi & segera menemukan sang pembunuh – terlebih dikarenakan adanya hubungan pribadi keluarga Komandan Whitney dengan keluarga Cicely Towers. 



[ source ]
Eve yang terbiasa dengan disiplin untuk tidak mencampur-aduk masalah pribadi dengan pekerjaan, sedikit ter-intimidasi dengan ‘permintaan’ sang komandan. Maka Eve bersedia menerima tanggung jawab tugas dengan syarat ia boleh menerapkan segala metode yang dapat digunakan dalam penyelidikkan termasuk segera melakukan interogasi terhadap keluarga korban maupun keluarga Whitney. Dan demi kelancaran penyelidikkan ia meminta agar rekan lamanya : Kapten Ryan Feeney dari Divisi Deteksi Elektronik diperbantukan dalam melacak jejak setiap tersangka yang muncul.

Dalam kenyataan, Eve sendiri sedang berjuang untuk memisahkan urusan pribadinya dengan pekerjaan sebagaimana dulu ia biasa menjalani kehidupannya. Namun tentu saja sejak berhubungan dengan Roarke, hal tersebut hampir mustahil dilakukan. Keberadaan Roarke yang senantiasa melingkupi benak Eve tak lagi dapat ditolak keluar – maka satu-satunya jalan hanyalah berusaha menerima hal tersebut, meski penyesuaian diantara mereka belumlah dianggap memuaskan, terutama dalam diri Roarke yang menginginkan Eve menyerahkan hatinya secara utuh.

[ source ]
Diantara penyesuaian kehidupannya bersama Roarke dan masuknya permintaan Komandan Whitney, mulai terasa menyesakkan bagi Eve, hingga saat C.J. Morse – reporter yang sangat dianggap menjengkelkan oleh Eve, justru memuat berita tentang penyelidikan kasus pembunuhan Cicely Towers yang dipimpin oleh Letnan Eve Dallas akan sulit diselesaikan karena ketidak-mampuan Eve … well, tentu saja hal tersebut membuat Eve murka.

Jika ada yang mengenal Eve secara pribadi maka akan mengetahui bahwa mencari permusuhan dengan dirinya hanya akan mendapat balasan yang lebig dahsyat. Maka Eve mencari jalan guna ‘memukul’ Morse dengan jalan menghubungi reporter kenalannya Nadine Furst – saingan Morse, guna menjalin suatu kerjasama. Eve menjanjikan wawancara eksklusif bagi Nadine dalam perkembangan kasus tersebut ( yang akan membuat Morse meradang serta tersingkir dari posisi puncak ) dengan imbalan informasi apapun yang dapat memberikan terobosan dalam penyelidikan. 

[ source ]
Pelacakan terhadap segala tindakan Cicely Towers sebelum kematiannya, hanya memberikan sedikit petunjuk. Bahkan rekaman komunikasi terakhir yang bisa menjelaskan keberadaan korban di lokasi yang tak semestinya, justru telah sengaja dihapus oleh korban sendiri. Eve menyimpulkan bahwa apapun yang akan dilakukan korban, merupakan rahasia yang sengaja ditutupi – kemungkinan yang terbesar adalah kasus pemerasan atau korban menemui calon saksi dalam kasus yang ditangani. Dan berdasarkan data keuangan korban, kematiannya akan sangat menguntungkan bagi mantan suami serta putra-putrinya, apalagi diketahui bahwa masing-masing pihak memiliki alasan karena hutang yang melilit.

Semakin dalam penyelidikan dilakukan, kembali Eve terbentur pada masalah yang sama yang membuatnya pusing pada kasus sebelumnya – yaitu keterlibatan kekasihnya Roarke. Roarke merupakan mitra dalam perusahaan bernama Mercury, dimana Cicely Towers & Marco Angelini-mantan suami Cicely juga memiliki andil dalam saham perusahaan. Dan dengan kematian Cicely, Marco mewarisi saham dengan nilai yang cukup besar. Sedangkan putri mereka, Mirina Angelini akan segera menikah dengan Randall Slade-seorang desainer terkenal yang kecanduan judi hingga terbelit hutang – bahkan dalam suatu kasus yang dengan sengaja ditutup terbukti bahwa Randall menyebabkan kematian seorang wanita di sebuah kasino … kasino yang dimiliki oleh Roarke.

[ source ]
Belum sempat Eve menuntaskan permasalahan antara dirinya dengan Roarke, pembunuhan kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah Yvonne Metcalf – seorang aktris terkenal. Modus operandi-nya sama : korban digorok di lehernya hingga memotong urat nadi, bukan merupakan perampokan dan tidak ada penyerangan secara seksual atau pergulatan dan berpakaian sangat rapi untuk situasi yang tidak sesuai dengan kematiannya. Kesamaan lain hanyalah korban merupakan wanita yang terkenal di mata publik, sukses dalam karir, memiliki pengaruh dalam bidangnya. Namun kedua korban memiliki latar belakang serta pergaulan sosial yang berbeda – yang dapat menghubungkan keduanya adalah Roarke, karena Yvonne pernah menjadi kekasih Roarke di masa lalu.

Eve menjadi mudah gusar karena letih secara fisik maupun mental dalam menangani kasus-kasus tersebut. Konflik dalam kehidupan pribadi yang senantiasa dijauhkan mulai merasuk dalam pekerjaannya, hingga memaksa dirinya untuk kembali berkonsulatasi pada Dr. Mira-psikiater Kepolisian, terutama untuk membuat profil sang pembunuh. Sang pembunuh adalah seseorang yang iri dengan korban yang menjadi sorotan public dan dengan membunuh korban, ia berharap mempeoleh ketenaran yang sama atas kematian mereka. Adanya barang milik korban yang hilang dimana besar kemungkinan dijadikan sebagai cenderamata serta pisau yang digunakan sebagai senjata menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut bersifat pribadi & si pembunuh tidak akan puas dengan kedua korban yang telah direnggut … berarti akan jatuh korban berikutnya. Maka Eve mendapat ide guna menangkap si pembunuh yaitu menyiapkan korban yang sesuai – Letnan Eve Dallas, kepala Divisi Pembunuhan yang terkenal akan kasus-kasus yang ditanganinya.

[ source ]
Eve membujuk Nadine Furst guna bekerjasama memasang perangkap tersebut. Maka sejak saat itu, tidak ada lagi Eve Dallas yang anti-publikasi, malah sebaliknya ia senantiasa dalam sorotan kamera, bahkan ia mulai sering muncul dalam acara-acara public seperti pesta penggalangan dana ( tentu saja ia harus membujuk Roarke guna menemani di dalam pesta-pesta yang dibencinya ). Taktik Eve sangatlah berbahaya bagi dirinya, namun sebagaimana Dr. Mira katakan dalam analisanya terhadap konsultasi dengan Eve – dalam usaha menutupi perasaan bersalah atas perbuatan masa lalunya, maka Eve cenderung mengorbankan diri serta perasaannya bagi orang lain tanpa berpikir panjang. Namun sekali ini Eve justru menghantam tembok tebal yang semakin melukai dirinya.

Bukti-bukti yang mucul kemudian mengarah pada David Angelini – putra Marco & Cicely yang sebelumnya diketahui memiliki masalah keuangan akibat kesalahan spekulasi dalam perusahaan keluarganya. Dan yang tak disangka, saat Feeney menggali lebih dalam justru menemukan bahwa Anna Whitney-istri Komandan Whitney & ibu baptis David Angelini, telah melakukan transaksi sejumlah uang yang tidak sedikit ke rekening David. Maka Eve harus melakukan interogasi pada istri pimpinannya, dan menuai rasa tak menyenangkan akibat perbuatan yang benar secara hukum namun bermasalah dalam etika, apalagi saat pada akhirnya tidak ditemukan bukti yang lebih konkret guna menjadikan David Angelini sebagai tersangka utama … hingga terjadi pembunuhan ketiga yang mengguncang diri Eve.

Kesan :

[ source ]
Mengasyikkan … meski buku tipe romance bukanlah bacaan kesukaan-ku ( kenapa ? alasannya : terlalu mudah ditebak jadi kurang seru ), namun khusus seri Eve Dallas ini boleh mendapat acungan jempol. Jika dalam buku pertama alur yang terjadi sedikit lambat, baru seru pada akhir cerita, maka buku ke-2 ini menyajikan ‘twist’ yang lumayan dengan konflik hampir di setiap chapter … dan sangat menarik guna mengetahui lebih dalam karakter tokoh Eve yang diawal kisah merupakan sosok penuh misteri ( terutama karena ia menderita semacam amnesia tak dapat mengingat masa lalunya ) mulai sedikit terungkap sejalan kedekatan hubungannya dengan Roarke. 

Kedua insan yang semasa kecilnya sama-sama telah menderita akibat penyiksaan secara fisik – dapat bersatu dan saling memberikan kekuatan satu sama lain. Dan yang sangat menarik adalah bagaimana penulis mampu memberikan kekuatan karakter bagi pada tokoh utama maupun tokoh antagonis, dijalin dengan plot yang kompleks namun sangat menarik … maka novel ini dapat dikatakan termasuk kategori thriller yang cukup menegangkan namun tidak terlampau berat. Jika mau di-rating dengan penulis dengan gender sama, maka JD Robb aka Nora Roberts mendapat tempat teratas dari Sandra Brown maupun Linda Howard ( ini menurut selera-ku lho .. berdasarkan pemilihan karakter, plot serta alur yang tidak bikin ‘boring’ atau cepat diduga ).

[ more about the authors or the novels on this series, check on HERE ]

Best Regards, 
* Hobby Buku * 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...