Translate

Monday, May 6, 2013

Books "THE RETURN OF ARSÈNE LUPIN : MISTERI SEGITIGA EMAS"


Books “THE RETURN OF ARSÈNE LUPIN : MISTERI SEGITIGA EMAS”
Judul Asli : THE GOLDEN TRIANGLE : THE RETURN OF ARSÈNE LUPIN
Copyright © by Maurice Leblanc, 1918
Penerbit Visimedia
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Muthia Esfand
Desain cover : Nuruli Khotimah
Cetakan I : Maret 2013 ; 528 hlm
Rate : 4 of 5

Kapten Patrice Belval – seorang veteran perang yang merupakan salah satu korban peperangan yang menjadi cacat dengan satu kaki diamputasi, namun memiliki semangat tinggi, terlibat dalam misi penyelamatan seorang wanita yang menarik hatinya. Wanita ini dikenal sebagai Bunda Coralie – seorang perawat yang bukan saja cantik tetapi juga memiliki kebaikan hati serta kelembutan dalam marawat para korban peperangan. Kisah ini dibuka dengan percobaan penculikan terhadap Coralie yang berhasil digagalkan oleh Kapten Patrice. Namun hal ini berbuntut panjang dengan pesan-pesan misterius yang menuntun Kapten Patrice dalam kemelut yang juga melibatkan kehidupan Coralie. Pembunuhan keji yang menewaskan suami Coralie, Essarès Bey – bankir serta tokoh dunia keuangan ternama, serta benda-benda yang ditemukan pada sosok mayat yang tak mampu dikenali, membawa jalur penyelidikan yang dipimpin oleh M. Masseron pada sosok Kapten Patrice.



Pembaca akan dibawa menelusuri jejak-jejak yang cukup rumit sekaligus sederhana. Fakta akan adanya kejahatan yang telah terjadi terungkap dengan gambalng dan tersangka cukup mudah dikenali. Namun sebagaimana ciri khas kisah misteri, dibalik semua hal yang tampak di luar, masih tersimpan misteri yang harus diungkap, dan bagi sosok penyelidik yang tangguh, tiada hal lain yang mampu mennghentikan sebuah penyelidikan hingga semua keping puzzle tersusun rapi. Dengan menggunakan karkater M. Masseron sebagai karakter penyelidik yang cukup cerdik dan bersedia menempuh jalur yang sedikit tidak biasa, dipadu dengan karakter Kapten Patrice Belval yang pemberani dan terkadang berlaku gegabah, terutama jika menyangkut wanita pujaan hatinya, kisah ini menjanjikan petualangan yang tidak biasa.

Kaitan hubungan antara Patrice dan Coralie yang semula ditemukan dalam wujud  manik-manik rosario milik Coralie, yang memiliki pecahan kecubung yang serupa dengan pecahan kecubung di arloji sang kapten, kemudian ditemukan aneka petunjuk yang menghubungkan masa lalu keduanya semenjak kanak-kanak, mengundang rasa penasaran hingga menjelang pertengah kisah ini. Misteri serta rahasia masa lalu yang kelam, musuh yang sama dan mengundang ‘vendetta’ secara turun-temurun, tak pelak buku yang lumayan tebal ini mampu membius diriku untuk menyelesaikannya hanya dalam sehari.  Terlebih cara penyampaian serta gaya bahasa yang ‘nyaman’ untuk diikuti, entah apakah karena buku ini diterjemahkan dari edisi berbahasa Inggris atau memang karena kepiawaian sang penerjemah yang mampu mengalih-bahasakan karya klasik dalam sajian literasi modern.

Yang tak kalah uniknya, judul buku yang memberikan petunjuk bahwa sosok  Arsène Lupin sebagai tokoh utama, justru hanya muncul menjelang akhir kisah dan pergi secara diam-diam ketika tugas serta pencariannya berhasil. Sosok Arsène Lupin yang misterius serta memiliki rasa humor yang unik, mampu tercerminkan secara singkat dan mencuri perhatian pembaca. Menggunakan karakter Ya-Bon serdadu Senegal yang cacat dan tak mampu berbicara, namun berhasil mengundang sosok Arsène Lupin, dikombinasi dengan karakter Siméon Doukakis yang tak pernah terlihat nyata atau diperhatikan sebelumnya, hingga ia ‘tampil’ sebagai pemegang kunci atas misteri yang menyelubungi kehidupan Patrice dan Coralie. Meskipun secara garis besar keseluruhan kisahnya mampu ditebak, namun penulis tetap mampu menjaga rasa penasaran serta ketegangan akan misteri dengan bumbu romansa serta action yang seru. Satu lagi bacaan yang patut dijadikan rekomendasi bagi para penggemar kisah misteri (^_^)

Tentang  Penulis :
Maurice Marie Émile Leblanc, dilahirkan pada tanggal 11 November 1864 di Rouen, Normandy, Prancis, dari sebuah keluarga kaya dengan tradisi Prancis yang kental. Ia merupakan putra kedua dari pasangan Émile Leblanc – seorang pria keturunan Italia, dengan Blance Brohy. Saat perang di Prancis pecah pada tahun 1870, ia berusia 6 tahun. Setelah sempat mengeyam pendidikan di Rouen, Jerman serta Italia, akhirnya ia memutuskan untuk bekerja pada firma milik keluarganya, yang menyebabkan dirinya meneruskan pendidikan di sebuah sekolah hukum di Paris. Pada masa inilah Leblanc menemukan keasyikan tersendiri dalam dunia menulis. Pada akhirnya ia mengabaikan bisnis keluarga serta sekolahnya, kemudian beralih menekuni dunia menulis sebagai penulis cerita kriminal di majalah amatir, sekaligus sebagai reporter untuk surat kabar Prancis seperti Figaro, Gil Blas, dan Echo de Paris. Leblanc akhirnya drop-out dan memilih fokus untuk menekuni profesi sebagai penulis. Tahun 1889, dia menikah dengan Marie-Ernestine Lalanne, tetapi bercerai pada tahun 1895.

Novelis Prancis yang menginspirasi Leblanc dalam dunia penulisan adalah Gustave Flaubert serta Guy de Maupassant. Novel pertamanya dipublikasikan pada tahun 1887 dengan judul Une Femme, yang bertema psikologi. Namanya belum cukup diakui di Prancis hingga ia menulis cerita lepas pertamanya yang memunculkan sosok Arsène Lupin, terbit pertama kali di majalah Je Sais Tout Vol. 6, tanggal 15 Juli 1905. Sosok Arsène Lupin yang disebut sebagai ‘the French Conan Doyle’ ditampilkan sebagai pencuri ulung yang cerdik mendapat sambutan luar biasa dari kalangan pembaca. Ketenaran Maurice Lupin dengan tokoh Arsène Lupin dianggap hanya bisa disaingi oleh Sir Arthur Conan Doyle, sang pencipta tokoh detektif ternama Sherlock Holmes. Kepopuleran karya Doyle menjadi sumber insiprasi para penulis lain untuk menghasilkan tulisan tentang kisah detektif yang serupa dengan sosok Sherlock Holmes, termasuk Leblanc. Namun alih-alih sosok detektif, ia menciptakan sosok pencuri budiman dengan gaya yang sangat Prancis. 

Sosok Arsène Lupin merupakan pria bangsawan Prancis yang perlente, santun, serta penuh tata krama dan tampak terhormat, memiliki sisi lain yang digambarkan sebagai humoris dengan sifat bercanda yang nakal, cerdik dan memiliki kemurahan hati yang cukup unik sebagai pencuri. Nama awal karakter yang ia ciptakan semula adalah Arsène Lopin hingga seorang politisi setempat dengan nama serupa protes, dan ia ganti menjadi Arsène Lupin. Dalam kisah debutan ini, Leblanc mempertemukan sosok Arsène Lupin melawan karakter Sherlock Holmes, yang bersaing dalam menghadapi kasus di wilayah Prancis. Setelah kisah ini terbit, pihak Sir Arthur Conan Doyle mengajukan keberatan resmi atas penggunaan nama Sherlock Holmes. Sehingga pada edisi terbitan 1908, diganti menjadi berjudul Arsène Lupin contre Herlock Sholmès, dan karakter Watson dirubah menjadi Wilson (dalam edisi terbitan Amerika, nama Sherlock Holmes dirubah menjadi Holmlock Shears).

Leblanc menghabiskan masa 25 tahun dalam hidupnya dengan menulis aneka kisah mengenai sosok Arsène Lupin. Karakter sang pencuri budiman ini kemungkinan besar terinspirasi dari seorang pencuri cerdik dari Prancis bernama Maurice Jacob yang senantiasa menghiasi halaman depan surat kabar Prancis pada era 1900-an. Namun ada pula yang mengatakan salah satu buku yang mempengaruhi Leblanc dalam menulis serial petualangan Arsène Lupin, adalah Les 21 Jours d’un Neurasthénique karya Octave Mirbeau yang terbit di Prancis pada tahun 1901 melalui sebuah  buku yang berkisah tentang pencuri budiman bernama Arthur Lebeau. Karena dedikasinya dalam dunia literasi Prancis, Leblanc mendapat penghargan Légion d’Honneur. Beliau meninggal dunia di Perpignan pada tahun 1941. Bekas rumahnya di Etretat kini dijadikan Museum Maurice Leblanc.

Best Regards,
* Hobby Buku * 

1 comment:

  1. Terima kasih. Naskah aslinya suwer bikin pusing lima keliling. @_@
    *berbunga-bunga*

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...