Books
“UKURAN 14 PUN TIDAK GEMUK”
Judul Asli : SIZE 14 IS NOT FAT EITHER
[
book 2 of HEATHER WELLS MYSTERY Series ]
Copyright © 2006 by
Meg Cabot, LLC
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Barokah
Ruziati
Editor : Widi Lugina
Desain &
Ilustrasi sampul : Bena NDR
Cetakan I : April
2011 ; 400 hlm ; ISBN 978-979-22-6944-4
Rate
: 4 of 5
Hi
it’s me again Heather Wells, remember me ? Akhirnya kehidupan (normal) kembali
berjalan dan tentu saja tidak ada waktu untuk berleha-leha jika dirimu menjabat
sebagai asisten direktur gedung tinggal Fischer Hall yang merupakan bagian dari
New York College – salah satu universitas yang dicari oleh calon mahasiswa
baru. Dan pagi ini diriku bangun dengan semangat tinggi, meski sebagian besar
penduduk New York bersiap-siap menyambut kedatangan badai salju, meski Reggie –
si penjual narkoba membawa kabar tentang pernikahan yang akan berlangsung
antara Jordan Cartwright dan Tania Trace (mantan tunangan dan mantan temanku),
meski diriku disambut oleh antrian siswa yang tak pernah bosan untuk memohon,
merengek, merayu agar bisa mendapat teman sekamar yang dimaui, tidak ada yang
bisa menghapus kebahagiaan diriku dalam memulai hari baru ... kecuali satu hal.
Setelah
insiden dengan direktur gedung tinggal yang nyaris merenggut nyawaku, kini
dengan kehadiran direktur baru Tom Snelling yang sangat kusukai sebagai bos
baru (terutama karena ia cenderung santai dan membiarkan diriku melakukan apa
pun selama tidak mengganggu kelancaran tugas sehari-hari), bahkan kehadiran
Sarah – asisten mahasiswa pascasarjana, yang selalu cemberut dan tak
bosan-bosannya melontarkan kritikan (dan masukan) kepada siapa pun yang
(bersedia) mendengarkannya, semuanya merupakan pertanda rutinitas yang
menyenangkan. Nah bisakah kau tebak kejadian yang lebih parah dibandingkan
pembunuhan gadis-gadis penghuni gedung yang dilempar ke dasar lift (baca : Size12 Is No Fat) – yep, coba bayangkan saat dirimu membuka panci yang mendidih di
kantin dapur menduga ada hidangan panas yang lezat di dalamnya, alih-alih ada
sebuah kepala manusia terpenggal yang direbus di dalamnya ...
Korban
yang mengenaskan ini sangat kukenal, ia adalah Lindsay Combs – gadis yang
sangat populer dan disenangi semua orang, ketua pemandu sorak New York College
dan diketahui menjadi kekasih pemain penyerang anggota basket Pansies. Siapa
yang begitu keji membunuh dan memenggal kepala Lindsay – gadis manis yang
dikenali oleh siapa saja. Kasus ini mempertemukan kembali diriku dengan
Detektif Canavan yang dengan tegas mengingatkan agar diriku tidak ikut campur
dalam masalah ini. Anehnya Cooper ikut-ikutan memberikan peringatan, agar
diriku tidak melibatkan diri dalam perburuan mencari pelaku yang demikian keji
dan seenaknya memperlakukan Lindsay seperti itu. Dan terus terang tekadku untuk
melakukan penyelidikan mulai menghilang, apalagi dengan munculnya ayahku yang
ternyata sudah bebas dari tahanan dan ingin ‘menghabiskan’ waktu denganku ...
duh waktu dan pikiranku sudah cukup sibuk.
Serius
nih, diriku tidak akan ikut campur dalam meneliti atau menyelidiki kasus ini
... seandainya saja Tom Snelling – bosku yang sangat kusukai itu, memikirkan
hendak pindah pekerjaan karena kahwatir dengan adanya pembunuhan mengerikan
ini, duh susah tahu untuk dapatkan bos yang benar-benar cocok. Plus permohonan
Magda yang menuntut keadilan atas nyawa Lindsay, yang meminta agar aku, Heather
Wells mencari tahu dan membekuk sang pelaku (well, like Sarah said, I’m
seriously having Superman Complex Sindrome). Maka di sinilah akhirnya, diriku
bersama dengan Cooper (yang bertekad
untuk melakukan ‘waskat’ terhadap diriku) mulai menelusuri lingkup
pergaulan Lindsay. Dan ternyata, ada halangan yang cukup besar, karena salah satu
tersangka yang sangat dicurigai ternyata memiliki kekuasaan atas hukum berkat
kekayaan dan pengaruh keluarganya. Sanggupkah diriku memecahkan kasus ini ?
Heather
kembali ‘tersangkut’ dalam misteri pembunuhan, meski banyak pihak (terutama
Detektif Canavan dan Cooper) sudah memberikan ‘warning’ agar ia tidak ikut
campur dalam segala jenis penyelidikan yang berbuntut membawa bahaya besar pada
jiwanya. Tapi dasar si Heather memang suka curious, dengan alasan tidak tega
melihat ketidak adilan yang terjadi di sekelilingnya. Apalagi kasus kali ini melibatkan
korban maupun tersangka para mahasiswi dan mahasiswa di NYC. Mmm ... mentang-mentang
berhadapan dengan kaum muda yang acapkali gegabah, si Heather jadi kurang
waspada dan akhirnya kena batunya (beneran) yang membuatnya sekali lagi nyaris
di ujung tanduk. Dan kelakuan si Heather beserta kroni-kroninya, benar-benar
mengundang gelak tawa, bahkan dalam adegan yang seharusnya cukup menegangkan.
Kembali buku ke-2 mampu memikat hatinya, plus membuatku penasaran gimana
kelanjutannya ....
Tentang Penulis :
Meg Cabot ( nama
aslinya Meggin Patricia Cabot ), lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat
pada tanggal 1 Februari 1967. Ia merupakan penulis Amerika yang sangat
produktif dalam menulis dan telah menghasilkan lebih dari 50 judul buku.
Karyanya yang terkenal diantaranya seri The Princess
Diaries, yang telah diangkat ke layar lebar oleh Walt Disneys
Pictures dengan judul yang sama. Kemudian seri Mediator tentang remaja yang memiliki kemampuan
supranatural, serial detektif lewat Heather Wells Mystery, serangkaian chicklit, historical romance dan tentu saja
seri Underworld yang merupakan adaptasi dari kisah Mitologi Yunani yaitu
Persephone yang diculik oleh Hades – dewa penjaga gerbang kematian, dan dipaksa
menemaninya tinggal di Underworld. Meg Cabot telah memperoleh banyak
penghargaan atas karya-karyanya, hingga kini buku-bukunya terjual lebih dari 15
juta kopi, dan ia masih tetap giat menulis sampai kapan pun ...
[ more about the author & related
works, just check at here : Meg
Cabot | on Goodreads | on
Wikipedia | on IMDb ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
251th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment