Translate

Tuesday, May 22, 2012

Books "KILLING HER SOFTLY"


Judul Asli : KILLING HER SOFTLY 
[ book 1 of Griffin Powell series ]
Copyright © 2005 by Beverly Beaver-Barton
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Rahma Wulandari
Editor : Sylfentri
Cover by Expertoha , Photos by Nathan B. Dappen
Cetakan ke-1 : Juni 2008 , 600 hlm
Rate : 2 0f 5

Sinopsis :
Quinn Cortez adalah sosok idaman banyak orang, seorang pengacara sukses dengan kemenangan demi kemenangan di setiap kasus yang ditangani, pria tampan & kekayaan yang mengundang setiap wanita dari segala macam kalangan. Walau pun daftar wanita yang menjadi teman kencan semakin bertambah, belum ada tanda-tanda ia akan menentukan pilihan siapa yang akan menjadi pendamping seumur hidupnya.

Namun kehidupan Quinn mulai mengalami goncangan besar, saat terjadi tragedi pembunuhan terhadap Lulu Vanderley, gadis yang dikabarkan sebagai kekasih Quinn yang paling baru. Korban dibunuh dengan cara dibekap sampai tak bernafas dengan bantal & jari telunjuknya hilang dipotong. Berita tersebut menjadi sorotan karena Quinn sendiri yang menemukan mayat Lulu & anehnya ia tak dapat memberikan alibi yang jelas tentang keberadaannya pada saat perkiraan waktu pembunuhan Lulu berlangsung.

Quinn yang menyadari bahwa dirinya dalam posisi yang tidak menguntungkan, segera mengambil langkah dengan memanggil pembela Kendall Wells, wanita cantik mantan kekasihnya yang juga pengacara yang brilian. Bahkan ia juga mengerahkan anggota tim serta penyelidik pribadi guna membantu penyelidikan & mencari pelaku sebenarnya.
Masalah baru timbul saat kedatangan Annabelle Vanderley – sepupu Lulu yang datang sebagai wakil keluarga Vanderley yang terkenal, guna memastikan si pelaku pembunuhan mendapat hukuman yang setimpal. Pertemuan yang terduga antara mereka menimbulkan kesan pada masing-masing pihak. Quinn yang berpengalaman dengan banyak wanita, tak dapat melepaskan sosok Annabelle dari benaknya. Sedangkan Annabelle juga merasakan pesona yang berbeda dari Quinn – sampai ia mengetahui bahwa Quin adalah tersangka dalam kasus tersebut.


Pihak penyelidik yang dipimpin oleh Letnan Jim Norton dengan patnernya Sersan Chad George menghadapi kesulitan dalam menemukan jawaban. Mayoritas petunjuk memberatkan posisi Quinn Cortez namun bukti-bukti tersebut tidak cukup kuat untuk menunjuk Quinn sebagai pelaku.

Dalam proses penyelidikan, mulai timbul konflik diantara mereka semua. Dimulai dengan kehadiran Griffin Powell-agen penyelidik pribadi yang disewa dalam waktu bersamaan baik oleh Quinn maupun Annabelle. Dengan kesepakatan bersama, maka kedua belah pihak memutuskan bekerja sama dalam menemukan pelaku sebenarnya. Karena kerjasama itu memungkinkan mereka berdua menjadi lebih sering berjumpa-maka perlahan kedekatan hubungan mulai terbentuk. Annabelle mulai merasakan dalam hatinya bahwa Quinn bukanlah pelaku pembunuhan Lulu, bertentangan dengan bukti-bukti yang ditemukan oleh polisi. Sedangkan Quinn – semakin hari semakin ia merasa yakin bahwa Annabelle adalah cinta sejatinya yang dicari selama ini.

Belum tuntas hasil penyelidikan yang dilakukan oleh masing-masing pihak, terjadi peristiwa yang menggoncangkan – pembunuhan dengan modus operandi yang sama terhadap teman dekat wanita Quinn & sekali lagi ia ditemukan di dekat tempat kejadian tanpa dapat mengingat keberadaan dirinya saat peristiwa pembunuhan terjadi. Quinn seperti mengalami hilang ingatan. Semakin buruk kondisi yang terjadi saat ditemukan bahwa Lulu dalam kondisi hamil saat dibunuh.

Goncangan demi goncangan semakin besar saat hasil penyelidikan Griffin Powell justru menemukan bahwa ada lebih dari satu pembunuhan di kota-kota lain sebelumnya dengan cara yang sama & semua korbannya diketahui sebagai teman kencan Quinn. Bahkan Quinn juga menyadari bahwa episode ‘hilang kesadaran’ yang dialaminya mulai muncul pada tanggal-tanggal & lokasi pembunuhan berantai tersebut berlangsung. Sekarang Quinn sendiri mulai menyangsikan ‘kewarasan’ dirinya, dengan episode hilang ingatan serta mimpi-mimpi buruk yang mulai sering dialami akhir-akhir ini.

Dengan munculnya penemuan akan korban-korban sebelum pembunuhan atas Lulu, bukan hanya berdampak buruk pada diri Quinn seorang. Bahkan bayangan kelam masa lalu yang disembunyikan juga menjadi milik setiap orang & masing-masing mulai muncul ke permukaan. Dan korban baru yang berhubungan dengan Quinn kembali mengejar masa lalu yang disembunyikan.

Annabelle -  yang juga menyimpan rahasia kelam keluarga, memahami kondisi Quinn & justru lebih yakin bahwa ia  tak bersalah terhadap semua pembunuhan yang berlangsung. Namun tanpa disadari keberadaannya mendampingi Quinn menempatkan dirinya sebagai sasaran berikut – karena kekasih Quinn Cortez adalah korban berikutnya.

Kesan :  
“Walau kisah ini merupakan tipikal kisah roman, namun Beverly mampu membuat alur cerita dengan bumbu suspense dan pendekatan secara psikologis terhadap kondisi kejiwaan tokoh-tokoh dalam kisah ini. Dengan memberikan cuplikan & kilasan masa lalu beberapa tokoh, memberikan gambaran lebih konkret akan peran & hubungan antara tokoh-tokoh cerita. Pembaca akan dibawa berkelana halaman demi halaman … dengan tak sabar menuju halaman terakhir guna mencari tahu siapa pelaku sebenarnya dan apa alasan dibalik perbuatannya tersebut. Buku yang dapat dijadikan bacaan ringan namun cukup berbobot dengan permainan alur serta sisipan kilas-balik pemikiran pelaku atau bukan pelaku – akan membuat penasaran hingga akhir.”

Tentang Penulis : 

Beverly Marie Beaver ( 23 Desember 1946 - 21 April 2011 ) yang lebih dikenal sebagai Beverly Barton adalah penulis asal Amerika yang sangat aktif dan telah menghasilkan lebih dari 30 judul novel mulai dari contemporer-romance, hingga romance-suspence serta serial Harlequin romance. Beliau meninggal secara mendadak akibat serangan jantung pada usia 64 tahun. Sepanjang hidupnya beliau menghabiskan waktu di wilayah Alabama, mulai semenjak lahir hingga menempuh pendidikan serta menjalani kehidupan bersama keluarganya.

Info selengkapnya tentang karya-karya beliau silahkan berkunjung ke : website Beverly Barton / fanpage Beverly Barton .

Best Regards,
* HobbyBuku *

1 comment:

  1. sadiiis >.< aku kayaknya gak kuat bacanya, kalau nonton masih mending

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...