HobbyBuku's Mystery: Books "DEATH DU JOUR"

Wednesday, September 10, 2014

Books "DEATH DU JOUR"

Judul Asli : DEATH DU JOUR

[ book 2 of TEMPERANCE BRENNAN Series ]

Penerbit Serambi

Alih Bahasa : Fahmy Yamani

Editor : Sofia Mansoor

Layout : Siti Qomariyah

Desain Sampul : Santi Marquee

Cetakan I : Desember 2007 ; 646 hlm ; ISBN 978-979-1112-96-3

Rate : 3.5 of 5

Dr. Temperance Brennan – adalah ahli antropologi forensik dan staf akademis Universitas North Carolina di Charlotte. Ia berpisah dengan mantan suaminya, Pete, namun tetap mepertahankan hubungan baik sembari membesarkan putrinya Katy. Petualangan baru yang mengerikan dimulai saat ia menerima panggilan melakukan identifikasi jenasah biarawati yang telah meninggal lebih dari satu abad. Suster Elizabeth Nicolet meninggal pada tahun 1888 dan diusulkan untuk diberkati sebagai seorang Santa. Tugas yang diberikan oleh Uskup Agung adalah menemukan makamnya serta verifikasi tulang belulang sebagai milik yang sang biarawati. Dengan bantuan pastur dan biarawati Notre-Dame de I’lmmaulee-Conception, serta adanya catatan sejarah milik Suster Julienne – pengurus arsip biara, seharusnya tugas tersebut bisa dilaksanakan dengan mudah. Namun tugas yang awalnya tampak sebagai prosedur sederhana, ternyata memiliki menyeret Temperance dalam petualangan yang tak mudah dilupakan, rangkaian pembunuhan yang sangat kejam dan jalinan misteri mengerikan melebihi batas akal sehat manusia.

Diawali dari usaha identifikasi tulang belulang korban-korban yang terbakar hebat dalam sebuah kediaman St. Jovite di kawasan Quebec, Canada yang mengalami musim dingin berkepanjangan. Hasil pemeriksaan membuktikan bahwa pembakaran dilakukan secara sengaja dengan dugaan untuk menutupi korban-korban yang dibunuh. Salah satu korban adalah wanita berusia sekitar 70 tahun yang ditembak di kepalanya. Wanita yang kemudian diketahui bernama Patrice Simonnet, penyewa kediaman St. Jovite milik Jacques Guillion, yang tidak diketahui keberadaaanya sepanjang penyelidikan berlangsung. Penemuan mayat-mayat terbakar lainnya di ruang bawah tanah, menunjukan korban adalah pasangan yang diketahui bernama Bran Gilbert dan Heidi Schnedeir, yang telah mengalami penyiksaan sebelum akhirnya digorok hingga tewas kemudian dibakar. Yang lebih mengerikan, kedua bayi kembar mereka, Mathias dan Malachy yang baru berusia 4 bulan tewas dengan tusukan-tusukan di sekujur tubuh merka, serta terdapat lubang besar dimana jantung kedua bayi itu lenyap, diambil oleh sang pelaku ...

Kasus lain yang harus dipecahkan oleh Temperance adalah kematian Carole Comptois yang tewas akibat digantung, sebelum mengalami pemukulan berulang-ulang, luka-luka serangan anjing yang cukup ganas dan kondisi kulit yang rusak akibat disiram air mendidih. Selain itu ia juga mengalami luka-luka tusukan berulang-ulang di sekitar dada dan perut. Yang lebih mengenaskan, Carole dalam kondisi hamil 4 bulan menjelang kematiannya yang mengerikan. Kematian demi kematian seakan mengikuti kehidupan Temperance. Bahkan saat ia memutuskan untuk beristirahat dan menikmati liburan bersama putrinya di pulau Murtry – sebuah pusat primata yang dikelola oleh Sam Rayburn, sahabatnya – ditemukan sepasang mayat wanita yang telah membusuk dan dikubur secara bersusun tepat di tengah pulau. Saat Temperance berusaha menuntaskan kasus demi kasus, ia juga menemukan adanya benang merah yang menghubungkan satu demi satu kasus yang ia tangani. Titik temu dimulai saat ia bertemu dalam situasi aneh dengan gadis bernama Anna Goyette – asisten Dr. Daisy Jeannotte, profesor ahli sejarah dan Kajian Agama dari Universitas McGill, Montreal.

Pertemuan yang bertujuan menggali latar belakang sejarah Suster Nicolet, justru menuntun masa lalu Anna yang tidak lain adalah kemenakan Suster Julienne. Anna tiba-tiba menghilang bersamaan dengan lenyapnya mahasiswa McGill lain. Hal ini membuat Temperance harus kembali bekerja sama dengan detektif Andrew Ryan, yang dikenal berkat kasus besar sebelumnya. Berdua mereka bukan sekedar menelusuri rangkaian benang merah yang terjalin secara kusut, melainkan juga berlomba dengan waktu, kala korban terakhir yang menghilang secara tiba-tiba tidak lain adalah Harry – adik kandungnya, saat ia sedang mengikuti program seminar khusus yang diselenggarakan oleh Inner Life Empowerment. Tanpa mereka ketahui, hal ini melibatkan sosok di balik layar, yang memiliki kekuasaan untuk mewujudkan rencana gila menghadapi dunia kiamat. Seseorang yang tak segan-segan mengorbankan siapa pun yang menghalangi misinya, termasuk melibatkan dan memperalat anggota sekte-sekte aliran sesat. Dan Temperance yang semakin dekat dalam penyelidikannya, adalah sasaran korban berikutnya ...

Serial karya penulis Kathy Reichs dengan tokoh utama Dr. Temperance Brennan yang telah menghasilkan rangkaian kisah yang panjang dan menarik, sayangnya baru satu judul yang diterjemahkan dalam Bahasa. Walau pun banyak menggunakan istilah-istilah dalam bidang forensik arkeologi, secara keseluruhan alur cerita tetap menarik dan tidak terlalu bertele-tele, justru cenderung berjalan dengan cepat, berpindah-pindah dari satu kasus ke kasus lainnya. Jika ada beberapa kejanggalan yang muncul lebih disebabkan karena pertanyaan seputar latar belakang karakter Temperance Brennan, bisa dimaklumi karena ini adalah buku kedua dari seluruh rangkaian serial (entah mengapa penerbit tidak memilih mengeluarkan secara berurutan dari no. 1 ... dan kini justru tampaknya serial ini tidak diteruskan kelanjutannya dalam edisi Bahasa). Terus terang diriku lebih mengenal karakter Dr. Temperance Brennan melalui adaptasi serial TV dengan judul ‘BONES’ yang diperankan oleh Emily Deschanel, yang tak kalah unik serta menarik meski gambaran dan deskripsinya agak berbeda dengan versi asli dari novel. Jika ada kesempatan (dan waktu senggang) diriku hendak mencari dan membaca karya-karya Kathy Reichs lainnya, yang juga dikenal sebagai pakar sekaligus konsultan ahli dalam berbagai adaptasi film yang mengangkat tema seputar forensik arkeologi ... dan bagi penggemar kisah misteri, tidak ada salahnya mencoba kisah ini (^_^)