Books “JARING MAUT SI LABAH-LABAH”
Judul Asli : ALONG CAME A
SPIDER
[ book 1 of Alex Cross Series ]
By James Patterson
Copyright © 1993
by James Patterson
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Diniarty Pandia
Cetakan ke-01 : Oktober
1997 ; 576
hlm
Rate : 4 of 5
Washington Day School
di Georgetown bukanlah sekedar sekolah biasa. Bukan hanya pada kurikulum dan
para tenaga pengajar pilihan, tetapi juga karena para siswa ‘pilihan’ yang
bersekolah di sana. Mulai dari putra-putri kalangan selebriti hingga para
pejabat pemerintahan. Salah satu diantara 130 siswa yang mencoba berbaur pada
saat itu adalah Maggie Rose Dunne (9 tahun) – putri tunggal Katherine Rose,
bintang film ternama, pemenang berbagai penghargaan. Meski demikian, Maggie
bukanlah tipikal gadis cilik yang manja dan sok, ia justru pendiam dan
tertutup, memilih berteman dengan Michael Goldberg – bocah jenius yang dijuluki
Shrimpie karena kondisi kesehatannya yang kurang baik, namun tak berpengaruh
pada kekuatan otaknya yang cenderung ‘braniac’. Keduanya memperoleh pengawalan
ketat dari dinas rahasia (Secret Service) karena Maggie putri selebriti
ternama, dan Michael putra Menteri Keuangan. Namun pada suatu hari, keduanya
hilang tanpa jejak, diculik oleh salah seorang guru sekolah tersebut yang
bernama Gary Soneji.
Kepala Deputi
Detektif Dinas Kepolisian Washington Alex Cross sedang disibukkan dengan
perkara pembunuhan brutal terhadap seluruh anggota keluarga, sang ibu Jean
“Poo” Sanders (32 tahun), Suzette Sanders (14 tahun) dan si kecil Mustaf
Sanders (3 tahun), semuanya tewas dan dimutilasi. Peristiwa ini memperoleh
perhatiannya karena serupa dengan pembunuhan serta mutilasi di tempat lain.
Korbannya kulit hitam dan tinggal di kawasan yang termasuk minoritas. Namun
belum sempat kasus ini dipecahkan, dirinya dipanggil dan dialih-tugaskan untuk
menangani kasus penculikan Maggie Rose Dunne dan Michael Goldberg yang menjadi
sorotan publik serta media.
Ini adalah buku
pertama yang mengawali kisah petualangan sosok detektif Alex Cross karya James
Patterson. Uniknya, ia bukan sekedar detektif kepolisian, tetapi juga memiliki
gelar dan pengalaman sebagai dokter di bidang psikologis, dan minatnya semakin
bertambah saat menangani kasus pembunuhan dalam gugus elite detektif di
Kepolisian Washington, dan ia merupakan perwakilan sosok ‘sangat cerdas dan
jenius’ bagi kaum kulit hitam (kulit berwarna) yang merupakan minoritas di
kawasan Washington D.C. Karakternya yang pantang menyerah dan tidak terlalu
memperdulikan aturan main serta politik, kondisi fisiknya yang tinggi dan kuat,
dikombinasi dengan kehidupan pribadinya sebagai seorang duda yang sangat
menyayangi kedua putra-putrinya, cukup menarik perhatian para penggemar kisah
dan serial ini.
Sebagaimana
kasus-kasus pembunuhan yang melibatkan pembunuh berantai (serial killer)
terutama para psikopat, banyak dari kasus-kasus yang ditanganinya berbuntut
pada bahaya yang mengancam nyawanya bahkan keluarga serta kerabat dan
kenalannya. Dimulai dari kematian sang istri tercinta, Maria Cross yang
tertembak oleh penembak misterius di jalanan dan belum ditemukan pelakunya
selama hampir 3 tahun, Alex Cross mengawali kisahnya dengan berurusan dengan
sosok Gary Soneji – penculik Maggie Rose Dunne dan Michael Goldberg. Sosok Gary
Soneji tak pernah tertangkap, bahkan penelusuran terhadap latar belakangnya
membuahkan hasil nol : Gary Soneji tidak pernah ada sebelumnya, kecuali sebagai
guru di Washington Day School dan menjadi guru berdedikasi yang disukai siapa
saja. Penemuan mayat Michael Goldberg beberapa hari kemudian tetap tak
memberikan petunjuk apa sebenarnya yang terjadi, dan Maggie Rose Dunne tetap
lenyap tanpa jejak.
Satu-satunya
petunjuk mengenai keberadaan Gary Soneji adalah ia mengaku sebagai ‘Putra
Lindberg’ yang mengacu pada kejadian bertahun-tahun silam tepatnya di tahun
1932 saat bayi pasangan ternama Charles dan Anne Morrow Lindberg diculik dari
kamarnya dan dikubur hidup-hidup di area dekat kediaman mereka. Hal ini cukup
aneh, mengingat Gary Soneji tidak mungkin sudah lahir pada masa itu, lalu
mengapa ia menggunakan julukan tersebut ? Alex Cross harus segera memecahkan
misteri ini dan menemukan Gary Soneji yang seakan-akan mengajak Alex ‘bermain’
dalam suatu taruhan yang sangat besar, karena nyawa seseorang yang menjadi
taruhannya. Tanpa disadari oleh dirinya, Alex sama sekali tak menyangka bahwa
musuh yang mengintai dirinya bukan saja Gary Soneji, melainkan seseorang yang
telah menjadi sangat dekat di hatinya akhir-akhir ini.
Sesuai dengan
judul kisah ini, diriku ikut terjerat dalam jaring maut yang dibentuk oleh sang
penulis melalui para karakter dalam kisah ini. Segala sesuatu tidak tampak
hitam atau putih karena dalam waktu singkat keadaan bisa berbalik seratus
delapan puluh derajat. Siapakah lawan dan siapa kawan yang sebenarnya, tidak
akan diketahui hingga akhir kisah ... atau bisa juga berubah pada kisah
selanjutnya. Dengan memadukan konflik seputar dunia kriminal yang terkait
dengan aspek psikologis, upaya Alex Cross memecahkan kasus demi kasus dengan
berusaha memasuki ‘benak’ sang pelaku, mungkin telah banyak pada kisah misteri
lainnya, namun James Patterson merupakan salah satu pioner dalam mengemukakan
tokoh utama yang memiliki sifat serta karakter protagonis sekaligus antagonis,
dengan sisi kelebihan sekaligus kelemahan. Dan dengan berani mengambil tokoh
dari kalangan minoritas sebagai pahlawan di tengah kemelut kejahatan di kota
besar, ibukota negara adi daya. Sekaligus merujuk pada perseteruan antara Alex
dengan pimpinannya yang notabene orang kulit putih yang hanya fokus pada angka
dan rating guna mendongkrak karirnya melawan keberanian serta kenekatan
detektif kulit hitam yang memperjuangkan hak serta keadilan bagi kaum
minoritas.
[ silahkan juga kunjungi blog HobbyBuku's Classic untuk melihat review tentang "ALONG CAME A SPIDER" Movie Adaptation dalam event Books Into Movies ]
Tentang Penulis :
James B. Patterson, lahir pada
tanggal 22 Maret 1947, adalah penulis asal Amerika yang secara serius
menggeluti dunia penulisan setelah ia pensiun dari pekerjaan di dunia
periklanan pada tahun 1996. Karyanya yang paling terkena adalah serial
thrillernya dengan tokoh Alex Cross – mantan psikolog forensik yang pernah
bekerja di Departemen Kepolisian Washington, D.C. dan sebagai agen FBI,
menjadikannya serial detektif terpopuler selama 10 tahun ini. Selama 33 tahun
ini beliau telah menghasilkan 71 novel yang hanpir sebagian besar masuk dalam
kategori bestseller.
Semakin bertambah
usia, beliau justru semakin produktif dalam menghasilkan berbagai karya tulis.
Bahkan proyeknya termasuk membuat novel hasil kolaborasi dengan berbagai
penulis lain, diantaranya Maxine Paetro, Andrew Gross, Peter De Jonge.
Kecintaan serta perhatian terhadap dunia buku, membuatnya mendirikan The James
Patterson Page Turner Awards di tahun 2005 yang bertujuan mendanai berbagai
kegiatan pada sekolah, perpustakaan, perusahaan, maupun yayasan yang memiliki
tujuan sama : berbagi kesenangan dan kegemaran membaca sejak dini di mana saja.
Program ini dihentikan sementara pada tahun 2008 untuk lebih fokus pada proyek
baru bernama ReadKiddoRead.com yang membantu para orang tua, para guru dan
pustakawan untuk memberikan pilihan bacaan terbaik dan bermutu bagi
anak-anak.
[ more about the
author, books, adaptations and related works, check on here : James Patterson
(USA) | James Patterson (UK) | on Wikipedia | on IMDb ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment