Judul Asli : SCREAM
FOR ME
[ book 8 of Karen Rose’s Series | book 2
of Daniel Vartanian Series ]
Copyright © 2008 by Karen Rose Hafer
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa : Diana
Anggraeni Santoso
Editor : Dimas Uki Gemawan
Cetakan I : Juli
2011 , 564 hlm
Rate : 4 of 5
Dalam kisah sebelumnya, Daniel Vartanian terlibat dalam
penyelidikan kasus pembunuhan yang menyeretnya hingga luar wilayah kekuasaannya
sebagai Agen GBI (Georgia Biro Investigasi). Meski kasus yang ditangani oleh
Detektif Vito Ciccotelli berhasil mengungkap dan membunuh sang pelaku, yang
semula disangka telah tewas bertahun-tahun silam, bagi Daniel dan Susannah
Vartanian, anggota keluarga yang masih tersisa, masih banyak hal yang belum
terjawab dan terselesaikan. Terutama bagi Susannah, yang harus berhadapan
kembali dengan teror yang mencekam dirinya semenjak kanak-kanak. Hubungan
antara Daniel dan Susannah yang sempat terputus lama semenjaka Daniel
meninggalkan keluarga mereka, kini berusaha diperbaiki terutama dari pihak
Daniel, yang sangat menyesal karena tak mampu melindungi adiknya dari siksaan
fisik dan mental yang mengakibatkan trauma sangat dalam.
Susannah sendiri memilih untuk (berusaha) melupakan
kembali hal-hal mengerikan yang membayangi kehidupannya, ia bahkan memutuskan
tak akan pernah kembali ke Georgia, jika saja bukan karena kasus hukum yang
mengharuskannya hadir di tempat yang sangat ia benci. Daniel berusaha
semampunya untuk memulihkan kepercayaan Susannah terhadap dirinya, namun ia
juga disibukkan oleh tumpukan tugas yang harus ia selesaikan kala mengambil
cuti khusus untuk melacak keberadaan kedua orang tua mereka yang semula
dinyatakan menghilang. Dan di tengah kesibukan dan usahanya membagi waktu
antara pekerjaan, kepentingan pribadi serta membantu Susannah, muncul masalah
baru yang merupakan imbas dari kasus yang ia tangani dan berusaha untuk
dilupakan.
Alex Tremaine, kembali ke Dutton, Georgia setelah 13
tahun kepindahannya ke Ohio. Jika dihadapkan pada pilihan, ia takkan pernah
kembali ke kota yang selalu mengingatkan dirinya akan bayang-bayang teror dan
luka dalam, semenjak kematian Alicia Tremaine – saudara kembarnya. Kini ia
harus kembali untuk menemukan Bailey – adik tirinya yang menghilang tanpa
jejak di Georgia. Kekhawatiran Alex semakin memuncak karena bertepatan dengan
kedatangannya, muncul kasus pembunuhan wanita-wanita muda yang tewas dengan
penanda serta ciri khas serupa, yang merujuk bahwa sang pelaku adalah orang
yang sama. Alex yang semula hanya memiliki satu misi, menemukan Bailey dan
membawanya keluar dari Georgia, mencari tahu tentang pembunuhan itu hanya untuk
memastikan bahwa adiknya bukan salah satu korban. Antara rasa lega karena
korban-korban yang ditemukan bukanlah Bailey, dan khawatir akan nasib adiknnya
yang belum diketahui keberadaannya, harus bercampur dengan rasa penasaran
sekaligus ngeri, karena para korban yang terbunuh, mengingatkan akan kondisi
saat mayat Alicia ditemukan 13 tahun lalu.
Sementara itu Daniel yang berusaha mencari titik temu
yang mampu memberikan kejelasan pada kasus yang ia tangani ini, menjadi lebih
khawatir serta bingung saat menerima petunjuk dan informasi dari Alex Tremaine.
Ini berarti sang pelaku pembunuhan beraksi kembali setelah 13 tahun berlalu.
Namun yang lebih menjadi beban pikirannya, Daniel tahu bahwa sang pelaku
seharusnya telah tewas dalam pengejaran yang ia lakukan bersama detektif
Ciccotelli. Pelaku yang ia kenal semenjak kanak-kanak, dan dinyatakan tewas
dalam sebuah kecelakaan semasa remaja, namun ternyata ‘hidup’ kembali dan
melakukan serangkaian pembunuhan tiada henti, hingga ia, Daniel Vartanian,
berhdapan langsung dengan sosok mayat pelaku yang diyakini telah tewas. Apakah
berarti ia mampu ‘bangkit’ kembali dari kematian sekali lagi dan melakukan
teror kembali di Georgia ? Dan sekaligus mengejar salah satu korban yang pernah
selamat dari cengkeraman maut di masa lalu ? Apakah Alex Tremaine kembali ke
Georgia hanya untuk mengantar nyawa dari kematian yang seharusnya menimpa
dirinya 13 tahun lalu ?
Kisah ini semakin pelik dengan rangkaian kejadian yang menimbulkan
rasa penasaran. Berbagai tanda tanya yang muncul pada buku pertama seri Daniel
Vartanian (baca ‘Die For Me’) mulai terjawab satu demi satu, namun penulis
memberikan tantangan lain dengan sajian rangkaian misteri yang terjalin
bagaikan jaring laba-laba yang semakin lama semakin membesar. Perjalanan kisah
yang membawa pembaca dalam kondisi ‘back-and-forward’ dari masa lalu hingga ke
masa kini, membuat pembaca harus bersabar dengan mencari petunjuk pada
detail-detail yang bermunculan bak potongan puzzle yang berceceran tanpa aturan
khusus. Permainan ‘menebak’ dan ‘analisa’ psikologis, merupakan tema yang cukup
kental, membuat pencinta kisah misteri seperti diriku tak mampu menolak untuk
meneruskan langkah demi langkah dalam mengungkap tabir misteri serta jawaban
yang harus digali dan dicari. Kali ini para karakter utama digambarkan sangat
kuat, terutama melalui sisi kelemahan masing-masing, kontradiktif antar satu
dengan lainnya, serta kekuatan yang akhirnya membuat mereka mampu menyelesaikan
perjalanan panjang ‘membuang’ kegelapan dari kehidupan mereka. Can’t wait to
continue on the next book ... o’yeaa, it’s still to be continue (^_^)
Tentang penulis :
Karen Rose adalah mantan guru SMA di
bidang kimia & fisika, yang mendapat gelar sarjana tehnik kimia dari
Universitas Maryland. Pada tahun 2005 - novelnya kedua berjudul “Have You
Seen Her” masuk sebagai finalis penerima penghargaan RITA sedangkan
novelnya ketiga, “I’m Watching You” menerima penghargaan RITA
untuk kategori Best Romantic Suspense. “Nothing To Fear” yang
merupakan novel keempat masuk nominasi sebagai finalis RITA pada tahun 2006
& dinominasikan sebagai Best Suspense oleh Romantic Times Magazine &
Best Fiction oleh SIBA Book Award. Karen Rose kini tinggal di Florida bersama
suami & anak mereka. Jika sedang tidak menulis, ia gemar melakukan traveling,
karate & bermain ski.
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment