Books
“ANGGOTA JURI TERAKHIR”
Judul
Asli : THE LAST JUROR
By John
Grisham
Copyright
© 2004 by John Grisham
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : B. Sendra Tanuwidjaja
Cetakan
I : Januari 2007 ; 536 hlm
Cover
by Marcel A.W.
Verdict
: 4,5
Kota Clanton, Mississippi telah
berjalan sebagaimana aturan dan norma-norma yang berlaku sesuai peninggalan
para leluhur mereka yang dulu tinggal di kota tersebut. Kini mereka hampir
telah tiada secara keseluruhan, namun para penduduk telah terbiasa dengan
aturan tak tertulis yang berlaku dengan sedikit penyesuaian di sana sini dengan
kemajuan jaman. Namun kota kecil yang jauh dari kota besar ini, tentu saja
perkembangannnyasangat terlambat dari dunia serta pemahaman di kota-kota besar.
Sehingga para oknum yang mampu memanfaatkan pengetahuan serta kekuatan untuk
memperngaruhi dunia politik wilayah tersebut, telah mencengkeram kehidupan para
penduduk selama bertahun-tahun, tanpa ada satu pun yang berani melawan, karena
orang-orang yang bertindak dan bertingkah laku berbeda akan mendapat perlakuan
yang sesuai pula.
[ source ] |
Dan suatu hari, sebuah tragedi
merubah arah pergerakkan surat kabar tersebut. Terjadi pembunuhan brutal
menimpa seorang janda muda. Ia diperkosa dan dibunuh, disaksikan oleh kedua
anaknya yang masih kecil sehingga mengalami trauma berat. Tersangka utama
langsung ditangkap karena sang korban sempat menyebutkan nama pelaku sebelum ia
tewas karena luka-lukanya yang parah. Pelaku tertangkap basah dengan pakaian
bersimbah darah dalam kecelakaan ketika ia mengemudi dalam kondisi mabuk berat.
Willie disertai Wiley Meek sang fotografer, langsung beraksi dan mengungkap
peristiwa menghebohkan tersebut di surat kabar mereka, berita yang membuat
oplah The Times melonjak. Permasalahan kemudian muncul karena sang tersangka
yang ditangkap adalah Danny Padgitt – putra bungsu keluarga Padgitt yang tersohor.
Keluarga Padgitt adalah
penguasa di Pulau Padgitt yang terpencil dan ditakuti oleh para penduduk.
Bertahun-tahun keluarga mereka bergerak dibidang pembuatan dan penjualan wiski
ilegal hingga mariyuana, perjudian hingga pelacuran. Kekuasaan mereka sedemikian
besar hingga mampu menjerat kepala polisi dan badan hukum yang korup untuk
memihak mereka. Sedangkan pihak-pihak yang berusaha membasmi mereka, satu demi
satu tewas, meninggalkan jasad atau bahkan kuburan tak dikenal. Willie yang
melihat berbagai ketidak-adilan yang terjadi, berusaha membuka jalan bagi suara
‘minoritas’ dan kali ini ia berjuang demi keadilan sang korban, meski ia harus
menghadapi teror serta ancaman pembunuhan. Dengan tekad tak kenal lelah, ia
mulai menyebar pengaruh kepada masyarakat untuk angkat-suara terhadap
ketidak-adilan serta korupsi yang melanda selama bertahun-tahun. Permainan
kotor, manipulasi para saksi, pembelian suara para anggota juri, semua harus
dihadapi, karena keluarga Padgitt tak kenal lelah dalam menyingkirkan siapa
saja yang menghalangi mereka.
[ source ] |
Plot / Theme / Setting : 4,5
Kisah ini mengingatkan diriku
akan karya penulis terdahulu yaitu A Time To Kill, dengan mengambil isu
kehidupan penduduk kota kecil pada era tahun 1970-an, yang sarat dengan
perubahan iklim politik Amerika tentang kebebasan serta hak pilih kaum kulit
hitam. Namun kali ini penulis tidak bermain-main lebih dalam dengan isu
tersebut, sebaliknya justru berusaha mengungkap berbagai gambaran kebobrokan
dunia pemerintahan yang dikuasai oleh pihak-pihak yang memiliki keuangan.
Alih-alih dunia korporasi, maka di kota kecil wilayah Mississippi, yang adat
serta aturan lama masih berlaku, dunia hitam berkuasa. Permainan dan intrik
akan terus berlanjut, seandainya tidak ada ‘campur-tangan’ pihak luar. Melalui tokoh
utama, sosok pemuda yang idealis, pindah dan bekerja di kota tersebut, kemudin
mengambil alih surat kabar setempat, maka suara-suara kaum minoritas mulai
terdengar. Memasukan topik seputar konflik kampanye perang Vietnam, propaganda
pemilihan wakil rakyat yang dimanipulasi oleh kompolotan dunia hitam, isu
rasialis, maka kisah ini sarat dengan konflik serta tema-tema menarik dalam
setiap halaman.
Character : 4
Sosok Willie Traynor sebagai
pemuda yang mempercayai dunia jurnalistik sebagai pembuka-mata dunia, kemudian
berhadapan dengan kenyataan bahwa banyak hal-hal yang tak sesuai dengan
kebenaran, namun bagaimana ia mampu merubahnya jika hanya seorang diri ?
Semangat dan penggambaran sosok ini sedikit mengingatkan sosok utama dalam
kisah The Firm, namun alih-alih membedah dunia hukum secara eksplisit, penulis
memberikan kesempatan yang berbeda bagi penulis muda serta pemilik surat kabar
di sebuah kota dengan doktrin-doktrin serta budaya lama. Uniknya padanan sosok
pemuda yang pandai dan cerdas namun naif dalam kehidupan nyata ini dipadukan
dengan sosok wanita setengah baya, wanita kulit hitam yang berhasil membesarkan
anak-anaknya sehingga menjadi sosok-sosok ternama dalam pendidikan, pekerjaan
serta kehidupan. Berbagai kontradiksi dalam kehidupan, perbedaan keyakinan dan
agama, kesetaraan dalam penerimaan kaum kulit berwarna di segala bidang,
propaganda perang dan keyakinan kaum veteran versus generasi baru, semua topik
seputar era tahun 1970-an, maka karakter-kaakter dalam kisah ini tak akan mampu
dilupakan begitu saja.
[ related topics about author, books, and adaptation, check on here : The Last Juror | John Grisham's Site ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment