Books
“BERITA EKSKLUSIF”
Judul Asli : EXCLUSIVE
Copyright © 1996 by
Sandra Brown Management, Ltd.
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa :
Diniarty Pandia
Cetakan IV : Januari
2006 ; 592 hlm ; ISBN 978-979-655-384-6
Harga Normal : Rp. 52.000,-
Rate : 3.5 of 5
Barrie Travis
memiliki semangat serta impian menjadi jurnalis yang hebat, namun sejauh ini
karirnya hanya sebatas sebagai reporter di WVUE, sebuah stasiun TV kecil dengan
atasan yang selalu mengingatkan peristiwa yang merupakan ‘aib’ di masa lalu,
dan tidak bersedia memberikan kesempatan bagi dirinya untuk mengerjakan kasus
yang menarik. Hingga suatu hari ia mendapat undangan minum kopi dari Ibu Negara
Amerika Serikat, Vanessa Armbruster Merritt – yang menurut kabar sedang dalam
kondisi pemulihan akibat kematian Robert Rushton Merritt, bayinya yang baru
berusia 3 bulan. Kematian putra Presiden Amerika Serikat yang telah lama
dinanti mengguncang khalayak umum, dan hasil pemeriksaan dokter menyatakan
kematiannya sebagai SIDS – Sudden Infant Death Syndrome, sindrom kematian bayi
secara mendadak. Ini adalah kejadian yang cukup langka, namun telah terjadi
pada beberapa keluarga. Namun justru dari pertemuan yang cukup aneh dengan
Vanessa Merritt, Barrie terdorong untuk melakukan penelitian khusus pada kasus
kematian bayi-bayi SIDS.
Keingin-tahuan Barrie
ternyata menuntun dirinya pada kondisi yang berbeda, kematian bayi-bayi yang
awalnya diduga korban SIDS namun ternyata ‘dibunuh’ oleh orang tuanya sendiri,
kasus yang dinyatakan sebagai ‘Munchausen Syndrome by Proxy’ ...mengingat
kondisi Vanessa saat pertemuan awal dengan Barrie, hal ini menimbulkan ‘ide’
baru di benak sang reporter, mungkinkah kematian bayi pasangan ternama itu
bukan disebabkan oleh SIDS, melainkan ‘pembunuhan’ ? Ketika sumber dari
informan rahasia yang selalu memberikan ‘kisikan’ mendadak menghilang, menyusul
status sang Ibu Negara yang dalam ‘perawatan khusus’ hingga tidak diketahui
keberadaannya, Barrie berusaha menemukan jalan untuk mengungkap selubung
misteri yang memenuhi benaknya. Satu-satunya petunjuk yang ia harapkan adalah
Gray Bondurant – mantan penasehat khusus Presiden yang mendadak mengundurkan
diri setelah misi penyelamatan sandera yang berhasil ia tangani. Sayangnya,
pria ini juga ‘sengaja’ menghilang dari pandangan publik, maka Barrie harus
menemukan persembunyiannya dan meminta bantuannya ...
Kisah ini cukup
mengundang rasa penasaran semenjak awal, terutama melalui kisah Vanessa Merritt
– Ibu Negara yang justru terlihat sebagai sosok istri yang mengalami siksaan
mental akibat perlakuan sang suami, Presiden David Malcomb Merritt. Layaknya
drama dengan konflik serta skandal di Gedung Putih, pembaca akan digiring pada
masa lalu pasangan yang kelak menjadi orang No. 1 di Amerika Serikat.
Keterlibatan Senator Clete Armbruster – ayah Vanessa yang merancang masa depan
pasangan ini, hingga aneka usaha menutupi ‘hal-hal negatif’ semuanya menjadi
bumbu penyedap dalam menikmati kisah penuh intrik ini. Satu-satunya ganjalan
yang membuatku ‘kurang nyaman’ justru penggambaran karakter utama : Barrie
Travis, yang terus terang tak mampu membuatku simpati atau terlibat secara
emosional sepanjang perjalanan kisahnya. Justru para karakter antagonis terasa
jauh lebih kuat muncul dari awal hingga akhir. Hubungan antara Barrie dengan
Gray, bahkan Barrie dengan Daily, kurang terasa gregetnya, nyaris beberapa kali
diriku tertidur membaca kisah petualangan Barrie Travis.
Sebenarnya patut
disayangkan, karena ide, latar belakang serta konflik yang disajikan sangat
menarik untuk dikembangkan lebih jauh. Namun penulis justru memilih berkutat
pada kerumitan hubungan antara Barrie dan Gray. Ini salah satu kendala mengapa
diriku jarang bisa menyukai suspense yang lebih fokus perihal romansa hingga
kisahnya justru berkesan ‘buru-buru’ atau merujuk pada ‘hubungan singkat’
antara pria dan wanita (bertemu-tertarik-berhubungan seks) seperti adegan ‘tabrak-lari’
... mungkin ini yang justru dicari oleh penikmat roman ya, aneka adegan ‘hot’
tanpa prolog atau penjelasan yang cukup logis. Secara keseluruhan, kisah ini
menjanjikan petualangan yang menarik, walau secara pribadi diriku sama sekali
tak bisa menyukai karakter-karakter yang dimunculkan. But then again, the bad
guys justru menantang diriku untuk mengetahui langkah-langkah lebih lanjut
(bagaimana rencana terbaru untuk ‘menghancurkan’ lawan-lawan mereka) – dasar
memang ‘otak kriminal’ deh yang memenuhi benakku (^0^) – dan endingnya,
wuhuuuu, shocking !!!
[
more about the author & related works, just check at here : Sandra Brown
| on Goodreads
| on
Wikipedia ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment