Translate

Wednesday, May 2, 2012

Books "THE DEVIL'S WHISPER"

Books “THE DEVIL’S WHISPER”
Judul Asli : MAJUTSU WA SASAYAKU
Copyright © 1989 by Miyuki Miyabe
Penerbit : Serambi
Alih Bahasa : Nadya Andwiani
Editor : Adi Toha
Cetakan I : Maret 2012 ; 416 hlm 

Sinopsis :
Tokyo, Jepang, kota besar dengan kepadatan penduduk, yang masing-masing sibuk dengan kegiatan dan urusannya sendiri, tanpa terlalu memperhatikan keadaan di sekelilingnya, meski telah terjadi tragedi yang merenggut nyawa seseorang, hanya segelintir yang menaruh perhatian, hanya beberapa orang yang terusik karenanya, sebuah kejadian yang menyangkut nasib beberapa orang yang tampak tidak saling mengenal satu dengan lainnya...

Mamoru Kusaka – bocah berusia 16 tahun, terbangun dari mimpi buruk yang sudah bertahun-tahun tak pernah ia alami, mimpi tentang ibunya saat dua belas tahun lalu, menerima kabar lewat telepon, kabar yang merubah seluruh hidup mereka, dirinya dan ibunya. Dan kini ia terbangun hanya untuk menghadapi kenyataan menakutkan, sesuatu yang buruk juga akan menimpa keluarga barunya, saat ia melihat bibinya Yoriko, menerima telepon dini hari, melihat wajahnya yang memucat, kabar buruk tentang pamannya Taizo Asano, yang ditangkap karena dianggap menyebabkan kematian seorang wanita muda yang tewas seketika saat ‘ditabrak’ oleh taksi yang dikemudikan oleh Taizo. 

"Kimura Yoshino (Kazuko Takagi) & Nakamura Aoi (Mamoru Kusuka)"

Taizo Asano – seorang pengemudi taksi selama dua puluh tahun, telah membanggakan diri atas prestasinya tanpa cacat, bahkan surat tilang pun tak pernah ia dapatkan. Dan kali ini ia pun bersikeras tidak bersalah, ia mengatakan bahwa wanita itu mendadak muncul dan seakan berlari ketakutan dikejar sesuatu dan terus berlari bahkan saat lampu lalu lintas menunjukkan bahwa kendaraan boleh melaju, hingga boleh dikatakan, dirinya sendiri menabrak ke taksi yang sedang berjalan, bukan sebaliknya. 

"Aktris Kimuro Yoshino"
Tiadanya saksi serta lokasi kejadian yang berada di tempat terpencil, membuat pihak berwajib kesulitan mencari kebenaran, maka jalan termudah adalah menahan Taizo Asano sebagai tersangka utama. Maka kehidupan baru dimulai oleh keluarga Asano, istri Taizo : Yoriko serta putri satu-satunya Maki, menghadapi tragedi dengan cara yang berbeda. Yoriko berusaha dan berjuang demi kebebasan suaminya, Maki terpuruk dalam kesedihan dan ketakutan. Dan Mamoru Kusaka – kemenakan Yoriko yang telah menjadi anggota keluarga mereka, seakan mengalami ‘flash-back’ akan masa lalunya yang pahit. 

Mamoru Kusaka, putra Keiko dan Toshio, baru berusia 4 tahun ketika kabar tentang ayahnya diterima oleh ibunya lewat telepon. Kabar yang memberitahukan bahwa Toshio Kusaka – asisten kepala bagian keuangan kota, telah menghilang setelah terungkap dana masyarakat sejumlah lima juta yen dilaporkan lenyap.  Semenjak itu kehidupan masa kecilnya berubah drastis, segala kenyamanan, kemewahan serta pelayanan hilang, digantikan dengan kemiskinan, serta sorotan negatif masyarakat terhadap dirinya serta ibunya. Ia menjalani kehidupannya yang sepi karena dijauhi oleh siapa saja, tanpa seorang pun bersedia menjadi teman.  Hingga ibunya meninggal, dan akhirnya ia dibawa untuk tinggal dengan bibinya Yoriko – kakak Keiko, ia mulai merasakan kebahagiaan akan keluarga barunya, hingga peristiwa ini terjadi, membuatnya berpikir apakah dirinya ‘pembawa petaka’ sehingga membawa nasib buruk pada keluarga barunya ?? 

Bagai ‘deja vu’  beberapa perlakuan buruk, penghinaan dan teman-teman yang menjauhi, mulai Mamoru rasakan di sekolahnya, dan masa lalu ayahnya kembali diungkit. Hanya beberapa orang saja yang masih berlaku baik kepadanya, Mamoru merasakan suatu desakan, bahwa ia harus menemukan jalan guna memulihkan kondisi itu. Dan jalan satu-satunya adalah berusaha menyelidiki kejadian yang menimpa pamannya, dan mencari tahu tentang sang korban. Karena ada sebuah fakta yang tidak terungkap, bahwa korban tidak langsung meninggal, ia sempat mengulang-ulang perkataan “Mengerikan sekali, mengerikan ! Tega sekali dia ?” ... menimbulkan pemikiran di benak Mamoru, mungkin saja benar bahwa wanita itu dikejar-kejar sesuatu, yang menyebabkan kematiannya, bukan akibat kesalahan pamannya. 

Mamoru Kusaka – bocah berusia 16 tahun, pemuda yang pandai, cerdas dan sensitif, memiliki kemampuan menganalisa serta membongkar kunci ( suatu keahlian yang diperoleh dari sosok yang dipanggilnya Kakek, satu-satunya orang yang bersedia berteman dan bersahabat dengannya di masa kecilnya yang suram, dan mewariskan pengetahuannya pada bocah itu ), berusaha menjalani sekali lagi kehidupan penuh cobaan  dan hinaan bahkan teror. Namun kali ini ia tak mau menyerah, pasrah pada kondisi yang ada, ia berusaha sekuat tenaga guna mencari jawaban serta kebenaran.

Dan dimulailah penyelidikan Mamoru, pada korban  yang bernama Yoko Sugano – seorang mahasiswi berusia 21 tahun dengan masa depan cerah, namun ada suatu rahasia yang disembunyikan dalam kehidupannya. Rahasia yang membawa Mamoru pada korban lainnya, Fumie Kato, wanita berusia 24 tahun yang akan menikah dalam waktu seminggu kemudian, namun memilih meloncat dari atap apartemennya, dan Atsuko Mita, wanita berusia 20 tahun yang mendadak meloncat di depan kereta yang sedang melaju kencang. Semua sanak keluarga maupun kenalan para korban terkejut dengan kematian para korban, karena tiada tanda-tanda sebelumnya. Tapi kesaksian yang mirip tentang bagaimana korban seakan ‘berlari ketakutan’ dikejar sesuatu....sesuatu yang tak terlihat oleh orang lain. 

Mamoru sudah hampir putus asa, ketika ia menerima telepon aneh di kediaman Asano, selain telepon teror, cacian dan makian, maka telepon ini sungguh sangat janggal, karena sang penelepon justru ‘berterima-kasih’ atas kematian yang dialami Yoko Sugano. Kemudian muncul telepon-telepon berikutnya, dari suara yang sama, mencari Mamoru, justru di saat ia mulai menemukan ‘hubungan’ antara para korban, karena wanita-wanita yang tewas, pernah dimuat dalam suatu artikel majalah indie, dan salah satu dari wanita di dalam artikel tersebut kelihatannya masih hidup ... belum menjadi korban berikutnya, wanita bernama Kazuko Takagi – yang tidak jua bisa ditemukan di mana pun, seakan-akan ia lenyap di telan bumi. 

Semakin pelik kondisi yang dialami Mamoru. Saat ia mendapat sebuah petunjuk baru, terjadi peristiwa yang ‘menutup’ sumber penyelidikannya. Namun anehnya, tragedi demi tragedi yang dialaminya, justru menuntun dirinya pada suatu jalur yang membawanya pada suatu kenyataan, sebuah fakta, kebenaran yang disembunyikan sekian tahun. Tanpa diduga kejadian-kejadian ini turut menyeret masa lalunya, dan akhirnya Mamoru harus berhadapan dengan kenyataan yang merubah hidupnya dua belas tahun silam. Akankah Mamoru berhasil menuntaskan penyelidikannya ?? Apakah benar nasib buruk membayangi kehidupannya ??? Dan siapakah sosok di balik layar yang senantiasa membayangi kehidupan Mamoru, di masa silam maupun saat ini ???? 

Kesan :
Saat pertama kali melihat buku ini, sedikit ‘prasangka’ timbul, jangan-jangan ini cerita paranormal, berhubungan dengan hantu-hantu ... bukannya diriku takut dengan bacaan seperti itu, hanya terkadang novel Jepang yang berbau mistis, bukannya seram justru bisa masuk kategori “aneh bin ajaib” hehe, sampai sempat bertanya dengan penerjemahnya ... (^_^), dan untunglah ini termasuk kategori thriller-misteri. 

Dibuka dengan adegan kematian para korban, semuanya wanita, meninggal dengan cara misterius, dan hasil penyelidikan menunjukkan bahwa mereka semua bunuh diri ... meski banyak sekali tanda tanya  pada pihak keluarga dan kenalan para korban. Pertanyaannya adalah : Mengapa ??  ... apakah mereka memang bunuh diri atau dibunuh ?

Sungguh suatu kisah misteri yang menarik, dimulai dengan pembukaan yang menimbulkan tanda tanya besar, diikuti dengan pemunculan sosok-sosok tanpa nama yang menaruh perhatian khusus pada para korban, ada yang tampak sangat tertarik, ada yang bahagia dengan tragedi tersebut, dan ada yang menjadi sangat ketakutan – khawatir akan keselamatan nyawanya.  Dan kemudian tampil tokoh utama, bocah Mamoru Kusaka, dengan kilas-balik kehidupan masa lalunya, serta kehidupan baru yang dijalaninya sekarang. 

Meski seperti berlompat-lompat dari satu adegan ke adegan lain, beda karakter, beda lokasi, bahkan terkadang beda waktu dengan pemaparan secara flash-back, penulis mampu merangkumnya menjadi suatu adegan yang mengalir, bagaikan menonton film dengan penggambaran detil akan lokasi serta deskripsi akan kondisi mental dan kejiwaan yang dialami masing-masing karakter.  

Membaca kisah ini membuat diriku bertanya-tanya, apakah akan muncul terjemahan lain karya beliau, karena dari  searching tentang karya tulisnya, ternyata cukup banyak dan dari berbagai genre, bukan hanya misteri.  Misalnya novelnya Crossfire, tentang gadis yang memiliki kekuatan mengeluarkan api, mengingatkan diriku akan kisah Firestarter by Stephen King – who also known as King of Mystery. Atau novelnya yang mendapatkan penghargaan seperti The Book of Heroes dan Brave Story serta The Sleeping Dragon ... well, semoga penerbit  bersedia mengabulkan ‘pengharapan’ ini (^_^)

Tentang Penulis : 


Miyuki Miyabe lahir pada 23 Desember 1960, adalah penulis buku laris asal Jepang dengan lebih dari 40 novel dan penerima sejumlah penghargaan sastra, termasuk penghargaan tertinggi sastra populer Jepang : Naoki Prize. Selain dikenal sebagai penulis novel kontemporer Jepang, ia mengeluarkan buku-buku dengan genre science fiction, historical fiction, juvenile fiction dan mystery fiction, yang membuatnya dijuluki Queen of Mystery oleh para penggemarnya.


Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa, termasuk  Prancis, Denmark, Rusia, Yunani, Jerman, China dan Korea. Judul karyanya yang lain meliputi The Slepping Dragon, All She Was Worth, Shadow Family, dan Crossfire. Dia juga menulis novel bergenre remaja-dewasa : Brave Story, yang memenangkan Batchelder Award dari Association for Library Service, bahkan diangkat ke layar lebar sebagai animated film, dibuat menjadi serial manga dan serial vidio games. 

"BRAVE STORY by Miyuki Miyabe"
Hampir sebagian besar seluruh novelnya diangkat menjadi film layar lebar, adaptasi film maupun serial televisi. Meski pun baru memulai menulis novel pada usia 23 tahun saat ia masih bekerja di  sebuah biro hukum, Miyuki menyempatkan diri mengikuti sekolah penulisan, yang pada akhirnya membawa pada serangkaian novel dan tulisan yang diterbitkan dan dinikmati para penggemarnya seantero dunia, dan ia masih tetap aktif dalam dunia penulisan hingga kini. 

Best Regards,
* HobbyBuku *

2 comments:

  1. maaf mau nanya ne, kalo novel asli nya bisa di cari dimana ya ? mohon bantuannya.

    ReplyDelete
  2. ini novel terjemahan jepangnya cetakan berapa? nomer isbnnya berapa?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...