Translate

Monday, June 10, 2013

Books "THE MOONSTONE"

Judul Asli : THE MOONSTONE
Copyright © by Wilkie Collins, 1868
Penerbit Bukuné
Alih Bahasa : Gema Mawardi
Editor : Dewi Fita ; Syafial Rustama
Desain Sampul : Gita Mariana
Cetakan I : Mei 2012 ; 676 hlm
Rate : 3,5 of 5
[ Re-blogged from HobbyBuku's Classic ]

[ Prolog ]
Dikutip dari catatan Arsip Keluarga Herncastle, tentang peristiwa penyerbuan Istana Seringapatam, India pada tanggal 4 Mei 1799 oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan Jenderal Baird, dan topik yang akan dibicarakan adalah tentang legenda Berlian Kuning atau yang dikenal sebagai Batu Bulan (Moonstone).  Kisah Batu Bulan sudah dimulai semenjak abad 11 Masehi, di mana batu ini merupakan salah satu harta yang terletak di dahi patung dewa Bulan, tersimpan di kuil suci umat Hindu India, lolos dari peperangan dan penjarahan, hingga pada akhirnya demi kemanan, batu ini dipindahkan ke kuil di kota lain yang dijaga tanpa henti oleh 3 orang Brahmana pilihan atas perintah Dewa Wisnu. Semenjak itu beberapa generasi penerus Brahmana sebagai penjaga dan pengawas, tetap setia menunaikan kewajiban mereka. Dan akhirnya pada serangan di Istana Seringapatam – tempat terakhir Batu Bulan berada, terjadi pembantaian para penghuni Istana serta tanpa dicegah, penjarahan harta benda. Sang penulis adalah saudara sepupu John Herncastle, yang tanpa sengaja memergoki pembunuhan  3 orang serdadu India oleh beliau, dan salah seorang yang bertahan hidup lebih lama mengucapkan sebuah  sebuah kutukan kepada John Herncastle, “Batu Bulan akan membalaskan dendamnya kepadamu dan keluargamu !” 



[ Background Story ]
Lord Herncastle menikah dengan sang istri yang meninggal-dunia lebih dahulu,  memiliki 2 putra dan 3 putri. Yang pertama Arthur Herncastle – sang pewaris dan penerus keluarga, namun meninggal dalam usia relatif muda, kemudian putra kedua John Herncastle – yang menjadi ‘kambing hitam’ keluarga karena keliaran serta tingkah lakunya selama mengikuti pertempuran demi pertempuran. Dan ketika akhirnya beliau kembali ke Inggris dengan pangkat Letnan Kolonel, berita tentang ‘Batu Bulan’ membuatnya dijauhi masyarakat serta keluarganya yang masih ada. Putri tertua, Adelaide menikah dengan Mr. Blake yang memiliki ambisi mengalahkan dan mengambil posisi Duke of England. Istri dan putra-putranya meninggal, hanya ada satu yang masih hidup, Franklin Blake, yang langsung dikirim ke Jerman, Perancis, dan Italia untuk belajar serta menghabiskan waktu hingga dewasa. Kemudian putri kedua, Caroline yang memberontak, menikah dengan Mr. Ablewhite – bankir kaya dari Frizinghall, namun berasal dari status sosial yang rendah.  Putra mereka Godfrey Ablewhite akan menjadi penerus serta mempelajari masalah hukum. Putri bungsu Julia menikah dengan Sir John Verinder, yang semakin menaikkan status sosial keluarga mereka, dan memiliki putri tunggal yang menarik bernama Rachel Verinder.

[ The Beginning ]
Letnan Kolonel John Herncastle yang telah kembali dan bermukim di Inggris, tetap menjalani kehidupan pribadi yang aneh dan nyentrik. Tiada satu pun kenalan apalagi kerabat yang bersedia ‘menjatuhkan’ martabat serta status sosial mereka dengan bergaul dengan beliau. Maka sungguh mengherankan pada saat pesta ulang tahun Rachel Verinder yang ke -16, beliau datang tanpa diundang. Lady Julia Verinder menolak kehadiran kakak yang terbuang itu, dan memerintahkan Gabriel Betteredge – sang kepala pelayan untuk ‘menyingkirkan’ beliau. John Herncastle adalah sosok yang aneh dan licik. Ia membuat suatu rencana, yang akan membalas perlakuan adiknya beserta seluruh kerabat yang mengucilkannya. Ia membuat suatu perangkap, berupa warisan kepada kemenakannya Rachel, yaitu Batu Bulan yang ditakuti karena kutukan yang menyertainya. Memanfaatkan ambisi Mr. Blake, beliau mengatur agar Batu Bulan diterima oleh Rachel, tanpa seorang pun anggota keluarga lain mampu mencegah kecuali melaksanakan setiap petunjuk dalam warisan tersebut.

[ Main Story ]
Pada tanggal 21 Juni 1848, tepat pada pesta peringatan ulang tahun Rachel Verinder – putri tunggal Lady Julia Verinder dan almarhum Sir John Verinder, ia memperoleh warisan tak ternilai dari almarhum pamannya, John Herncastle, berupa berlian raksasa yang sangat menarik, yang disebut sebagai Batu Bulan. Adapun yang membawa dan memperoleh mandat untuk menyerahkan warisan itu adalah Franklin Blake – saudara sepupu Rachel, yang baru kembali dari keliling Eropa, sudah hampir sebulan tinggal di kediaman Verinder di Yorkshire. Pesta yang meriah itu dihadiri pula oleh keluarga Ablewhite ( Mr. & Mrs. Ablewhite, kedua putri mereka, dan Godfrey Ablewhite), Mr. Candy – dokter wilayah Frizinghall, Mr. Murthwaite – seorang penjelajah India ternama. Ini adalah nama-nama tamu yang memiliki peran penting pada peristiwa berikutnya. Batu Bulan yang disematkan pada gaun Rachel menarik perhatian banyak tamu, berbagai tanggapan pro dan kontra menyelimuti suasana pesta. Namun ketegangan yang ditimbulkan oleh ‘isu dan rumor’ tentang adanya pihak-pihak tertentu yang berniat ‘mengambil’ Batu Bulan dengan cara apa pun. Apalagi mengingat kisah kutukan yang menyertai pemegang Batu Bulan. Maka pada saat malam menjelang dan para tamu pulang ke kediaman masing-masing, penjagaan keamanan di sekeliling kediaman Verinder diperketat. Namun betap terkejutnya para penghuni kediaman tersebut saat pagi menjelang, Batu Bulan yang tersimpan di lemari di kamar tidur Rachel Verinder ‘hilang’ ---lenyap tanpa jejak satu pun.

[ Problem ]
Batu Bulan tetap hilang tanpa jejak, meski pihak kepolisian telah dengan cermat memeriksa dan menyelidiki setiap sudut kediaman Verinder. Bahkan ketika Franklin Blake meminta bantuan ayahnya yang memiliki kenalan dan koneksi, khusus mendatangkan Sersan Cuff – polisi terkenal yang mampu memecahkan berbagai misteri yang sangat sulit. Ketika Sersan Cuff muncul, penampilannya tidak terlalu mengesankan, sosok tua nan kurus, bertutur halus, dan sangat suka dengan topik yang berhubungan dengan tanaman, alih-alih sosok pihak berwajib yang angker dan menakutkan. Namun dalam sekejab, terbukti ia mampu melihat ‘sesuatu’ yang tak diperhatikan oleh orang-orang, petunjuk demi petunjuk yang mengarah pada sebuah rahasia seseorang. Dan sebelum rahasia itu terungkap, Batu Bulan tidak akan bisa ditemukan. Sedangkan para tersangka utama, ketiga orang India yang terlihat selama beberapa hari sebelumnya, memiliki alibi kuat saat pencurian terjadi. Anehnya Rachel Verinder – sang korban pencurian, justru bergegas pergi meninggalkan kediamannya, setelah memutuskan hubungan pertunangan dengan Franklin Blake, yang karena patah hati, penuh kemarahan, memutuskan kembali berkeliling Eropa, meninggalkan Inggris. Misteri semakin bertambah dengan lenyapnya Rosanna Spearman – pelayan keluarga Verinder yang memiliki masa lalu kelam, yang semenjak kedatangan Franklin Blake bertingkah laku sangat aneh....hingga ia diduga tewas bunuh diri, tenggelam di area pasir hisap The Shivering Sand.

[ Questions ]
Dan bagaimana Sersan Cuff bisa meneruskan penyelidikan jika Rachel Verinder justru menolak semua pertanyaan dan permintaan Sersan Cuff untuk bertemu ? Dan mengapa Lady Julia Verinder justru meminta Sersan Cuff menghentikan penyelidikan dan bersedia membayar penuh biaya penyelidikan tanpa hasil ? Mengapa Rosanna Spearman bertingkah laku aneh terutama terhadap Franklin Blake ? Dan mengapa pula ia nekad bunuh diri dengan cara yang tragis ? Siapakah ketiga orang India yang muncul sebelum peristiwa tragis ini terjadi ? Apakah benar bahwa kutukan Batu Bulan akan menimpa siapa saja yang 'bersalah' memilikinya, karena benda itu hasil curian dari kuil suci ?

Kesan :
Buku ini menarik perhatianku karena termasuk dalam daftar 1001 Book-To-Read-Before-Die serta memperoleh pujian sebagai novel pertama yang menginspirasi penulisan novel-novel detektif terkenal, seperti Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini semula merupakan bagian dari sebuah serial yang dimuat dalam Charles Dickens’s All the Year Round, dan baru dipublikasikan pada tahun 1868 dalam bentuk novel. Sedangkan karya Edgar Allan Poe ‘The Murders in the Rue Morgue’ dipublikasikan terlebih dahulu pada tahun 1841, menyusul ‘The Mystery of  Marie Rogêt' (1842) dan ‘The Purloined Letter’ (1845). Namun menurut beberapa pengamat, termasuk penulis terkenal T.S. Eliot mengatakan bahwa ‘The Moonstone’ merupakan pendahulu dalam penulisan ‘modern mystery’ dan ‘suspense’ novel, karena karya Poe berupa cerita pendek.

‘The Moonstone’ merupakan novel yang termasuk dalam kategori ‘sensational novel’ pada era tersebut, yang saat ini dikenal sebagai kisah detektif dan thriller. Dibuat dalam bentuk ‘epistolary novel’ yaitu sebuah novel yang ditulis berdasarkan rangkaian dokumen, yang biasanya berbentuk surat menyurat, namun bisa pula berupa tulisan harian (diary), kliping surat kabar atau rangkaian dokumen. Pada era modern, dokumen elektronik seperti hasil rekaman, siaran radio, tulisan dalam blog bahkan rangkaian e-mail pun bisa digunakan. Penyampaian dalam format ‘epistolary’ ini mampu memberikan ‘nuansa’ yang lebih hidup pada sebuah kisah, karena mampu menyajikan kondisi kenyataan yang terjadi. Selain itu, cara ini mampu menunjukkan berbagai pandangan (point of view) dari berbagai narator tanpa saling mengganggu alur kisah.

Menggunakan beberapa narator, Gabriel Betteredge – kepala pelayan keluarga Verinder ; Drusilla Clack – sepupu jauh Rachel Verinder, wanita miskin yang mengabdi pada kehidupan Kristiani, Mr. Bruff – pengacara keluarga Herncastle, Blake, Verinder ; Ezra Jenning – asisten Dr. Candy ; serta Mr. Murthwaite – penjelajah India kenamaan, maka bagaikan sebuah puzzle raksasa, satu demi satu kepingan disodorkan pada pembaca, membuat kita berusaha membentuk dan menyusun dengan tepat ... namun jangan berharap dapat langsung menemukan jawaban yang benar, karena banyak ‘jebakan’ serta ‘tipuan’ yang justru mengarahkan kita pada alur yang berbeda.

Sebagai sebuah kisah misteri yang cukup klasik, kisah ini sangat menarik untuk disimak lebih jauh. Satu-satunya kendala atau hal yang memperlambat proses membaca ini, karena ditulis dengan gaya klasik yang sedikit berputar-putar, sering kali butuh kesabaran ekstra untuk tidak segera ‘melewatkan’ kalimat demi kalimat. Apalagi font edisi terjemahan ini sangat kecil (kemungkinan menggunakan font 8 ), lumayan membuat pandangan kabur setelah sekian lama. Dan adanya gangguan berupa ‘typo’ di sana-sini serta beberapa kalimat yang kurang tepat (kemungkinan dari terjemahannya). Saranku jika Anda berminat membaca novel ini (terutama edisi terjemahan), bersabarlah (^_^) karena semakin dalam, semakin menarik dan novel ‘The Moonstone’ layak menempati posisi dalam daftar 1001 Book To Read Before Die ....

Tentang Penulis :
William Wilkie Collins ( 8 Januari 1824 – 23 September 1889 ) adalah penulis terkenal di abad 19 asal Inggris, seorang novelis (epistolary novelis), penulis naskah, serta berbagai cerita pendek. Beliau terkenal pada era Victorian, menghasilkan lebih dari 30 novel, 60 cerita pendek, 14 naskah drama dan  100 artikel non fiksi. Namun yang paling terkenal adalah ‘The Woman in White’, ‘The Moonstone’, ‘Armadale’, dan ‘No Name’.

Menjadi sahabat karib Charles Dickens, sehingga sebagian besar karyanya dipublikasi pertama kali lewat Jurnal yang dikeluarkan oleh Dickens, di antaranya ‘All the Year Round’ dan ‘Household Words’. Keduanya sering berkolaborasi lewat berbagai drama dan artikel-artikel fiksi, bahkan naskah beliau paling sering diperankan dalam perusahaan akting milik Dickens.

Melalui karyanya ‘The Moonstone’ beliau memperoleh predikat sebagai penggagas ide untuk penulisan novel misteri, suspense dan detektif, dengan memberikan beberapa poin serta elemen dasar yang banyak digunakan dalam novel-novel genre ini, seperti : tokoh profesional / tenaga ahli ; pembunuhan di dalam ruangan tertutup ; banyaknya tersangka palsu ; tersangka yang tak terduga ; ‘red herrings’ ; rekonstruksi peristiwa kejahatan ; ending yang tak terduga.

'The Moonstone' telah diadaptasi sebagai film layar lebar, pertama kali pada tahun 1934, kemudian sebagai bagian siaran radio pada tanggal 11 Maret 1945, dan adaptasi serial TV oleh BBC Inggris (1959),  oleh PBS Amerika (1972), dan kolaborasi BBC dengan Amerika (1996) dibintangi oleh Greg Wise (sebagai Franklin Blake) dan Keeley Hawes (sebagai Rachel Verinder). Di tahun 2011, BBC Radio membuat serial kisah ini sepanjang 4 jam penayangan untuk program Classic Serial. Program terbaru dari BBC adalah sebuah miniseri yang terdiri dari 3 episode dengan durasi masing-masing 1 jam, yang akan ditayangkan pada perayaan Natal 2012 nanti.

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...