Books
“MISTERI DI STYLES”
Judul Asli : THE MYSTERIOUS AFFAIR AT STYLES
[
book 1 of Hercule Poirot Series ]
Copyright © Agatha
Christie 1920
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa : Mareta
Desain Sampul : Dwi
Koendoro
Cetakan VI : Januari
2003 ; 272 hlm ; ISBN 979-403-150-X
Rate : 3.5 of 5
~ Conclusion (at the
bottom post) in English ~
[
Re-Blogged from HobbyBuku’s Classic ]
[
also read another edition ; my review at : HERE ]
Salah satu buku
pertama dari rangkaian novel karya Agatha Christie yang juga menampilkan
karakter favorit-ku Hercule Poirot, dimana kisah ini bisa dikatakan merupakan
awal dan pendahuluan perjalanan beliau sebagai penulis kisah misteri ternama di
dunia. Agatha Christie adalah salah satu penulis yang mempopulerkan genre
penulis kisah detektif-misteri, yang lebih menekankan pada metode psikologis
serta pemikiran secara logika, bukan sekedar pencarian jejak serta bukti-bukti
fisik belaka. Meski ini merupakan buku pertama, terlihat sekali bahwa beliau
telah mempersiapkan dasar-dasar yang kuat serta karakter menarik yang
menjanjikan sebuah kisah unik dan tak terlupakan.
“Saya suka cerita detektif. Tapi banyak juga yang asal ditulis saja. Pelakunya ditemukan dalam bab terakhir. Pembaca dibuat merasa tolol. Padahal kalau benar-benar terjadi suatu tindakan kriminal – kita busa merasakannya. Maksud saya, orang-orang yang terlibat. Keluarganya. Mereka tidak bisa ditipu dengan mudah. Pasti ketahuan.” [ p. 15 ]
Dibuka oleh sosok
Kapten Arthur Hastings ( 30 tahun ) – yang baru pulang dari medan perang dan
menerima pensiun dini akibat luka-luka perang. Pertemuan tak terduga dengan
teman lama, John Cavendish ( 45 tahun ) yang mengundangnya untuk berkunjung di
rumah pedesaan milik keluarganya, Styles Court di Essex, Inggris. Kediaman yang
cukup besar itu dibeli oleh Mr. Cavendish yang setelah meninggal, mewariskan
seluruh harta miliknya pada sang istri Emily Cavendish yang jauh lebih muda.
Akibatnya kedua anak tirinya, John dan Lawrence, harus tergantung pada
‘kemurahan-hati’ sang ibu tiri dan hidup bersama di kediaman tersebut.
Situasi semakin
memanas saat sang ibu tiri menikah lagi dengan pria yang berusia hampir 20
tahun lebih muda. Kehadiran Alfred Inglethorp yang tak disukai hampir semua
anggota keluarga serta penghuni Styles Court, merupakan suatu awalan dari rangkaian
kejadian sekaligus tragedi mengerikan. Kedatangan Kapten Hastings sebagai
kenalan lama sekaligus ‘pihak luar’ membuatnya mampu melihat aneka kejanggalan
hubungan yang terjadi di dalam Styles Court. Dan sungguh tepat di saat tragedi
menyerang, muncul sosok pria asing yang memiliki karakter sangat unik –
detektif ternama dari Belgia yang mengaku ‘pensiun’ namun tetap memiliki
ketajaman pikiran untuk mengungkap misteri pembunuhan di Styles Court.
Peran sosok Hercule
Poirot yang juga sahabat Arthur Hastings, dua pria yang berbeda latar belakang
serta karakter yang bertolak belakang, mampu menghidupkan alur kisah yang
berjalan cukup cepat, dirangkai dengan aneka petunjuk yang membuat pembaca
menebak-nebak, siapakah sang pembunuh berdarah dingin. Berbeda dengan kisah
detektif pada umumnya (terutama pada awal kisah ini rilis), dimana pembaca
diarahkan untuk mengumpulkan aneka bukti serta fakta yang mendukung untuk menangkap
sang pelaku yang baru diketahui menjelang akhir kisahnya. Demikian pula kisah
ini dibuat, namun dengan cara yang sedikit berbeda. Karena semenjak awal, telah
dibuka ‘kartu-kartu’ untuk membedakan mana karakter antagonis maupun karakter
protagonis, mana yang sangat sesuai sebagai tertuduh dan mana yang bukan.
Pemikiran secara umum
(yang juga pasti tersirat dalam benak pembaca) diwakili oleh karakter Kapten
Hastings, yang oleh Poirot sering diolok-olok tak memiliki imajinasi untuk
melakukan analisis dengan tepat. Tindakan serta langkah-langkah yang diambil
oleh Poirot juga cukup menakjubkan, karena ia melakukannya demi alasan kebaikan
dan kemanusiaan, meski harus menunjuk pelaku yang salah. Poirot juga
menunjukkan bahwa manusia tidak selalu bertindak, berbicara sesuai dengan kata
hatinya, yang berarti untuk mengungkap kebenaran dibalik ‘kebohongan’ yang
terjadi disekelilingnya haruslah dilakukan melalui analisa perilaku dasar dan
sifat manusia. Rasa benci dan cinta merupakan hal yang sama, demikian pula
kejujuran dan kebohongan, dan bisakah Anda menebak dengan tepat, karakter mana
yang benar-benar melakukan apa yang diucapkan ?
“Ada apa, mon ami?”“Tidak ada apa-apa,”...”Mereka berdua adalah wanita-wanita yang menyenangkan!”“Tapi tak seorang pun untukmu?”“Tak apa. Sudahlah. Kita mungkin akan mendapat yang lain. Siapa tahu? Lalu __”[ ~ The Mysterious Affair at Styles | p. 272 ]
Conclusion :
The first book on
Agatha Christie’s novel featuring Hercule Poirot and Arthur Hastings, its the
case involving an old acquintance of Capt. Hastings, John Cavendish, who
suppose to-be an heir of Cavendish’s Estate, a place named Styles Court. But
her step mother, taking roles of the head-family after her husband dies. The
relationship between her and two of her stepson, John and Lawrence are never
quite good. Then she remarried by Alfred Inglethorp – a man who a lot younger,
about 20 years age differences. John Cavendish who already married with Mary
Cavendish, having troubles providing good income to his family, and he have to
depend on the ‘mercy’ of his stepmother,
The Character of
Emily Cavendish / Inglethorp who not only strong, stubborn and have opinion of
her self, a little-bit self-control and manipulated regarding her family member,
don’t the mention she also taking control of the power as the head of Cavendish
/ Inglethorp family, are easily become no. 1 enemy by everyone. But not
everyone dare to challenge her or question her decision. And when she become
victim of cold-murderer, who has advantance of her dead ... well the list are
quite bigger, almost the entire family and member of Styles Court. If most
people already taking presumption who is the prime-suspect, only Hercule Poirot
standing against everyone and responsible for take someone else as suspect,
capture, put into jail and must face the trials....but he did it to catch the
real killer (sorry, a little-bit spoiler here).
The main theme or
even the crime are not quite strong, if you looks precisely, the author even
already put ‘the suspect’ at the beginning of the story. But still, the whole
stories still interesting, and that’s because of Hercule Poirot roles, who not
only playing as ‘good guy catching bad guy’ but rather complex as his
perfection, to do the good-right thing for everyone, even when he choose a very
strange and hard ways. Is all about the knowledge of humans-characteristic and
personality, using psychological approach or the terms ‘using grey-cells’ by
Papa Poirot ... something that makes mystery lover like me really love the
story. And as Agatha’s fans, don’t you forget to read this book, because it
will brings you a preluge to another great and unforgetable masterpiece of
Agatha’s (another) book (^_^)
[
more about the author, check my post ALL
ABOUT AGATHA CHRISTIE ]
This Post also
include in
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment