Books
“BIARKAN AKU MASUK (LET THE RIGHT ONE IN)”
Judul Asli : LÅT DEN RÄTTE KOMMA IN
Copyright © 2004 by
John Ajvide Lindqvist
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti
Lesmana
Desain &
ilustrasi cover : Satya Utama Jadi
Cetakan I : Januari
2011 ; 684 hlm ; ISBN 978-979-22-6572-9
Rate
: 4 of 5
Pernahkah
dirimu membaca sebuah buku yang menarik sekaligus sangat absurb dan janggal,
hingga mengalami pengalaman membaca yang tidak mudah dilupakan begitu saja ?
Buku ini merupakan salah satu bacaan yang mampu membuatku penasaran sekaligus
nyaris tidak mampu meneruskan hingga akhir halaman, hingga sempat terbengkalai
cukup lama setelah berjuang mencoba membaca sampai seperempat buku. Ketika
akhirnya kucoba lagi untuk membacanya (terutama karena rekomendasi cukup tinggi
dari salah satu kenalan yang sudah menamatkan kisah ini), dan sekali lagi harus
berjuang menyelesaikan hingga tuntas, akhirnya bisa kukatakan ini adalah sebuah
pengalaman baru yang membuatku kebingungan untuk melanjutkan pada langkah
berikutnya : membuat review buku ini ...
Karena
itu, sebelumnya mohon maaf jika review kali ini agak berbeda, karena
keseluruhan kisah ini juga bukan sesuatu yang bisa dengan mudah ‘dibagikan’
begitu saja. Satu hal yang pasti, bagi Anda yang hendak memulai membaca kisah
ini, siapkan kesabaran untuk mengikuti alur yang melompat-lompat dan berjalan
cukup lambat. Dan jika tidak mudah mengingat nama atau karakter yang muncul
sepanjang kisah ini (karena cukup banyak karakter dengan nama-nama yang tak
mudah diingat) sebaiknya buat catatan berupa bagan untuk mempermudah mengenali
siapa gerangan tokoh yang muncul. Dan terakhir, siapkan mental dan imajinasi
Anda untuk mendapatkan aneka kejutan serta adegan yang janggal di sana-sini,
bahkan jika hal tersbut bagaikan sebuah teka-teki yang membingungkan, karena
penjelasan akan muncul di bagian akhir kisah ini ... atau setidaknya, sebagian
besar diantaranya.
Gadis
yang nampaknya seusia dengan Oskar itu memiliki penampilan dan sikap yang cukup
aneh. Ia menyebut dirinya sebagai Eli, tinggal bersama seorang pria setengah
baya yang diduga sebagai ayahnya. Eli bertubuh kurus seringkali tampak pucat,
berpenampilan kumal dan berbau tidak sedap. Oskar mengira gadis itu hidup
kesepian tanpa perhatian khusus dari ayahnya. Dugaan Oskar ternyata meleset
jauh, meski ia baru mengetahui kebenaran yang mengerikan tentang Eli setelah ia
terlibat lebih jauh dengan kehidupan yang dijalani oleh Eli. Antara berusaha
mengikuti pelajaran di sekolah dan menghindari aneka gangguan dari Jonny dan
gerombolannya, Oskar mendapati kebersamaan bersama Eli sangat menyenangkan,
walau kegiatan yang mereka lakukan tidak seperti dua bocah normal berusia 12
tahun. Kemudian serangkaian peristiwa mengerikan terjadi di kota tersebut, peristiwa
yang melibatkan Eli serta rahasianya.
Ketika
ditemukan sosok mayat remaja yang dalam kondisi digantung terbalik dan darahnya
terkuras habis, penduduk gempar dan pihak berwajib berusaha memecahkan kasus
tersebut. Belum sempat ditemukan siapa gerangan pelakunya, muncul laporan
orang-orang hilang tanpa jejak, dan kemudian ditemukan mayatnya, dalam kondisi
tak memiliki darah setetes pun dalam tubuh mereka. Tiada satu pun saksi mata
yang muncul untuk memberikan gambaran jelas pelaku kejahatan ini. Kecuali sekelompok
manusia yang hidup menyendiri, pemabuk, pengangguran, dan memiliki gangguan
jiwa, yang tanpa sengaja menyaksikan peristiwa aneh sekaligus menakutkan, saat
sosok bocah kecil meloncat dan menerkam manusia, kemudian lenyap tanpa jejak.
Keragu-raguan akan kebenaran hal tersebut belum sempat dibuktikan, ketika
muncul peristiwa percobaan penculikan dan pembunuhan seorang bocah yang
berhasil digagalkan.
Sang
pelaku yang ternyata pria setengah baya, tidak sempat dikenali karena telah
menyiram wajahnya dan tubuhnya sendiri dengan air keras. Dalam kondisi sekarat
dan mengerikan, secara ajaib pria ini berhasil diselamatkan dan menjalani
operasi pemulihan secara darurat. Pihak berwajib berusaha mencari tahu siapa
gerangan pria tersebut dan apa alasan dibalik penculikan dan pembunuhan yang ia
lakukan. Di sisi lain, Oskar yang mulai menaruh kecurigaan akan kondisi Eli,
berusaha mendesak gadis itu untuk menceritakan hal sebenarnya : bahwa ia adalah
vampir. Benarkah gadis cilik bernama Eli ini adalah vampir – makhluk penghisap
darah ? Apa hubungan antara Eli dan pria setengah baya yang menjadi pengikutnya
? Dan bagaimana Oskar membongkar selubung misteri sedangkan kehidupan
pribadinya cukup kacau balau ?
Pembaca
akan dibaca menelusuri perjalanan waktu berabad-abad lampau, ketika sekelompok
manusia mengerikan menciptakan makhluk-makhluk abadi, dengan mengorbankan dan
menyiksa anak-anak, hingga mereka terlahir kembali menjadi makhluk aneh yang
tak memiliki kepribadian atau jati diri selayaknya manusia normal. Ini adalah
sebuah kisah horror psikologis yang dipadu dengan unsur fantasi yang unik. Bermain-main
dengan mitos vampir hingga mayat hidup, penulis memadukan unsur kehidupan
modern dengan suasana kehidupan kawasan Eropa Timur yang sangat kental. Dengan
menggunakan anak-anak sebagai tokoh utama, pembaca digiring pada situasi di
mana mereka yang seharusnya sangat polos dan lugu, ternyata bisa memiliki sifat
dan kejahatan yang cukup mengerikan untuk ukuran manusia dewasa. Hingga
menjelang akhir, kisah ini masih meninggalkan berbagai tanda tanya tak
terjawab, kecuali kesan kelam nan mencekam ... and dreadfully spooky too !!
Let the right one in Let the old dreams die Let the wrong ones go They cannot do What you want them to do [ ~ “LET THE RIGHT ONE SLIP IN” __ Morrissey ]
[ more about the author &
related works, just check at here : John
Ajvide Lindqvist | on
Goodreads | Movie Adaptation
(2008) | Official Movie Site
]
~ Trailer Movie Adaptation ( 2008) "Let Me In" ~
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
74th Book
in Finding New Author Challenge
187th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment