Books
“SERPIH-SERPIH KENANGAN”
Judul Asli : SEE JANE RUN
by Joy Fielding
Copyright © 1991 by
Joy Fielding
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Esti
Ayu Budihabsari
Editor : Rini Nurul
Badariah
Desain Sampul :
Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Oktober
2005 ; 556 hlm ; ISBN 978-602-03-0370-3
Rate : 4 of 5
Ia terbangun di
tengah persimpangan jalan raya yang cukup sibuk di siang hari. Anehnya ia tak
mampu mengingat siapa gerangan dirinya, dari mana asalnya, mengapa ia berada di
sana, kecuali sekelebat ingatan bahwa ia harus membeli bahan-bahan untuk
membuat kue. Berdiri terpaku bagaikan orang linglung, tiada seorang pun yang
melalui jalan tersebut memperhatikan dirinya secara khusus, atau bahkan
menawarkan bantuan. Ketika akhirnya ia berhasil menggerakkan kakinya,
menelusuri jalan yang sepertinya ia kenal namun tak mampu mengeluarkan
nama-nama yang dapat diingat, waktu berjalan begitu cepat tanpa disadari hingga
malam menjelang. Ia tetap tak mampu mengingat petunjuk satu pun untuk
menjelaskan keberadaan dirinya. Tanpa dompet berisi identitas diri, hanya
segepok uang senilai $ 10.000 yang berada di dalam kantong mantelnya. Ketakutan
dan panik kembali muncul ketika ia mendapati pakaian di balik mantel panjang
yang ia kenakan ternyata berlumuran darah. Darah siapakah itu, jika tubuhnya
sama sekali tak terluka ? Apakah ia telah melukai atau membunuh seseorang ?
Jane Withaker – istri
Dr. Michael Withaker, ahli bedah anak yang ternama, ditemukan mengalami
amnesia, tak mampu mengingat satu pun kenangan masa lalunya, kecuali saat
setelah ia terbangun dalam kondisi panik di tengah jalan. Ia ditemukan tanpa
sengaja oleh salah satu kenalan sang suami ketika sedang dalam pemeriksaan
dokter, setelah ia meminta bantuan pihak kepolisian. Ia dijemput oleh seorang
pria yang menarik, ramah dan penuh kasih, mengaku sebagai suaminya. Jane
mengalami proses pembelajaran layaknya bayi yang baru lahir, berusaha mengenali
jalan menuju kediamannya, memasuki rumah yang sangat indah tanpa sedikit pun
kenangan muncul dari benaknya. Jane tak mampu mengenali pria yang mengaku
sebagai suaminya, atau ketika menatap foto-foto keluarganya, apalagi tetangga
yang mengaku sebagai teman baik selama bertahun-tahun. Meski demikian, Michael
cukup sabar dalam membimbing dan memberikan kenyamanan bagi Jane. Ia bahkan
memanggil tenaga bantuan untuk menjaga dan merawat istrinya terkasih. Wanita
yang nyaris tak pernah tersenyum bernama Paula.
Sekilas Jane tampak
dirawat dengan penuh perhatian, namun setelah beberapa hari Jane mulai
merasakan keanehan pada dirinya. Ia selalu dalam kondisi setengah sadar,
pusing, tak mampu bergerak apalagi mengingat apa pun. Walau beristirahat penuh,
kondisinya terasa semakin memburuk. Seakan-akan ia mengalami depresi berat, dan
hal ini semakin tak tertahankan ketika kebebasannya diambil – atau setidaknya
demikianlah pemikiran Jane. Ia tak diperbolehkan bepergian seorang diri,
makan-minum-konsumsi obat, semuanya berjalan bagai rutinitas layaknya seorang
robot. Jane mulai memberontak, ketika mendapati telepon dari teman dan
kenalannya disabotase oleh Paula, yang mengatakan dirinya sedang bepergian
keluar kota. Sedikit demi sedikit ia menaruh kecurigaan, bahwa Michael telah
‘melakukan’ sesuatu yang membuat kondisinya semakin memburuk alih-alih pulih
seperti sedia kala. Namun bagaimana Jane bisa membuktikan bahwa Michael telah
memperlakukan dirinya layaknya ‘tahanan’ dengan alasan gangguan kejiwaan yang
dialami Jane, terlebih ketika semua kenalan dan keluarganya mempercayai
penjelasan Michael ...
Satu lagi karya Joy
Fielding yang mampu membangkitkan rasa penasaran sekaligus ngeri, tatkala
mengikuti jejak langkah sosok Jane – wanita yang menderita hilang ingatan dan
berjuang mencari tahu kebenaran tentang dirinya, keluarganya, hanya mendapati
sajian teror mengerikan yang harus ia hadapi demi menegakkan keadilan. Semenjak
halaman pertama, pembaca dibawa dalam nuansa penuh selubung misteri, dan
dituntun secara perlahan menyibak kabut yang menghalangi ingatan Jane. Sepotong
demi sepotong kilasan ingatan bermunculan, namun semuanya tak memberikan
kelegaan justru bagaikan membuka pintu kurungan monster mengerikan yang
berusaha disembunyikan dalam ingatan. Tema KDRT yang dipadu dengan drama
suspense psikologis ini, sedikit mengingatkan akan tema kisah serupa dari
adaptasi film ‘Gothica’ (dibintangi oleh Halley Bery) dan ‘What Lies Beneath’
(dibintangi oleh Michelle Pfeiffer dan Harrison Ford). Bisa dipastikan, kisah
ini mampu memberikan kesan tersendiri bagi penggemar kisah thriller suspense,
walau endingnya terasa agak dipaksakan untuk usai lebih cepat. Dibandingkan
‘Grand Avenue’ yang juga mengangkat tema KDRT serta suspense psikologis dalam
mengungkap misteri dengan sangat intense, See Jane Run cukup layak masuk daftar
bacaan rekomendasi !!
[
more about this author & related works, just check at here : Joy Fielding | on Goodreads
| on Wikipedia | on IMDb ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
59th Book
in What’s A Name Challenge
212th Book
in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment