Judul
Asli : THE DYING GAME
[ book 3 of Griffin Powell Series ]
By
Beverly Barton
Copyright
© 2007 by Beverly Beaver
Penerbit
Dastan Books
Alih
Bahasa : Reny Yuniawati & Maria Asri Prahesti
Editor
: Mayan Kalingi
Cetakan
I : Maret 2009 ; 552 hlm
Rate
: 4 of 5
Lindsay
McCallister dibesarkan dalam lingkungan Kepolisian, mulai dari kakek hingga
ayahnya adalah polisi yang berdedikasi, dan tak heran jika ia tumbuh sebagai
gadis tomboi yang lebih menyenangi kegiatan bermain bisbol dibandingkan bermain
bonek barbie. Ketika ia akhirnya berhasil menduduki jabatan sebagai detektif di
Departemen Kepolisian Chattanooga, ia tak pernah membayangkan masa depannya
akan berubah saat sebuah kasus pembunuhan yang ditanganinya bukan saja
mengguncang masyarakat sekitar, tetapi juga merubah diri Lindsay selamanya.
Pembunuhan
yang dilakukan oleh psikopat yang dijuluki sebagai Beauty Queen Killer, telah
memakan korban yang cukup banyak, dimana salah satu korbannya adalah Jennifer
Walker – istri Judd Walker, mantan jaksa Chattanooga dan pewaris tunggal
Keluarga Walker yang kaya-raya. Judd Walker bagaikan orang gila melihat mayat
sang istri yang terpenggal kedua belah tangannya, dan sosoknya yang aktif serta
periang berubah drastis menjadi pemabuk yang kasar dan menutup diri serta
menjauhi teman serta kenalan dalam lingkup pergaulannya yang luas. Tanpa
disadari, justru melihat penderitaan Judd saat ini, membuat Lindsay
‘jatuh-hati’ pada diri Judd. Ia bahkan mengambil tindakan drastis dengan keluar
dari kepolisian dan melamar pekerjaan di Grifin Powell Agency yang telah disewa
oleh Judd guna menemukan pelaku pembunuh istrinya.
Hampir
4 tahun berlalu setelah Jennifer Walker terbunuh, dan sang pelaku masih terus
merajalela tanpa pernah tertangkap. Kemudian salah satu korbannya, Gale Ann
Cain ternyata tidak langsung tewas seperti korban-korban sebelumnya. Meski
dalam keadaan koma, ada harapan bahwa ia mengenali sang pelaku, maka Griffin
Powell serta pihak berwenang segera bergerak untuk mendapatkan bukti tersebut.
Lindsay McCallister yang telah menjalani kehidupan barunnya sebagai Agen
Terpercaya Powell Agency, sekaligus menjalin persahabatan dengan Griffin,
mendapati dirinya harus berhadapan dengan ‘ketakutan’ yang menimbulkan luka
trauma dalam dirinya. Ia harus menemui serta menjemput Judd Walker atas kondisi
terbaru yang mereka hadapi. Hubungan Lindsay dan Judd cukup unik, disisi lain
Lindsay tak mampu melupakan pria yang telah merebut hatinya, di sisi lain ia
terluka cukup dalam hingga membutuhkan perawatan psikiater dalam menghadapi
perilaku Judd yang selalu siap membuat orang-orang di sekelilingnya
‘menyingkir’ jauh-jauh.
Kasus-kasus
baru bermunculan dalam jangka waktu yang pendek, seakaan-akan sang pelaku
sedang berlomba dengan waktu guna menghabisi korban-korban lainnya. Dengan
ditemukannya saksi mata, kakak Gale Ann Cain - Barbara Jean Hughes, sebuah
harapan muncul untuk bisa segera menangkap sang pelaku. Permasalahan timbul
karena wanita ini mengalami trauma melihat kondisi adikknya, dan ia menjadi
sangat ketakutan untuk ‘mengingat-ingat’ sosok sang pelaku yang sempat
dilihatnya. Menilik kondisi wanita yang sedang rentan ditambah ia harus duduk
diatas kursi roda, Griffin mengambil keputusan nekad untuk membujuk Barbara
Jean tinggal di kediaman Griffin’s Rest dan akan selalu dalam perlindungan
serta pengamanan penuh. Tindakan ini membuat posisinya semakin menjadi musuh
bebuyutan Agen FBI yang memegang kendali penyelidikan : Nicole Baxter. Keduanya
saling tidak menyukai satu sama lain semenjak awal pertemuan mereka pada kasus
pembunuhan Jennifer Walker.
Buku
ini salah satu kesukaanku dalam seri Griffin Powell, dimana semenjak awal
suasana intens telah dibangun dan kesan misterius sang pelaku yang memiliki
misi tersendiri disertai berbagai karakter tokoh utama yang terlibat yang juga
memiliki benang penghubung antar kisah sebelumnya hingga berlanjut pada
perkembangan kehidupan masing-masing karakternya. Alur yang cepat dan konflik
yang bermunculan silih berganti menimbulkan rasa penasaran yang terbawa hingga
akhir kisahnya. Menurut pendapatku kedua buku “The Dying Game” dan “The Murder
Game” merupakan karya terbaik Beverly Barton untuk seri Griffin Powell, karena
ke-kompleks-an kisah serta karakter-karakter yang unik serta misterius.
Sayangnya sekali lagi pematangan masing-masing karakter tidak semuanya
memuaskan, terutama menyangkut tiga serangkai dari Amara : Griffin Powell-Damar
Sanders-Yvette Meng, but that’s another story ... meanwhile, let’s just enjoy
it this story first (^_^)
Tentang
Penulis :
Beverly
Marie Beaver ( 23 Desember 1946 – 21 April 2011 ) lahir di Alabama, dan
menghabiskan hampir sebagian besar waktu serta pendidikan di Tuscumbia, dan
Barton, Alabama serta Chattanooga, Tennesse. Beliau merupakan salah satu
penulis asal Amerika yang produktif dalam menghasilkan novel-novel
romance-suspense. Selain itu beliau juga mengeluarkan novel contemporer-romance
dan memprakarsai munculnya seri popular romance melalui The Protector series
yang diwakili oleh Harlequin Silhouette. Beliau meninggal secara mendadak
akibat serangan jantung pada tanggal 21 April 2011, meninggalkan karya bagi jutaan
penggemarnya yang terus bertambah hingga kini.
[
more about the author and related works, check on here : Beverly Barton |
Beverly’s Books | on Wikipedia | on FanPage | on Twitter | on Goodreads ]
Best
Regards,
* Hobby
Buku *
No comments:
Post a Comment