Judul Asli : KILL
FOR ME
[ book 9 of Karen Rose’s Series | book 3
of Daniel Vartanian Series ]
Copyright © 2009 by Karen Rose Hafer
Penerbit Dastan Books
Alih Bahasa :
Shanty Marhen
Editor : Nur Asiah
Cetakan I : September
2011 , 528 hlm
Rate : 4 of 5
Susannah Vartanian berjuang seumur hidupnya semenjak
kanak-kanak hingga dewasa. Dibesarkan sebagai satu-satunya putri keluarga besar
Vartanian yang terkenal di Dutton, Georgia, justru membuat dirinya menjadi
sasaran korban pelecehan seksual serta siksaan mental akibat ketidak-pedulian
kedua orang tuanya yang lebih memilih kepentingan nama baik keluarga mereka,
daripada memperlakukan hukum seadil-adilnya. Sungguh ironis jika mengingat
ayahnya adalah Hakim Agung Arthur Vartanian yang terkenal bengis dan tak kenal
ampun dalam menjatuhkan hukuman bagi para terdakwa di persidangan yang
ditanganinya.
Tiada satu pun orang yang bisa membela dan melindunginya, apalagi
semenjak kakak tertuanya, Daniel, memilih ‘keluar’ dari lingkup keluarga
setelah pertengkaran sengit dengan ayah mereka. Susannah menjadi ‘terbiasa’
untuk mempertahankan diri agar tidak menjadi gila dalam kondisi teror tiada
henti, sampai ia mencapai usia cukup untuk memilih lari’ dan hidup diluar
jangkauan keluarganya. Hingga suatu hari, kenangan masa lalu yang menyakitkan,
harus kembali ia hadapi ketika Daniel muncul untuk menyelidiki lenyapnya kedua
orang tua mereka.
Susannah tak pernah mengungkapkan ‘pengalaman’ mengerikan
yang ia alami, hingga Daniel menemukan bukti-bukti serta catatan ayahnya serta kumpulan
‘trofi’ yang disembunyikan oleh sang pelaku, yang juga merupakan anggota
keluarga mereka. Penyesalan dan kesedihan Daniel akan kondisi yang membuat
Susannah trauma, tak mampu ia hadapi, karena rasa kasihan justru membuatnya
semakin terpuruk. Kemudian disusul dengan serangkaian pembunuhan yang kembali
memberikan ‘kilas-balik’ masa lalunya, saat sang pelaku merencanakan serta
menyiksa dirinya. Mimpi buruk tiada henti kembali menghantui Susannah, dan
meski ia tahu bahwa dengan bantuannya, maka pelaku kejahatan selama
bertahun-tahun akan bisa terungkap dengan cepat, Susannah merasakan kekuatan
dalam dirinya semakin lama semakin melemah, entah kapan ia mampu mempertahankan
‘kewarasan’ dalam benaknya.
Agen Khusus GBI Luke Papadopoulos semula hanya menjalani
perintah dan membantu rekannya, Daniel Vartanian dalam mengungkap skandal
pembunuhan puluhan korban selama bertahun-tahun. Daniel mempercayai Luke
sepenuh hati, dan disaat ia tak mampu membagi waktu serta pikirannya antara
tugas serta kewajibannya mendampingi Susannah, Luke dimintai pertolongan untuk
‘menjaga’ Susannah. Dalam perjalanan selama penyelidikan, Luke yang tenang dan
tak banyak bicara, menaruh perhatian khusus terhadap Susannah, sesuatu yang tak
mampu ia cegah, apalagi ketika satu demi satu rahasia yang disimpan oleh
Susannah dengan sangat rapat, mulai bermunculan.
Luke sendiri adalah pribadi
yang sangat misterius dan tak pernah bercerita tentang masa lalunya kepada
siapa pun. Ia menyimpan ‘rahasia-kelam’ yang menghantui sepanjang hidupnya, dan
takkan pernah bisa lepas dari dirinya. Karena itu pula ia memahami kondisi
Susannah, sebagai sesama ‘pejuang’ yang berhasil keluar dari pengalaman
mengerikan dalam kehidupan masing-masing. Luke bersedia mengorbankan jiwanya
demi keselamatan jiwa Susannah yang senantiasa hidup dalam neraka tiada henti.
Permasalahnnya kini, apakah Susannah cukup mempercayainya untuk membiarkan
dirinya membantu Susannah bebas dari lingkaran setan itu?
Buku ketiga dari seri Daniel Vartanian dibuka dengan
adegan puncak yang membawa pembaca pada perjalanan panjang sejarah keluarga
Vartanian yang penuh intrik, konflik serta skandal yang kompleks. Jika dalam
buku kedua, sosok Daniel Vartanian menjadi lebih jelas dan terbuka bagi para
pembaca, maka penggambaran tentang sosok Susannah Vartanian yang penuh misteri
semenjak buku pertam, secara perlahan mulai terbuka selubungnya dalam kisah ini
(baca ‘Die For Me’ dan ‘Scream For Me’).
Susannah – salah satu korban yang
selamat, selain Alex Tremaine, memikul beban besar karena ia juga memegang
‘kunci’ yang akan membuka peti rahasia akan skandal yang sengaja disembunyikan
oleh sosok terkenal senantero Georgia. Peran serta karakter Luke Papadopoulos,
yang ibarat bayangan dan pendamping setia Daniel Vartanian, kini mengambil peran
yang lebih besar, sebagai penyelamat jiwa Susannah yang mengalami ‘kejatuhan’
secara perlahan namun pasti dalam usaha berhadapan dengan ‘sang iblis’. Dengan
memadukan dua sosok yang memiliki ‘trauma’ dan perbedaan karakter, namun pada
akhirnya saling memberikan kekuatan satu sama lain, membuat diriku sangat
menyukai perjalanan yang dibuat oleh sang penulis bagi karakter-karakter dalam
kisah ini.
Note : I always love Karen Rose’s books, but there’s two
favorite characters from all her stories, first is Hunter’s family [ check on
‘Don’t Tell’ | ‘Nothing To Fear’ | ‘I Can See You’ | ‘Silent Scream’ ] and the
second is Vartanian’s series [ check on ‘Die For Me’ | “Scream For Me’ | ‘Kill For Me’ ], but not for the sama reason. On Hunter’s families, I sees all the
goodness and strong characters that keep the whole families stronger against
tragedy, but in Vartanian’s – the author do the opposite-things, she describing
all the crazy-ugly-dark mind on each characters, with the most disturbing
scenery, the journey that must be taken by its characters to not only survive
but reach-out for a better life. Botha are equally interesting and touching at
the same time.
Tentang penulis :
Karen Rose adalah mantan guru SMA di
bidang kimia & fisika, yang mendapat gelar sarjana tehnik kimia dari
Universitas Maryland. Pada tahun 2005 - novelnya kedua berjudul “Have You
Seen Her” masuk sebagai finalis penerima penghargaan RITA sedangkan
novelnya ketiga, “I’m Watching You” menerima penghargaan RITA
untuk kategori Best Romantic Suspense. “Nothing To Fear” yang
merupakan novel keempat masuk nominasi sebagai finalis RITA pada tahun 2006
& dinominasikan sebagai Best Suspense oleh Romantic Times Magazine &
Best Fiction oleh SIBA Book Award. Karen Rose kini tinggal di Florida bersama
suami & anak mereka. Jika sedang tidak menulis, ia gemar melakukan traveling,
karate & bermain ski.
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment