Judul Asli : THE
MOONSTONE
Copyright © by Wilkie Collins, 1868
Penerbit Bukuné
Alih Bahasa : Gema Mawardi
Editor : Dewi Fita ; Syafial Rustama
Desain Sampul : Gita Mariana
Cetakan I : Mei 2012 ; 676 hlm
Rate : 3,5 of 5
[ Re-blogged from HobbyBuku's Classic ]
[ Prolog ]
Dikutip dari catatan Arsip Keluarga Herncastle, tentang
peristiwa penyerbuan Istana Seringapatam, India pada tanggal 4 Mei 1799 oleh
pasukan Inggris di bawah pimpinan Jenderal Baird, dan topik yang akan
dibicarakan adalah tentang legenda Berlian Kuning atau yang dikenal sebagai
Batu Bulan (Moonstone). Kisah Batu Bulan
sudah dimulai semenjak abad 11 Masehi, di mana batu ini merupakan salah satu
harta yang terletak di dahi patung dewa Bulan, tersimpan di kuil suci umat
Hindu India, lolos dari peperangan dan penjarahan, hingga pada akhirnya demi
kemanan, batu ini dipindahkan ke kuil di kota lain yang dijaga tanpa henti oleh
3 orang Brahmana pilihan atas perintah Dewa Wisnu. Semenjak itu beberapa
generasi penerus Brahmana sebagai penjaga dan pengawas, tetap setia menunaikan
kewajiban mereka. Dan akhirnya pada serangan di Istana Seringapatam – tempat
terakhir Batu Bulan berada, terjadi pembantaian para penghuni Istana serta
tanpa dicegah, penjarahan harta benda. Sang penulis adalah saudara sepupu John
Herncastle, yang tanpa sengaja memergoki pembunuhan 3 orang serdadu India oleh beliau, dan salah
seorang yang bertahan hidup lebih lama mengucapkan sebuah sebuah kutukan kepada John Herncastle, “Batu
Bulan akan membalaskan dendamnya kepadamu dan keluargamu !”
[ Background Story ]
Lord Herncastle menikah dengan sang istri yang
meninggal-dunia lebih dahulu, memiliki 2
putra dan 3 putri. Yang pertama Arthur Herncastle – sang pewaris dan penerus
keluarga, namun meninggal dalam usia relatif muda, kemudian putra kedua John
Herncastle – yang menjadi ‘kambing hitam’ keluarga karena keliaran serta
tingkah lakunya selama mengikuti pertempuran demi pertempuran. Dan ketika
akhirnya beliau kembali ke Inggris dengan pangkat Letnan Kolonel, berita
tentang ‘Batu Bulan’ membuatnya dijauhi masyarakat serta keluarganya yang masih
ada. Putri tertua, Adelaide menikah dengan Mr. Blake yang memiliki ambisi
mengalahkan dan mengambil posisi Duke of England. Istri dan putra-putranya
meninggal, hanya ada satu yang masih hidup, Franklin Blake, yang langsung
dikirim ke Jerman, Perancis, dan Italia untuk belajar serta menghabiskan waktu
hingga dewasa. Kemudian putri kedua, Caroline yang memberontak, menikah dengan
Mr. Ablewhite – bankir kaya dari Frizinghall, namun berasal dari status sosial yang
rendah. Putra mereka Godfrey Ablewhite
akan menjadi penerus serta mempelajari masalah hukum. Putri bungsu Julia
menikah dengan Sir John Verinder, yang semakin menaikkan status sosial keluarga
mereka, dan memiliki putri tunggal yang menarik bernama Rachel Verinder.
[ The Beginning ]
Letnan Kolonel John Herncastle yang telah kembali dan
bermukim di Inggris, tetap menjalani kehidupan pribadi yang aneh dan nyentrik.
Tiada satu pun kenalan apalagi kerabat yang bersedia ‘menjatuhkan’ martabat
serta status sosial mereka dengan bergaul dengan beliau. Maka sungguh
mengherankan pada saat pesta ulang tahun Rachel Verinder yang ke -16, beliau
datang tanpa diundang. Lady Julia Verinder menolak kehadiran kakak yang
terbuang itu, dan memerintahkan Gabriel Betteredge – sang kepala pelayan untuk
‘menyingkirkan’ beliau. John Herncastle adalah sosok yang aneh dan licik. Ia
membuat suatu rencana, yang akan membalas perlakuan adiknya beserta seluruh
kerabat yang mengucilkannya. Ia membuat suatu perangkap, berupa warisan kepada
kemenakannya Rachel, yaitu Batu Bulan yang ditakuti karena kutukan yang
menyertainya. Memanfaatkan ambisi Mr. Blake, beliau mengatur agar Batu Bulan
diterima oleh Rachel, tanpa seorang pun anggota keluarga lain mampu mencegah
kecuali melaksanakan setiap petunjuk dalam warisan tersebut.
[ Main Story ]
Pada tanggal 21 Juni 1848, tepat pada pesta peringatan
ulang tahun Rachel Verinder – putri tunggal Lady Julia Verinder dan almarhum
Sir John Verinder, ia memperoleh warisan tak ternilai dari almarhum pamannya,
John Herncastle, berupa berlian raksasa yang sangat menarik, yang disebut
sebagai Batu Bulan. Adapun yang membawa dan memperoleh mandat untuk menyerahkan
warisan itu adalah Franklin Blake – saudara sepupu Rachel, yang baru kembali
dari keliling Eropa, sudah hampir sebulan tinggal di kediaman Verinder di
Yorkshire. Pesta yang meriah itu dihadiri pula oleh keluarga Ablewhite ( Mr.
& Mrs. Ablewhite, kedua putri mereka, dan Godfrey Ablewhite), Mr. Candy –
dokter wilayah Frizinghall, Mr. Murthwaite – seorang penjelajah India ternama.
Ini adalah nama-nama tamu yang memiliki peran penting pada peristiwa
berikutnya. Batu Bulan yang disematkan pada gaun Rachel menarik perhatian
banyak tamu, berbagai tanggapan pro dan kontra menyelimuti suasana pesta. Namun
ketegangan yang ditimbulkan oleh ‘isu dan
rumor’ tentang adanya pihak-pihak tertentu yang berniat ‘mengambil’ Batu
Bulan dengan cara apa pun. Apalagi mengingat kisah kutukan yang menyertai
pemegang Batu Bulan. Maka pada saat malam menjelang dan para tamu pulang ke
kediaman masing-masing, penjagaan keamanan di sekeliling kediaman Verinder
diperketat. Namun betap terkejutnya para penghuni kediaman tersebut saat pagi
menjelang, Batu Bulan yang tersimpan di lemari di kamar tidur Rachel Verinder
‘hilang’ ---lenyap tanpa jejak satu pun.
[ Problem ]
Batu Bulan tetap hilang tanpa jejak, meski pihak
kepolisian telah dengan cermat memeriksa dan menyelidiki setiap sudut kediaman
Verinder. Bahkan ketika Franklin Blake meminta bantuan ayahnya yang memiliki
kenalan dan koneksi, khusus mendatangkan Sersan Cuff – polisi terkenal yang
mampu memecahkan berbagai misteri yang sangat sulit. Ketika Sersan Cuff muncul,
penampilannya tidak terlalu mengesankan, sosok tua nan kurus, bertutur halus,
dan sangat suka dengan topik yang berhubungan dengan tanaman, alih-alih sosok
pihak berwajib yang angker dan menakutkan. Namun dalam sekejab, terbukti ia
mampu melihat ‘sesuatu’ yang tak
diperhatikan oleh orang-orang, petunjuk demi petunjuk yang mengarah pada sebuah
rahasia seseorang. Dan sebelum rahasia itu terungkap, Batu Bulan tidak akan
bisa ditemukan. Sedangkan para tersangka utama, ketiga orang India yang
terlihat selama beberapa hari sebelumnya, memiliki alibi kuat saat pencurian
terjadi. Anehnya Rachel Verinder – sang korban pencurian, justru bergegas pergi
meninggalkan kediamannya, setelah memutuskan hubungan pertunangan dengan
Franklin Blake, yang karena patah hati, penuh kemarahan, memutuskan kembali
berkeliling Eropa, meninggalkan Inggris. Misteri semakin bertambah dengan
lenyapnya Rosanna Spearman – pelayan keluarga Verinder yang memiliki masa lalu
kelam, yang semenjak kedatangan Franklin Blake bertingkah laku sangat
aneh....hingga ia diduga tewas bunuh diri, tenggelam di area pasir hisap The
Shivering Sand.
[ Questions ]
Dan bagaimana Sersan Cuff bisa meneruskan penyelidikan
jika Rachel Verinder justru menolak semua pertanyaan dan permintaan Sersan Cuff
untuk bertemu ? Dan mengapa Lady Julia Verinder justru meminta Sersan Cuff
menghentikan penyelidikan dan bersedia membayar penuh biaya penyelidikan tanpa
hasil ? Mengapa Rosanna Spearman bertingkah laku aneh terutama terhadap
Franklin Blake ? Dan mengapa pula ia nekad bunuh diri dengan cara yang tragis ?
Siapakah
ketiga orang India yang muncul sebelum peristiwa tragis ini terjadi ? Apakah
benar bahwa kutukan Batu Bulan akan menimpa siapa saja yang 'bersalah'
memilikinya, karena benda itu hasil curian dari kuil suci ?
Kesan :
Buku ini menarik perhatianku karena termasuk dalam daftar
1001 Book-To-Read-Before-Die serta memperoleh pujian sebagai novel pertama yang
menginspirasi penulisan novel-novel detektif terkenal, seperti Sherlock Holmes
karya Sir Arthur Conan Doyle. Kisah ini semula merupakan bagian dari sebuah
serial yang dimuat dalam Charles Dickens’s All the Year Round, dan baru
dipublikasikan pada tahun 1868 dalam bentuk novel. Sedangkan karya Edgar Allan
Poe ‘The Murders in the Rue Morgue’ dipublikasikan terlebih dahulu pada tahun
1841, menyusul ‘The Mystery of Marie Rogêt' (1842) dan ‘The Purloined Letter’ (1845). Namun menurut beberapa
pengamat, termasuk penulis terkenal T.S. Eliot mengatakan bahwa ‘The Moonstone’
merupakan pendahulu dalam penulisan ‘modern mystery’ dan ‘suspense’ novel,
karena karya Poe berupa cerita pendek.
‘The Moonstone’ merupakan novel yang termasuk dalam kategori ‘sensational novel’ pada era tersebut,
yang saat ini dikenal sebagai kisah detektif dan thriller. Dibuat dalam bentuk ‘epistolary novel’ yaitu sebuah novel
yang ditulis berdasarkan rangkaian dokumen, yang biasanya berbentuk surat
menyurat, namun bisa pula berupa tulisan harian (diary), kliping surat kabar
atau rangkaian dokumen. Pada era modern, dokumen elektronik seperti hasil
rekaman, siaran radio, tulisan dalam blog bahkan rangkaian e-mail pun bisa
digunakan. Penyampaian dalam format ‘epistolary’
ini mampu memberikan ‘nuansa’ yang lebih hidup pada sebuah kisah, karena mampu
menyajikan kondisi kenyataan yang terjadi. Selain itu, cara ini mampu
menunjukkan berbagai pandangan (point of view) dari berbagai narator tanpa
saling mengganggu alur kisah.
Menggunakan beberapa narator, Gabriel Betteredge – kepala
pelayan keluarga Verinder ; Drusilla Clack – sepupu jauh Rachel Verinder,
wanita miskin yang mengabdi pada kehidupan Kristiani, Mr. Bruff – pengacara
keluarga Herncastle, Blake, Verinder ; Ezra Jenning – asisten Dr. Candy ; serta
Mr. Murthwaite – penjelajah India kenamaan, maka bagaikan sebuah puzzle
raksasa, satu demi satu kepingan disodorkan pada pembaca, membuat kita berusaha
membentuk dan menyusun dengan tepat ... namun jangan berharap dapat langsung
menemukan jawaban yang benar, karena banyak ‘jebakan’ serta ‘tipuan’ yang
justru mengarahkan kita pada alur yang berbeda.
Sebagai sebuah kisah misteri yang cukup klasik, kisah ini
sangat menarik untuk disimak lebih jauh. Satu-satunya kendala atau hal yang
memperlambat proses membaca ini, karena ditulis dengan gaya klasik yang sedikit
berputar-putar, sering kali butuh kesabaran ekstra untuk tidak segera
‘melewatkan’ kalimat demi kalimat. Apalagi font edisi terjemahan ini sangat
kecil (kemungkinan menggunakan font 8 ), lumayan membuat pandangan kabur
setelah sekian lama. Dan adanya gangguan berupa ‘typo’ di sana-sini serta
beberapa kalimat yang kurang tepat (kemungkinan dari terjemahannya). Saranku
jika Anda berminat membaca novel ini (terutama edisi terjemahan), bersabarlah
(^_^) karena semakin dalam, semakin menarik dan novel ‘The Moonstone’ layak
menempati posisi dalam daftar 1001 Book To Read Before Die ....
Tentang Penulis :
William Wilkie Collins ( 8 Januari 1824 – 23 September
1889 ) adalah penulis terkenal di abad 19 asal Inggris, seorang novelis
(epistolary novelis), penulis naskah, serta berbagai cerita pendek. Beliau
terkenal pada era Victorian, menghasilkan lebih dari 30 novel, 60 cerita pendek,
14 naskah drama dan 100 artikel non
fiksi. Namun yang paling terkenal adalah ‘The
Woman in White’, ‘The Moonstone’, ‘Armadale’, dan ‘No Name’.
Menjadi sahabat karib Charles Dickens, sehingga sebagian
besar karyanya dipublikasi pertama kali lewat Jurnal yang dikeluarkan oleh
Dickens, di antaranya ‘All the Year Round’ dan ‘Household Words’. Keduanya
sering berkolaborasi lewat berbagai drama dan artikel-artikel fiksi, bahkan
naskah beliau paling sering diperankan dalam perusahaan akting milik Dickens.
Melalui karyanya ‘The Moonstone’ beliau memperoleh
predikat sebagai penggagas ide untuk penulisan novel misteri, suspense dan
detektif, dengan memberikan beberapa poin serta elemen dasar yang banyak
digunakan dalam novel-novel genre ini, seperti : tokoh profesional / tenaga
ahli ; pembunuhan di dalam ruangan tertutup ; banyaknya tersangka palsu ;
tersangka yang tak terduga ; ‘red herrings’ ; rekonstruksi peristiwa kejahatan
; ending yang tak terduga.
'The Moonstone'
telah diadaptasi sebagai film layar lebar, pertama kali pada tahun 1934,
kemudian sebagai bagian siaran radio pada tanggal 11 Maret 1945, dan adaptasi
serial TV oleh BBC Inggris (1959), oleh PBS Amerika (1972), dan
kolaborasi BBC dengan Amerika (1996) dibintangi oleh Greg Wise (sebagai
Franklin Blake) dan Keeley Hawes (sebagai
Rachel Verinder). Di tahun 2011, BBC Radio membuat
serial kisah ini sepanjang 4 jam penayangan untuk program Classic Serial. Program
terbaru dari BBC adalah sebuah miniseri yang terdiri dari 3 episode dengan
durasi masing-masing 1 jam, yang akan ditayangkan pada perayaan Natal 2012
nanti.
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment