Translate

Wednesday, August 14, 2013

Books "THE MORNING AFTER"

Judul Asli : THE MORNING AFTER
[ book 2 of Savannah Series | book of Lisa Jackson’s Series ]
Copyright © 2004 by Susan Lisa Jackson
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Ferial Fahrunnisa
Editor : Sylfentri
Desain Sampul : www.expertoha.com
Cetakan I : Oktober 2011 ; 520 hlm
Rate : 3 of 5              

Detektif Pierce Reed – yang baru menyesuaikan pekerjaan dan kehidupan baru di kota tempat kelahirannya, harus berhadapan dengan kasus pembunuhan yang cukup pelik dan melibatkan skandal yang sangat besar. Ketika akhirnya sang pelaku terungkap, maka kasus yang dikenal sebagai Skandal Montgomery itu, melambungkan namanya sebagai detektif yang berhasil memecahkan kasus yang meresakan masyarakat di Savannah. Namun kini sebuah kasus baru muncul dan dengan ‘sengaja’ melibatkan sang detektif. Dimulai dari ditemukannya mayat wanita yang dikubur hidup-hidup dalam sebuah peti mati yang digali dari tempat pemakaman. Korban yang ditemukan di kawasan Lumpkin County, North Carolina, diluar Savannah, membuat pihak berwajib setempat secara khusus ‘memanggil’ Reed.



Korban yang dikubur hidup-hidup segera dikenali oleh Reed. Ia adalah Barbara ‘Bobbi’ Jean Marx, mantan kekasih Reed, sebelum ia memutuskan hubungan 2 bulan sebelumnya ketika mengetahui bahwa Bobbi Jean ternyata belum resmi bercerai dari sang suami. Dan alasan utama mengapa Reed dipanggil, karena di dalam peti mati ditemukan ‘goresan-nama’ Reed disertai sepucuk surat berisi puisi aneh. Lebih aneh sekaligus mengerikan, ada sebuah mikropon tersembunyi di dalam peti mati tersebut, merekam suara apa pun yang terjadi selama korban dikubur hidup-hidup hingga tewas setelah tak tahan dengan siksaan tersebut.
Reed segera mendapati dirinya menjadi sasaran pelaku yang entah mengapa selalu mengirim puisi-puisi aneh menjelang ditemukannya korban lain yang juga dilaporkan menghilang, dan ditemukan telanjang, terkubur hidup-hidup dalam peti mati mayat lain yang digali dari dalam kuburnya. 

Reed berusaha untuk segera menemukan siapa yang telah ‘mengincar’ dirinya, namun sebelum ia dapat berbuat banyak, dirinya mendapat peringatan keras untuk tidak ikut-campur dalam penyelidikan tersebut dengan alasan ia terlibat dalam konflik pribadi dengan salah satu korbannya, Bobbi Jean. Bagai mengalami sebuah ‘deja vu’ – Reed berusaha mengalihkan pikirannya karena alasan utama ia terpaksa pindah dari San Fransisko ke kota kecil, karena di mana ia bekerja sebelumnya, sebuah kasus yang ia tangani menyebabkan korban tewas karena ia terlibat dengan korban sebelumnya. Dan penyelidikan Internal Affairs membuat nama baik serta reputasinya tercemar, dikalangan kepolisian San Fransisko.

Dari sekian banyak pihak yang merongrong dan mengusik dirinya, tidak ada yang segigih Nikki Gillete – reporter surat kabar yang tak kenal lelah, menguntit dan menemui dirinya demi mendapatkan sumber informasi bagi surat kabarnya. Reed sangat membenci orang yang mengambil keuntungan pribadi dari penderitaan orang lain, apalagi jika hal itu sampai mengganggu jalannya penyelidikan. Tetapi ketika sang pelaku ternyata juga mengirim surat berisi puisi aneh kepada Nikki, maka tidak ada jalan lain bagi dirinya untuk terlibat lebih jauh dalam penyelidikan bersama sang reporter. Apalagi dirinya telah ‘dimutasi’ untuk bekerja menangani hal lain, sementara sang pelaku tetap saja mengirim berbagai ‘petunjuk’ kepada Reed dan Nikki.

Nikki Gillete adalah putri  mantan hakim ‘Big Ron’ Gillette, yang dikenal akan skandal yang ia perbuat tanpa pikir panjang kalah masih sekolah, yang nyaris menyebabkan karir serta reputasi ayahnya hancur. Singkat cerita, Nikki melakukan ‘sesuatu’ yang menyebabkan proses peradilan pembunuh berdarah dingin dan sangat sadis, akhirnya lolos akibat kesalahan tehnis dalam sistem. Semenjak itu, Nikki berusaha keras berjuang membangun karir serta reputasi baru yang menunjukkan kualitas hasil kerjanya, bukan sekedar mencari popularitas semata. Karena itu pula, ia memilih mendekati detektif Reed sebagai sumber informasinya, dan bersedia membantu penyelidikan diluar aturan resmi, karena ia tahu bagaimana sulitnya ‘berjalan’ dalam sorotan kritis masyarakat yang telah ‘menghakimi’ seseorang tana pernah mengetahui duduk permasalahannya.

Ok, sekali lagi, secara keseluruhan ide dan konsep kisah ini sangat menarik untuk disimak lebih jauh. Dan Lisa Jackson merupakan salah satu penulis kesukaanku yang mampu menyajikan kisah thriller-suspense dengan bumbu romance yang memikat. Entah mengapa untuk seri Savannah ini, kedua kisahnya berkesan amat sangat datar, tiada daya tarik emosional bahkan cenderung berputar-putar pada hal yang sama. Ditambah dengan beberapa ‘kejanggalan’ dalam kalimat-kalimat yang kurasa tidak masuk akal, apakah memang demikian karya sang penulis, atau ini merupakan hasil terjemahan yang kurang bagus ...yang jelas kenikmatanku dalam menuntaskan buku yang sebenarnya tidak terlalu tebal ini berjalan sangat lambat. Alhasil, setelah berhasil menyelesaikan kedua buku ini, mendadak rasa pusing-ku hilang (^_^)

Sungguh sayang, ini salah satu contoh karya yang ‘gagal’ dalam proses ‘pencernaan’ di benakku. Secara singkat, kisah ini seharusnya cukup dijadikan satu buku saja, tanpa harus berputar-putar ke sana kemari yang membuat kisah ini semakin tidak jelas (plus edisi terjemahan yang membuat ‘bahasa Indonesia’ bagaikan bahasa planet mars bagiku ...). Aslinya mau kuberi 2 bintang, tapi karena sebenarnya ide serta konsepnya cukup menarik, kutambahkan menjadi 3 bintang deh.  

[ more about the author & related works, just check at here : Lisa Jackson | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

* Hobby Buku *

1 comment:

  1. nice post http://differentcands.blogspot.kr/2013/08/diy-flower-vases.html

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...