HobbyBuku's Mystery: Books "TELL ME NO SECRETS"

Thursday, July 3, 2014

Books "TELL ME NO SECRETS"

Books “BELITAN RAHASIA”

Judul Asli : TELL ME NO SECRETS

by Joy Fielding

Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Alih Bahasa : Julanda Tantani

Desain Sampul : Marcel A.W.

Cetakan I : Februari 2006 ; 456 hlm ; ISBN 978-979-22-1932-3

Rate : 3.5 of 5

Jess Koster – jaksa penuntut yang menghabiskan waktunya untuk mengirim para pelaku kejahatan di wilayah Chicago hingga tak jarang menerima aneka ancaman pembunuhan dan pembalasan. Terbiasa dengan kehidupan pribadi yang tertutup, terutama setelah menjalani perceraian selama 4 tahun, Jess terbiasa untuk mandiri dan hidup tanpa gangguan siapa pun juga, termasuk keluarganya. Namun justru menjelang persidangan kasus penyerangan dan pemerkosaan yang cukup brutal, ia mendapati ketenangan dan kenyamanan hidupnya mulai berubah.

Dimulai dari teror yang dilakukan oleh Rick Ferguson terhadap Jess, gangguan kecil dengan menguntiti kemana pun Jess berada, hingga aksi vandalisme yang tak bisa ia buktikan bahwa Rick adalah pelakunya. Dan ketika korban sekaligus satu-satunya saksi kunci dalam kasus tersebut mendadak lenyap tanpa jejak, Jess tahu bahwa Rick membuktikan ancamannya, dan membunuh wanita yang menjadi korbannya. Saat Jess berusaha menemukan kliennya, ia mendapati dirinya menjadi sasaran teror yang lebih mengerikan yang berhubungan dengan masa lalu Jess, hilangnya sang ibu tanpa jejak.

Kisah ini dibuka dengan adegan yang cukup mencekam, berlanjut dengan alur yang ‘naik-turun’ mengingatkan diriku akan film-film suspense era tahun 90-an, dimana konflik dan drama berbaur menjadi satu melalui untaian misteri yang terkait dengan dampak psikologis sifat-sifat manusia tentang kebaikan dan kejahatan. Karakter Jess Koster yang memiliki penampilan luar sebagai penegak keadilan yang tangguh, tetapi justru sangat rapuh dan cukup labil jika ditilik kepribadiannya lebih dalam. Phobia serta serangan panik yang acapkali menyerangnya, berbuntut dari tragedi hilangnya sang ibu ketika ia menginjak masa kuliah.

Penulis tidak langsung menunjukkan pemecahan atau jawaban dari berbagai misteri yang menyelubungi kisah ini, namun pembaca dituntun pada rangkaian petunjuk yang tersirat melalui perjalanan hidup sosok Jess Koster. Saat ‘membedah’ pemikiran terdalam Jess, diriku turut menikmati problematik tekanan dari pengaruh psikologis yang terjadi pada diri Jess, yang dipicu oleh kasus menghilangnya sang ibu. Baik ayah maupun kakaknya sama-sama kehilangan, namun hanya Jess yang terobsesi hingga melihat ‘wajah’ sang ibu di mana pun ia berada hingga hal itu menghilang selama beberapa tahun, dan muncul kembali di saat Jess tanpa sadar ‘menyadari’ adanya ancaman baru dalam kehidupannya.

Jika Anda penikmat kisah suspense dengan misteri dan problematika maka kisah ini layak untuk disimak lebih lanjut. Ide serta alur kisah yang terkadang ‘mundur’ kembali ke masa lalu melalui kilasan kenangan yang mulai muncul kembali di benak Jess, selain membutuhkan kesabaran untuk mengikutinya, ada beberapa detil yang anehnya muncul tanpa ada penjelasan, asal-usul atau apa hubungan antara detil tersebut dengan konteks yang sedang disampaikan, membuatku sedikit bertanya-tanya, apakah memang demikian cara penyampaian sang penulis, ataukah ada ‘bagian’ yang hilang selama proses edit. Dengan ending yang bosa dikatakan mendekati surprise, namun diteruskan dengan adegan antiklimaks, membuatku harus menurunkan sedikit rating yang seharusnya mampu diterima oleh kisah yang mencekam ini.