Books “PESAN KEMATIAN”
Judul
Asli : DEATH BY MORNING
[ book 2 of Death By series |
book 8 of Griffin Powell series ]
By
Beverly Barton
Copyright
© 2011 by Beverly Beaver
Penerbit
Dastan Books
Alih
Bahasa : R. Tantie Kustiantie
Editor
: Yudi Iswanto
Cover
by chombro51@yahoo.co.id | © photographer
: Itzhaki Zhangchaoran
Cetakan
I : Maret 2012 ; 500 hlm
Rate
: 3.5 of 5
Maleah
Perdue kembali bertugas setelah menghabiskan akhir cutinya setelah menghadiri
pernikahan kakaknya Jack Perdue, yang disusul dengan tugas menjaga Lorrie
Hammonds yang diincar sebagai target pembunuhan berdasarkan film Midnight Masquerade. Powell Agency kini
disibukkan denga teka-teki dibalik pembunuhan anggota Powell Agency. Demi
mencari kejelasan, Griffin Powell kembali menugaskan Maleah bersama Derek
Lawrence selaku profiler dari FBI yang terkenal, untuk melakukan ‘wawancara’
dengan Jerome Browning – pembunuh berantai yang menghabiskan sisa hidupnya
mendekam di Georgia State Prison. Salah satu alasan utama penugasan tersebut,
pelaku pembunuhan ini menunjukkan ciri khas yang menyerupai cara pembunuhan
yang dilakukan oleh Jerome pada para korban-korbannya. Maka demi menangkap sang
pembunuh peniru (copycat killer), dibutuhkan informasi dari otak pelaku utama,
Jerome Browning.
Maleah
sama sekali tidak menyukai penugasan ini. Bukan saja ia harus berhadapn
langsung dengan sosok psikopat yang
berusaha mencari kelemahan dirinya, ia juga harus mempersiapkan diri menghadapi
tingkah laku Derek Lawrence yang sangat tidak disukainya. Sosok Derek yang
tampan, berpenampilan menawan bak pengusaha kaya raya, disertai sikapnya yang
santun, elegan serta ‘galant’ terhadap kaum wanita sebagai hasil didikan khas
pria Selatan, justru menimbulkan antipati dalam diri Maleah. Sedangkan Derek
yang mengetahui perasaan Maleah, justru semakin tertarik untuk ‘menggoda’ dan
mencaritahu lebih dalam tentang wanita mungil yang selalu berusaha tampil
mandiri dan menampik segala macam tawaran dan bantuan kaum pria. Mudah diduga
bahwa Maleah memiliki ‘masalah’ pada masa lalunya yang dipastikan menimbulkan
trauma sehingga ia selalu menjauhi kedekatan hubungan denga kaum pria.
Satu-satunya pria yang diterima dalam kehidupannya adalah Jack Perdue – kakak laki-lakinya
yang telah berlaku sebagai pelindung semenjak kanak-kanak.
Sekeras
apapun Maleah berusaha menampilkan sosok yang kuat dan tangguh, hubungan yang
terjalin dengan Jerome Browning demi memperoleh informasi tentang kasus yang
ditanganinya, membuat pertahanan diri Maleah semakin melemah. Satu-satunya yang
mampu menolong dirinya adalah Derek, bukan saja ia memiliki kemampuan sebagai
profiler handal, ia bisa melatih sekaligus menjaga Maleah. Sang pelaku yang
dianggap sebagai pembunuh peniru, bukan saja semakin cerdik dalam melakukan ‘pekerjaannya’,
ia juga memberikan rangkaian petunjuk baru yang semakin membingungkan. Para agen
Powell Agency bekerja keras menelusuri rangkaian petunjuk serta informasi. Tak
seorang pun memiliki gambaran secara nyata, apa penyebab dan tujuan sang
pelaku, mengapa ia mengincar orang-orang yang memiliki kaitan dengan Powell
Agency ?
Nicole
Baxter Powell mencurigai bahwa suami, Griffin Powell merahasiakan sesuatu yang
berkaitan dengan kasus tersebut, sesuatu dari masa lalunya yang kelam, yang
membentuk persatuan erat antara Griffin Powell, Damar Sanders dan Yvette Meng.
Ketiga sahabat yang terbentuk karena pernah menjadi korban penyiksaan dan
tahanan Marcus York – jutawan gila dan sangat sadis, yang melakukan berbagai
kegiatan terlarang dan tidak manusiawi di Amara, kepulauan terpencil miliknya.
Meski sosok Marcus York telah dinyatakan tewas, dibunuh dan dipenggal oleh
Griffin, namun bayang-bayang kehadiran manusia sesat itu kembali seiring dengan
setiap petunjuk tentang aksi pembunuh peniru. Yang sangat mengganggu pikiran
Griffin terutama bagaimana sang pelaku selalu selangkah lebih maju pada setiap
tindakan pencegahan, perburuan dan penangkapan yang hendak dilakukan oleh
agan-agen pilihan Powell Agency. Benarkan sosok manusia mengerikan yang telah
meneror kehidupan Griffin, Sanders dan Yvette, bangkit kembali dari kematian ?
Kisah
ini secara garis besar tidak memberikan tambahan yang lebih menarik dari kisah
sebelumnya. Akan tetapi konflik pribadi antara Maleah Perdue dengan Derek
Lawrence, serta antara Nicole Baxter Powell dengan suaminya Griffin Powell
mampu menyajikan daya tarik tersendiri. Satu-satunya hal yang cukup mengganggu
sekaligus bisa dikatakan cukup menjengkelkan, pengulang demi pengulangan akan
latar belakang Griffin, Sanders serta Yvette dalam kasus Amara, yang muncul pada
hampir setiap halaman. Tanpa ada kejelasan akan misteri yang menyelubungi kisah
tersebut, penulis seakan harus mengingatkan pembaca akan ‘pentingnya’ latar
belakang tersebut. Tiada daya tarik pada sosok tokoh utama Griffin Powell,
alih-alih justru berkesan menjengkelkan (yang membuatku paham dan menyetujui
pandangan Nicole terhadap suaminya, terutama kaitannya dengan sosok Yvette Meng).
Satu-satu penghibur yang mampu membuatku tetap bertahan dari awal hingga akhir,
karakter Maleah Perdue serta interaksinya dengan Derek Lawrence sungguh
memikat. Mungkin tanpa ‘embel-embel’ latar belakang Griffin Powell kisah ini
akan jauh lebih menarik ...
Tentang
Penulis :
Beverly
Marie Beaver ( 23 Desember 1946 – 21 April 2011 ) lahir di Alabama, dan
menghabiskan hampir sebagian besar waktu serta pendidikan di Tuscumbia, dan Barton,
Alabama serta Chattanooga, Tennesse. Beliau merupakan salah satu penulis asal
Amerika yang produktif dalam menghasilkan novel-novel romance-suspense. Selain
itu beliau juga mengeluarkan novel contemporer-romance dan memprakarsai
munculnya seri popular romance melalui The Protector series yang diwakili oleh
Harlequin Silhouette. Beliau meninggal secara mendadak akibat serangan jantung
pada tanggal 21 April 2011, meninggalkan karya bagi jutaan penggemarnya yang
terus bertambah hingga kini.
[
more about the author and related works, check on here : Beverly Barton | Beverly’s Books | on Wikipedia | on FanPage | on Twitter ]
Best
Regards,
Hobby
Buku
No comments:
Post a Comment