Books
“THE ROSARY MURDERER”
Judul Asli : THE ROSARY GIRLS
[
book 1 of BALZANO & BRYNE Series ]
Copyright © 2005 by
Richard Montanari
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Retno
Wulandari
Editor : Yus Ariyanto
Desain
Sampul by Expertoha
Cetakan
I : Januari 2007 ; 604 hlm ; ISBN 978-979-39-7229-9
Rate : 5 of 5
Kota Philadelphia
diguncang oleh kasus aneh yang melibatkan pembunuhan sadis disertai serangkaian
ritual yang menjadikan ciri khas hasil seorang psikopat sekaligus pembunuh
serial, yang menanti mangsa-mangsa berikutnya. Detektif Kevin Francis Bryne
dari Divisi Pembunuhan, sedang sibuk dengan perburuan psikopat bernama Gideon
Prat – pembunuh dan pemerkosa gadis cilik bernama Deidre. Gideon yang cukup
cerdas sekaligus licin untuk tertangkap basah, akhirnya berhasil dijebak oleh
Bryne dan dijebloskan dalam tahanan. Rahasia keberhasilan Bryne untuk menangkap
Gideon merupakan kemampuan khusus yang ia peroleh setelah pernah mengalami
‘kematian’ saat tertembak dalam suatu kasus. Dan kini, aneka kasus yang
melibatkan pelaku kejahatan kategori berat, Bryne selalu menemukan ‘jalan’
untuk menemukan dan menangkap sang pelaku.
Tiada yang mengetahui
kemampuan khusus Bryne, bahkan partner dan sahabatnya James ‘Clutch’ Purify,
hingga ia harus dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung yang ke-3
kalinya. Karena kesibukan Kevin tidak berkurang, maka ia diberikan partner
baru, Jessica Balzano – polisi yang baru dipromosikan sebagai detektif di unit
pembunuhan di Philadelphia. Tanpa sempat mengadakan interaksi dan komunikasi
lebih lancar sebagai sesama partner baru, keduanya langsung terjun dalam sebuah
kasus yang menjadi bahan perbincangan masyarakat Philadelphia. Dimulai pada
hari Senin dalam minggu menjelang Perayaan Paskah, hari pertama Jessica bekerja
sebagai seorang detektif, ditemukan mayat seorang gadis dengan kondisi leher
patah, di dahinya tergambar salib warna biru dan kedua tangannya dimutilasi
dengan mur-baut baja membentuk pose berdoa. Di tangan tersebut tergenggam
rosario hitam dengan 2 butir manik persepuluhan hilang, serta gambar reproduksi
lukisan ‘Danter & Virgil at the Gate of Hell’ ....
Korban diketahui
bernama Tessa Ann Wells, 17 tahun, siswi sekolah Katholik Nazarene Academy yang
dinyatakan menhilang dalam perjalanan ke sekolah. Hasil penyelidikan ditemukan
jejak suntikan ‘midazolam’ (sejenis Rohypnol) yang digunakan untuk membius
korban, serta suntikan Pavulon (sejenis zat pelumpuh otot-otot rangka), yang
menunjukkan korban dapat dipastikan dalm kondisi lumpuh namun sadar dan sangat
kesakitan atas semua siksaan yang dilakukan pada dirinya – termasuk proses
penjahitan vagina dengan benang hitam yang rapat membentuk tanda salib.
Penemuan yang menyedihkan sekaligus memuakkan karena kebrutalan yang terjadi
pada korban, nyaris mengguncang diri Jessica, sebagai kasus pembunuhan pertama
yang ditangani. Bahkan Bryne yang telah terbiasa dengan kasus-kasus pembunuhan,
harus mengingat tujuan utama penyelidikan mereka, menemukan sang pelaku sebelum
ia kembali beraksi.
Sayangnya langkah dan
penyelidikan mereka harus berlanjut dengan penemuan mayat baru pada hari
Selasa. Nicole T. Taylor – siswi SMU Regina berusia 17 tahun, ditemukan di
taman bunga Kebun Raya Bartram dalam kondisi serupa dengan mayat Tessa.
Perbedaannya, satu butir rosario hilang dan seberkas tulang diselipkan di
tangannya. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan, ditemukan fakta menakutkan,
karena Nicole ternyata korban pertama dan Tessa adalah korban kedua, dan sang
pelaku dengan sengaja meninggalkan rangkaian petunjuk bagi korban berikutnya.
Yang berarti baik Bryne dan Jessica harus berlomba dengan waktu untuk
mengungkap misteri dibalik rangkaian petunjuk aneh, sebelum jatuh korban ke-3
menjelang keesokan harinya. Namun belum sempat mereka menuntaskan penyelidikan
di hari itu, sebuah berita ditemukan sosok mayat gadis di Museum Rodin
menjelang tengah malam, memberikan petunjuk baru yang mengerikan, karena sang
pelaku mempercepat waktu dan proses pembunuhan ritual yang dilakukannya.
Ini adalah sebuah
kisah yang sangat intense, semenjak awal hingga akhir, tanpa jeda yang membuat
adrenalin turut mengalir, mengikuti jejak langkah Bryne, Balzano dan sang pelaku.
Dengan memanfaatkan seting waktu dalam kurun waktu 24 jam, pembaca digiring
untuk menyaksikan eksekusi demi eksekusi, serta perburuan mencari sang
pembunuh, yang meninggalkan serangkaian petunjuk dan harus dipecahkan dengan
cepat, mengingat batas waktu yang diberikan sebelum korban pembunuhan ritual
berikutnya ‘ditampilkan’. Kekuatan (dan kelemahan) karakter utama, pasangan
partner baru Bryne dan Balzano menarik perhatian dengan adanya konflik serta
penggambaran kehidupan pribadi masing-masing yang cukup kompleks. Bryne yang
hidup terpisah dengan sang istri namun tetap saling berhubungan demi putri
tunggal mereka yang menderita cacat, juga harus menghadapi pihak-pihak lain
yang senantiasa ‘merecoki’ kehidupannya, selain kesulitan dalam menangani kasus
pembunuhan ini. Di sisi lain, Jessica Balzano yang sedang menata kehidupan
pribadinya, akibat konflik rumah tangga dan pekerjaan yang membuatnya mengambil
keputusan untuk menerima tawaran sebagai detektif, demi masa depan anaknya.
Penulis turut memperkuat
suasana misteri dipadu dengan ritual keagamaan, melibatkan ‘The Rosarium
Virginis Marie’ – salah satu ritual doa rosario yang menggambarkan perjalanan
Yesus Kristus serta penghormatan terhadap Bunda Maria, melalui 4 Peristiwa :
Gembira, Mulia, Terang dan Sedih. Pelaku pembunuhan memilih salah satu
Peristiwa dan mengikuti setiap ‘pengalaman’ Kristus yang diterapkan pada
korban-korbannya. Dan mimpi buruk menjelang Perayaan Paskah, dimana Yesus
Kristus Bangkit dan diangkat menuju Kemuliaan, detektif Bryne dan Balzano harus
menuntaskan semua ritual sebelum Hari Kelahiran itu tiba !!! ( Satu hal yang
cukup menyenangkan, setelah melakukan pencarian, ternyata kisah ini merupakan
sebuah serial tentang pasangan detektif Bryne dan Balzano. Sungguh
menggembirakan, karena dari buku pertama ini, keberadaan kedua karakter cukup
mengundang rasa penasaran, terlebih jika kasus-kasus yang ditangani mengandung
unsur misteri yang kompleks dan pelik seperti The Rosary Murderer. Can’t wait
to read the sequels )
[ more about this
author & related works, just check at here : Richard Montanari
| on Goodreads
| on Wikipedia ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
13th Book
in Finding New Author Challenge
40th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment